HomePenyakitHama Dan Penyakit Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L)

Hama Dan Penyakit Pada Tanaman Padi (Oryza Sativa L)

Bisatani.com – Padi atau dalam bahasa latin Oryza sativa L merupakan tanaman budidaya yang menjadi komoditas penting di Indonesia. Meskipun didunia menjadi urutan ketiga setelah jagung dan gandum tetapi di Indonesia menjadi urutan pertama sebagai makanan pokok.

Meskipun begitu banyak sekali faktor yang mempengaruhi hasil panen tanaman padi. Serangan Hama dan penyakit merupakan faktor yang paling mempengaruhi hasil panen tanaman padi. Petani bisa saja merugi karena hasil panen berkurang, bahkan bisa gagal panen karena serangan hama dan penyakit yang begitu parah.

Petani harus punya langkah yang tepat dalam mengendalikan serangan hama dan penyakit pada tanaman padi agar terhindar dari kerugian hasil panen maupun gagal panen.

Penyebab Serangan Hama dan Penyakit Pada Tanaman Padi

Hama dan penyakit pada tanaman padi (Oryza sativa L)Musim tanam serta faktor alam merupakan salah satu faktor penyebab timbulnya serangan hama dan penyakit. Peningkatan hasil produksi panen yang berselang dengan siklus pengairan juga bisa merangsang perkembangan hama maupun penyakit pada tanaman.

Untuk itu, petani wajib untuk mengetahui bagaimana cara menanggulangi serangan hama dan juga penyakit pada tanaman padi.

Jenis hama pada tanaman padi dan cara mengendalikanya

Berikut Jenis hama sekaligus cara mengendalikannya :

  • Hama Wereng

Wereng merupakan salah satu jenis hama yang berupa serangga yang berukuran kecil dan bersayap. Ada 3 jenis warna dari wereng yaitu wereng hijau, wereng cokelat dan wereng punggung putih.

Hama ini menyerang tanaman dengan menyerap nutrisi dari daun dan batang tanaman. Bukan hanya itu, wereng juga merupakan vektor (pembawa) dari beberapa penyakit pada tumbuhan. Salah satunya penyebar virus tungro yang akan menyebabkan hasil panen besar pada tanaman.

Berikut cara untuk mengendalikan hama wereng pada tanaman :

  1. Mengatur pola penanaman dengan cara menenam secara bersamaan atau bergilir agar siklus hidup hama wereng terputus.
  2. Penggunaan predator alami seperti laba-laba Lycosa Pseudoannulata, kumbang Paederuss Fuscipes, dan Ophinea Nigrofasciata.
  3. Gunakan insektisida dengan bahan aktif Abamectin, Fipronil, Imidakloprid, Profenofos, dan lain-lain.
  • Hama Putih

Jenis hama ini yang paling sering menyerang tanaman padi pada bagian daun, terutama saat tanaman padi masih kecil atau dalam masa pertumbuhan. Tanaman padi yang terserang akan mengalami bercak-bercak putih pada daun dan membuat daun pada tanaman padi jadi kurang sehat.

Untuk mengendalikan hama ini bisa dengan cara mengatur pengairan maupun memilih bibit berkualitas yang lebih tahan terhadap serangan hama. Jika ada daun yang mengalami bercak-bercak putih, potonglah agar mengurangi penyebaran hama.

Jika menggunakan insektisida bisa menggunakan yang berbahan akti abametin, imidakloprid, profenofos dll.

  • Belalang

Belalang merupakan salah satu hama yang paling banyak muncul di musim kemarau. Hama ini paling suka menyerang pada bagian daun pada tanaman padi dan bulir padi.

Gejala yang ditimbulakn jika terkena serangan belalng adalah daun dan bulir padi akan muncul bercak dan bintik hitam.

Untuk mengendalikan hama ini bisa dengan cara mengangkap langsung belalang lalu menghabisinya. Bisa dengan melepas predator alami belalang seperti belalang sembah. Jika menggunakan cara kimiawi, bisa menggunakan insektisida dengan bahan aktif imidakloprid. Ingat, gunakan dengan bijak dan sesuai dosis agar tidak membunuh predator alami hama ini.

  • Penggerek Batang

Hama penggerek batang menyerang dibagian batang dan juga pelepah daun pada tanaman padi. Hama ini menyerang tanaman padi pada semua fase pertumbuhan.

Pada fase vegetatif, hama ini masih berbentuk larva. Larva ini akan memotong bagian tengah anakan padi yang mengakibatkan pucuk layu dan kering mati. Di fase generatif yaitu malai yang muncul berwarna putih dan hampa.

Untuk pengendalian pada fase pratanam, lakukan sanitasi lingkungan yang berpengaruh pada media tanam seperti mengolah tanah yang lebih cepat atau menunda penebaran benih tanaman padi. Jika pada fase persemaian dan genaratif lakukan pemusnahan tanaman padi yang terserang hama ini.

Bisa juga melepas predator alami seperti serangga parasit telur. Jika melakukan pengendalian bisa menggunakan insektisida dengan bahan aktif Metomil, karbofuran, dimehipo, fipronil.

