HomePerawatanCara Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L)

Cara Budidaya Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L)

Bisatani.com – Kentang merupakan jenis tanaman terung-terungan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Disamping sebagai sumber kalori, protein dan juga vitamin, kentang juga masuk dalam pasar dalam negeri maupun ekspor. Kentang juga bisa dijadikan sebagai pengganti nasi atau sumber karbohidrat.

Tanaman kentang juga punya prospek besar dalam menunjang bahan pangan, bahan baku untuk industri dan komoditas ekspor. Bukan hanya itu umbi kentang juga bisa diproses menjadi berbagai macam hasil olahan seperti tepung kentang, kentang goreng dan keripik kentang.

Kebutuhan akan kentang cenderung meningkat seiring pertumbuhan penduduk sehingga budidaya kentang ini merupakan salah satu prospek budidaya pertanian yang bagus untuk di dalami. Sehingga nanti petani bisa menghasilkan hasil panen dari budidaya kentang dengan kualitas yang bagus dan memuaskan.

Pemilihan Lokasi dan Waktu Tanam

Berikut lokasi dan waktu yang bagus untuk budidaya tanaman kentang :

  1. Lahan bukan bekas budidaya tanaman terung-terungan.
  2. Lokasi lahan dekat dengan sumber air.
  3. Tanaman kentang paling cocok ditanam pada daerah dengan ketinggian >1000 mdpl.
  4. Memiliki suhu 15°-20° C dan kelembapan 80-90%.
  5. Curah hujan berkisar 1500-5000 mm/tahun.
  6. Lahan budidaya memiliki tekstur sedang, gembur, subur dan drainase yang baik.
  7. Kadar pH tanah antara 5 – 6,5.
  8. Lahan bukanlah sumber penyakit tular tanah seperti Nematoda Sista Kentang (NSK)
  9. Waktu tanam paling bagus untuk budidaya adalah pada musim hujan, jika musim kemarau ketersediaan air harus mencukupi.

Penyiapan Lahan untuk Budidaya Tanaman Kentang

Untuk persiapan lahan yang perlu dilakukan pertama kali adalah melakukan pembersihan. Bersihkan lahan dari segala sesuatu yang bisa mengganggu pertumbuhan tanaman. Hal mengganggu seperti batu-batuan, sampah, gulma atau sisa-sisa tanaman.

Untuk struktur tanah untuk budidaya tanaman kentang yakni tanah yang gembur dan dekat sumber air. Berikut pengolahan lahan agar siap untuk budidaya tanaman kentang :

  1. Cangkul atau bajak tanah lahan budidaya sedalam 30 cm sampai gembur.
  2. Biarkan lahan selama 15 hari untuk perbaikan tata udara dan aerasi tanah serta menghilangkan gas beracun.
  3. Cangkul atau bajak tanah kembali samapi benar-benar gembur kemudian ratakan.
  4. Buatlah garitan sedalam ± 7-10 cm, dengan jarak setiap garitan ± 70-80 cm.
  5. Jika lahan budidaya berupa lahan lereng, tanamlah pohon sebagai penguat pematang.

Untuk jarak tanam yang ditetapkan menyesuaikan ukuran benih, tipe tanah, kemiringan lahan budidaya, kemampuan tanah dalam menyimpan air serta arah datangnya sinar matahari. Buat jarak tanam menggunakan belahan bambu maupun roda berjari dengan jarak 30-40 cm.

Persiapan Benih Tanaman Kentang

Untuk pemilihan benih sebaiknya menggunakan benih yang bermutu dan varietas unggul. Hal ini bertujuan agar tanaman jelas varietasnya, memiliki tingkat keseragaman yang tinggi, hasil produk tanaman tinggi dan sehat.

Untuk varietas benih bisa menggunakan benih tanaman kentang seperti granola, Atlantik, Manohara, Krespo, maupun varietas lain yang tahan terhadap penyakit busuk daun dan layu bakteri. Dibutuhkan umbi kentang sekitar 1200 kg (umbi dengan berat ± 30 g/knol) untuk luas lahan 1 hektar.

Proses Tanam dan Pemupukan Dasar Tanaman Kentang

Bibit kentang ditanam dengan sistem baris tunggal (single row) atau sistem baris ganda (double row) yang ditanam pada bedengan. Tanaman kentang juga bisa ditanam dengan 2 cara yaitu monokultur atau tumpang sari. Untuk sistem monokultur, tanaman kentang ditanam tidak bersama dengan tanaman yang lainnya. Sedangkan untuk sistem tumpangsari, tanaman kentang ditanam berselang dengan tanaman lainnya seperti seledri dan daun bawang.

Untuk pemupukan dasar harus sesuai dosis, waktu dan juga jenis. Gunakan pupuk organik yang sudah matang dan terdekomposisi. Jangan menaruh pupuk berdekatan dengan tanaman karena dapat membuat benih mengalami pembusukan.

Berikut prosedur penanaman dan pemberian pupuk dasar :

  1. Tempatkan pupuk organik diantara benih dalam garitan.
  2. Letakkan pupuk kimia diatas pupuk organik.
  3. Untuk benih diletakkan antara pupuk, posisi tunas menghadap keatas dan jangan menyentuh pupuk secara langsung.
  4. Timbun benih dan pupuk dengan tanah yang membentuk gundukan ± 10 cm dari permukaan tanah.
  5. Untuk dosis pupuk yang digunakan pupuk kandang ± 15 ton/ha untuk pupuk kimia Urea 250 kg/ha, SP36 450 kg/ha, KCL 200 kg/ha.

