Bisatani.com, Kutu Kapas – Tanaman yang sehat tak pernah luput dari perawatan. Baik perawatan seperti penyiraman air, pemberian pupuk serta pengendalian hama dan penyakit. Serangan hama merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan pada tanaman. Terkadang karena serangan hama bisa menyebabkan tanaman tumbuh dengan lambat, hasil panen menurun bahkan tanaman mati.
Ada banyak sekali hama yang menyerang pada tanaman. Kebanyakan dari hama ini menyerang secara berkelompok. Salah satu hama yang menyerang secara berkelompok adalah jenis hama kutu-kutuan. Kutu putih atau kapas merupakan salah satu hama yang menyerang secara koloni.
Kutu kapas merupakan hama yang sering menyerang hampir disetiap tanaman. Untuk mengetahui apa itu hama kutu kapas, gejala serangan serta cara mengendalikannya, terus simak artikel dari Bisatani.com.
Apa itu Hama Kutu Kapas
Kutu kapas atau juga disebut dengan kutu putih merupakan jenis serangga yang berbentuk oval. Hama ini juga tak memiliki sayap. Pada bagian punggung mereka terdapat garis-garis dan diselimuti lapisan berupa lilin tepung tipis. Karena lapisan inilah hama ini disebut juga sebagai kutu kapas.
Hama ini merupakan jenis hama yang bersifat partenogenetik telitoki. Oleh sebab itu keturunan yang dihasilkan oleh hama ini berjenis kelamin betina. Meskipun berjenis kelamin betina hama ini bisa menghasilkan keturunan tanpa adanya proses perkawinan.
Setiap hama yang berjenis kelamin betina dapat menghasilkan telur sekitar 200 hingga 600 butir.
Kutu putih akan berwarna merah muda memasuki fase dewasa. Hama ini akan berbentuk oval pada fase ini. Bukan hanya itu, tubuh mereka juga diselimuti lapisan tepung putih seperti lilin serta mata yang relatif berkembang.
Hama ini akan memasukkan bagian mulut yang berbentuk seperti suntik dan penghisap panjang kedalam jaringan tanaman. Begitulah cara untuk menghisap getah pada tanaman.
Kutu kapas akan bertelur didalam tanah. Setelah menetas, larva muda maupun yang sudah dewasa akan merayap ke tanaman tetangga.
Bukan hanya itu, hama ini dapat menyebar lebih jauh karena terbawa oleh angin. Semut dan burung juga dapat menyebarkan hama ini. Aktifitas maupun kegiatan dikebun pada saat panen dan pemangkasan juga dapat menyebarkan hama ini.
Lingkungan dengan suhu yang hangat serta cuaca kering sangat mendukung perkembang biakan hama ini.
Jika dirata-rata hama ini mengalami siklus hidup dari telur sampai dewasa sekitar 28 hari.
Kutu kapas atau dalam bahasa latin disebut Phenacoccus manihoti atau Melybug merupakan jenis hama yang bukan berasal dari Indonesia. Hama ini merupakan hama dari kawasan Amerika Selatan.
Ciri-ciri serta Gejala Serangan Hama Kutu Kapas
Kutu kapas atau putih biasanya bersembunyi dibawah permukaan daun. Akan tetapi hama ini terkadang juga berkoloni pada batang, bunga bahkan pada permukaan buah-buahan.
Mereka membutuhkan makanan dengan cara menghisap getah yang ada pada jaringan tanaman. Jika pada daun, daun akan mengkerut dan berwarn kuning. Tanaman juga akan tumbuh secara lambat. Jika pada permukaan buah, kualitas buah akan menurun serta terkadang buah akan jatuh sebelum dipanen.
Bukan hanya itu, hama ini juga menghasilkan cairan seperti madu. Cairan tersebut membuat jaringan pada tanaman menjadi lengket serta mudah terserang bakteri dan jamur. Cairan seperti madu tersebut juga menarik semut untuk berdatangan. Sehingga ada kemungkinan semut tersebut akan membawa kutu kapas dan menyebarkan mereka pada tanaman lain.
Cara Pengendalian Hama Kutu Kapas
Untuk mengantisipasi serangan hama agar tidak semakin parah, maka perlu adanya penanganan atau pengendalian sejak dini. Berikut beberapa cara pengendalian hama yang bisa dilakukan :
- Tanaman benih yang lebih tahan dari serangan hama dan juga penyakit.
- Singkirkan dan musnahkan bagian tanaman maupun tanaman yang terserang hama.
- Lakukan sanitasi lahan dari gulma.
- Hindari menanam tanaman yang rentan terhadap serangan hama.
- Berhati-hati dalam bekerja diladang maupun kebun agar tidak ikut menyebarkan hama.
- Kontrolah aktifitas semut pada tanaman dengan memasang pita lengket pada batang dan ranting.
Pengendalian Biologi
Manfaatkan musuh alami hama kutu kapas seperti tawon parasit, lacewing hijau, kumbang kepik, lalat predator serta kupu-kupu predator Spalgius epius.
Jika terjadi serangan yang ringan bisa juga dengan membuat larutan dari minyak Nimba atau Piretrin. Kemudian semprotkan pada tanaman yang terdapat serangan hama.
Pengendalian Kimiawi
Usahakan lakukan pengamatan serta analisa terlebih dahulu. Apa saja jenis hama yang menyerang. Untuk pengendalian ini biasanya menggunakan insektisida. Untuk mengendalikan hama ini bisa menggunakan insektisida berbahan aktif Abamektin, Imidakloropid, Profenofos dan Diafenteuron.
Selalu bijaklah dalam penggunakan pestisida. Gunakan sesuai dosis yang dianjurkan dengan penerapan yang tidak terlalu berlebihan. Penggunaan yang kurang tepat sasaran bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.
Demikian artikel mengenai Kutu Kapas dari Bisatani.com. Semoga bermanfaat, salam petani sukses.