Ternyata ada beberapa peluang yang bisa diambil oleh para petani untuk mendapatkan harga jual sayur yang mahal. Jika kita selalu membuat catatan setiap bulannya untuk kita pelajari (historycal data), kita akan menemukan sebuah pola tentang harga sayur.
Harga sayur memang sangat dipengaruhi oleh permintaan konsumen. Jika permintaan konsumen tinggi namun barang sedikit biasanya harga mahal. Begitu sebaliknya jika permintaan sedikit dan barang banyak biasanya harga akan murah.
Selain itu harga juga dipengaruhi oleh pengepul atau para pedagang yang menyalurkan sayur dari petani ke pasar atau konsumen secara langsung. Tak sedikit pula para pengepul yang mengambil keuntungan yang besar dari proses penjualan ini.
Tips Mendapatkan Harga Jual Sayur Mahal
Ada beberapa tips bagaimana para petani mendapatkan harga jual sayur yang mahal lho. Tentunya dengan berbagai cara seperti di bawah ini.
Mendapatkan Harga Jual Sayur Mahal Dengan Melawan Arus Musim
Melawan arus musim menjadi sebuah tantangan yang besar bagi petani. Namun jika kita bisa menanam dengan melawan arus musim maka peluang untuk mendapatkan harga jual sayur yang mahal semakin besar.
Misalkan pada saat musim kemarau dibulan Agustus hingga Oktober kita beranikan untuk menanam sayur. Padahal pada musim tersebut sangat sulit untuk tanaman mendapatkan air.
Hal ini bisa disiasati dengan metode pertanian terbarukan seputar irigasi air. Yaitu dengan sistem drip tetes, cukup siapkan air tandon yang dialirkan ke selang drip dan menetes setiap berapa waktu.
Penggunaan drip tetes ini lebih efisien daripada sistem kincir atau penyiraman secara menyeluruh. Karena lubang drip tetesnya terletak pada titik tanamnya saja.
Dimana banyak petani yang takut menanam tentunya hasil panennya menjadi sedikit dan peluang mendapatkan harga jual yang mahal semakin besar.
Menanam Secara Tumpang Sari
Peluang untuk petani bisa jual sayur dengan harga yang mahal dengan sistem tumpang sari sangatlah besar. Sistem tumpang sari bisa dilakukan dengan menanam minimal 3 tanaman.
Dengan kita menanam minimal 3 tanaman secara tumpang sari, selain hemat tenaga dan waktu. Kita juga bisa mendapatkan harga jual sayur yang lebih baik.
Karena kita tidak bisa menebak bagaimana harga dari sayur, namun dengan menanam lebih dari satu pada satu tempat memperbesar peluang kita untuk mendapatkan harga yang lebih baik.
Paling tidak minimal 1 atau 2 dari 3 tanaman tersebut mendapatkan harga jual yang lebih pantas. Jika dihitung secara matematika maka apabila kita bisa memanen minimal 2 panenan dalam satu musim akan lebih untung.
Membuat Catatan Kejadian Setiap Bulan
Seperti halnya sebuah bisnis, petani juga perlu membuat sebuah catatan kejadian setiap bulannya. Istilah kerennya historical data.
Para petani sangat penting untuk mencatat berbagai kejadian, seperti harga jual saat ini, komoditas yang di tanam, harga pupuk dan prasarana, harga bibit, modal awal dan lain sebagainya.
Dari data inilah nanti kita bisa melihat kejadian dan data yang bisa kita pelajari di masa mendatang.
Data ini pula yang bisa membentuk sebuah pola kapan kita akan menanam sebuah komoditas pertanian yang tepat. Dilihat dari berbagai faktor catatan dari masa lampau.
Petani Wajib Jalan Jalan dan Upgrade Ilmu Baru
Ada peribahasa orang jawa jika mudah marah atau baperan maka “dolane kurang adoh” atau istilahnya jika ingin menambah kapasitas kita butuh mencari ilmu di luar sana.
Upgrade ilmu itu penting bagi para petani, karena metode pertanian terbarukan terus update setiap saat. Banyak metode pertanian yang bisa kita terapkan dari luar kota ke daerah kita.
Maka dari itu kita wajib jalan jalan untuk mengetahui ilmu baru sekaligus tanaman apa yang paling banyak di tanam oleh daerah lain.
Jika di daerah lain banyak menanam cabai, maka usahakan kita jangan ikut ikutan menanam cabai. Agar hasil panen tidak sama dengan daerah lain dan diharapkan mendapatkan harga jual yang lebih mahal