Pengairan dan Pemberian Sujen

Pengairan atau air irigasi biasanya diberikan jika penanaman dilakukan pada musim kemarau. Air irigasi berfungsi untuk menjaga kelembapan tanah dan membantu penyerapan unsur hara. Pengairan air juga sangat penting untuk awal pertumbuhan atau masa vegetatif. Penyaluran aair bisa dilakukan dengan sistem Sprinkle dan Geledeg (Leb).

Ajir atau turus merupakan tiang bambu yang berfungsi sebagai penyangga pada tanaman. Sehingga tanaman mendapat sinar matahari yang optimal serta tidak roboh. Ajir dibuat dari bambu dengan panjang 70-80 cm dan lebar 2-3 cm. Pemasangan ajir dengan cara ditancapkan dengan jarak ± 5 cm dari tanaman. Kemudian antara ajir dengan tanaman diikat menggunakan tali plastik. Hati-hati ketika memasang ajir, jangan sampai melukai dan mengganggu pertumbuhan umbi.

Pemberian Pupuk Susulan dan Pembumbunan

Budidaya Tanaman Kentang

  1. Lakukan penyiangan pada lahan tanaman kentang.
  2. Berikan pupuk susulan pada tanaman kentang yang sudah berumur 20-35 hst. Campurkan pupuk dengan perbandingan 15 gram Urea, 8 gram Za, 15 gram SP36 dan 5 gram KCL. Berikan dengan dosis 5-10 gram untuk setiap tanaman.
  3. Cangkul tanah pada parit dan naikan keatas guludan (pembumbunan).
  4. Pembumbunan kedua dilakukan setelah umur tanaman 35-40 hst.

Penyiangan, Sanitasi dan Pengendalian Hama serta Penyakit 

Penyiangan dan sanitasi merupakan proses pemeliharaan tanaman dengan cara membersihkan lahan dari tanaman pengganggu, gulma serta tanaman yang sakit.

Proses penyiangan dan sanitasi dilakukan ketika tanaman sudah berumur 20-30 hst. Gulam dan tanaman pengganggu bisa dibenamkan diantara guludan sedangkan untuk sisa tanaman yang sakit buang jauh dari lahan atau musnahkan dengan cara dibakar.

Adapun hama serta penyakit pada tanaman kentang adalah sebagai berikut :

  1. Penggerek Umbi atau Daun (Phthorimae operculella)
  2. Lalat penggorok daun
  3. Penghisap daun.
  4. Kutu Daun
  5. Layu Bakteri
  6. Busuk daun
  7. Virus mozaik
  8. Nematoda sista kentang (NSK)

Untuk penjelasan mengenai hama dan penyakit serta pengendaliannya akan diulas pada artikel berikutnya.

Penentuan Waktu Panen Tanaman Kentang

Secara visual tanaman kentang bisa dipanen jika daun dan batang yang berwarna hijau berubah menjadi kuning dan mengering lebih dari 75%. Jika sudah, daun dipangkas dan biarkan selama 7 hari. Kemudian gali dengan hati-hati jangan sampai melukai kulit umbi kentang atau lecet.

Secara perhitungan, tanaman kentang bisa dipanen sesuai varietas atau kultivar antara 100-110 hari. Bukan hanya itu, waktu panen juga terpengaruh oleh cuaca atau musim dan cara memelihara tanaman. Panenlah pada saat cuaca cerah dan tidak hujan maupun menjelang hujan.

Panen dan Pasca Panen Tanaman Kentang

Cara Budidaya Tanaman Kentang(Solanum tuberosum L)

Waktu yang cocok untuk memanen adalah pada saat pagi hari atau sore hari dan cuaca sedang cerah. Beriku: tata cara panen tanaman kentang :

  1. Sebelum panen pangkas terlebih dahulu tanaman kentang yang ada dipermukaan tanah. Jika perlu bisa menggunakan herbisida dengan dosis separuh dari anjuran.
  2. Bongkar guludan tanah dengan hati-hati, bisa menggunakan cangkul atau alat apapun yang penting jangan sampai melukai umbi kentang. Angkat umbi dan letakkan pada permukaan tanah, biarkan terjemur sinar matahari.

Setelah dipanen kentang masih melakukan aktivitas metabolisme. Jika tidak ditangani dengan segera akan mengalami kerusakan fisik dan kimiawi. Oleh karena itu, petani harus lebih baik dalam melakukan penanganan umbi kentang setelah panen dengan tepat. Sehingga kentang yang dihasilkan masih dalam kondisi baik dan segar untuk konsumsi dan bahan baku pengolahan.

  • Setelah umbi kentang diangkat, letakkan diatas permukaan tanah  agar terjemur sinar matahari sehingga sisa tanah akan kering dan mudah dibersihkan. Bersihkan dengan air lalu letakkan pada terpal atau keranjang dan keringkan dengan cara di angin-anginkan.
  • Sortir dan granding kentang sesaui dengan konsumen dan pasaran yang dituju. Pilih sesaui dengan bentuk fisik dan juga bobot ukuran apakah ada cacat fisik karena hama dan penyakit dan ukuran kecil sampai besar.
  • Jika tidak segera terjual, simpan kentang didalam gudang dengan kondisi ventilasi yang memadai, memiliki kelembapan sekitar 65-70%, sinar matahari yang cukup dan juga bersih. Untuk wadah bisa menggunakan kotak kayu, krat, keranjang atau waring.
  • Kemas secara menarik agar menambah daya tarik dan nilai jual dipasaran.

Demikian cara budidaya kentang dari awal persiapan lahan, benih sampai panen. Semoga menjadi ilmu bagi pemula untuk memulai budidaya kentang maupun tambahan ilmu bagi petani yang sudah

Recent Articles

Leave A Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay on op - Ge the daily news in your inbox