  • Tikus

Tikus merupakan hama yang paling sering dijumpai dan cukup merepotkan bagi petani tanaman padi.

Petani harus melakukan penanggulangan yang efektif seperti melakukan isolasi lahan seperti pagar agar mencegah tikus masuk kedalam lahan tanaman padi atau sawah.

Bisa juga memasang jebakan tikus atau mengaplikasikan racun yang dikhususkan untuk tikus.

  • Keong Mas

Keong mas merupakan salah satu jenis hama yang sangat mengganggu bagi petani padi. Hama ini menyereang di persemaian dan tanaman padi yang berumur 10HST. Keoang mas menyerang tanaman padi dengan cara memarut jaringan tanaman padi kemudian memakannya.

Adapun kerusakan yang ditimbulkan, jika tanaman padi masih muda tanaman akan kehilangan banyak rumpun. Seekor kerong bisa menghabiskan satu batang tanaman padi dalam waktu 3-5 menit.

Pengendalian hama keong mas secara kultur teknis :

  1. Keringkan lahan dalam keadaan macak-macak pada usia 0-25 hari tanaman. Hal ini dilakukan agar keong tidak bisa merayap sampai rumpun padi. Jikalau keong masih menyerang ambang kerusakan rumpun padi tidak dalam ambang kerusakan.
  2. Buatlah parit disekitar lahan tanam agar keong berkumpul sehingga akan lebih mudah dimusnahkan.
  3. Bersihkan saluran air dari tanaman air, contoh kangkung. Hal ini dilakukan agar keong tidak mempunyai cadangan makanan lain untuk berkembang biak.

Cara mengendalikan hama keong mas secara mekanik :

  1. Ambil dan kumpulkan telur serta induk keong lalu musnahkan.
  2. Berilah kawat pada pintu air agar keong dapat terjaring dikawat.
  3. Berikan perangkap berupa kulit pisang dan daun pepaya dalam parit yang telah dibuat. Biasanya keong akan tertarik dan berkumpul, jika sudah petani lebih mudah menangkapnya lalu dimusnahkan.

Jenis penyakit pada tanaman padi serta cara penanggulangannya

  • Penyakit HDB (Hawar Daun Bakteri)

Penyakit HDB atau yang biasa disebut petani sebagai penyakit kresek disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae. Gejala penyakit ini ditandai dengan tepi daun yang menjadi warna keabu-abuan sehingga lama-lama daun akan mengering. Jika tanaman sudah berbunga, proses pengisian gabah menjadi kurang sempurna bahkan bisa-bisa tidak terisi penuh atau hampa. Jika dibiarkan padi akan kehilangan hasil panen mencapai 50%-70%.

Cara mengendalikan penyakit HDB :

  1. Pilihlah bibit tanaman padi yang unggul dan memiliki varietas yang lebih tahan terhadap penyakit.
  2. Gunakan pupuk jangan berlebihan, hindari pemberian pupuk yang mengandung unsur N berlebihan tetapi berikan pupuk yang mengandung unsur P dan K yang cukup.
  3. Sanitasi lingkungan lahan tanaman padi dan juga gulma inang.
  4. Lakukan pengairan secara berselang misal 1 hari digenangi kemudian 3 hari dikeringkan.
  • Penyakit Blas

Blas merupakan jenis penyakit pada tanaman padi yang disebabkan oleh jamur Pyricularia grisea. Penyakit ini menyerang pada semua fase pertumbuhan. Gejala yang ditimbulkan jika tanaman terserang penyakit seperti munculnya bercak dengan bentuk belah ketupat. Jika ruas batang dan leher malai yang terinfeksi, maka leher malai akan berwarna kehitam-hitaman dan patah.

Cara mengendalikan penyakit blas :

  1. Tanamlah bibit padi dengan varietas unggul dan memiliki varietas yang lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
  2. Gunakan pupuk dengan kandungan N yang tidak berlebihan.
  3. Rencanakanlah waktu tanam yang tepat, supaya disaat awal pembungaan jarang muncul embun dan tidak hujan terus-menerus.
  4. Gunakan fungisida dengan kandungan bahan aktif Difenokonazol, Pikokistrobin, Siprokonasol, dll.
  • Penyakit Tungro

Jenis penyakit ini diakibatkan oleh virus yang dibawa atau ditularkan oleh hama wereng hijau. Penyakit ini menular pada fase pertumbuhan vegetatif. Gejala tanaman padi yang terserang penyakit ini pertumbuhunnya akan terhambat dan menjadi kerdil. Daun dan pelepah pada tanaman padi akan berwarna kemerahan.

Cara mengendalikan penyakit Tungro.

  1. Gunakan bibit tanaman padi yang unggul dan varietas yang lebih tahan penyakit dan hama.
  2. Basmi dengan tuntas hama wereng sebagai pembawa virus penyakit tungro.
  3. Cabut tanaman dan musnahkan jika terindikasi sudah mengalami gejala penyakit ini.

Recent Articles

Stay on op - Ge the daily news in your inbox