HomeHama TanamanWalang Sangit : Hama Tanaman dengan Bau yang Menyengat

Walang Sangit : Hama Tanaman dengan Bau yang Menyengat

Bisatani.com, Walang sangit – Indonesia menjadi negara dengan ladang pertanian yang sangat luas. Hal tersebut didukung dengan kondisi iklim dan geografis indonesia yang sangat cocok digunakan untuk pertanian. Ada berbagai jenis hasil pertanian yang ada di indonesia mulai dari tanaman pangan, palawija, hortikultura, tanaman perkebunan dan lain-lain.

Maka tak heran jika sebagian besar masyarakat indonesia bermatapencaharian sebagai petani. Banyak masyarakat indonesia yang menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

Untuk menjadi petani yang sukses atau berhasil tentunya harus mempelajari ilmu pertanian. Dengan memahami semua hal tentang pertanian akan membantu untuk mencegah kemungkinan terjadinya kegagalan.

Salah satu faktor kegagalan dalam pertanian bisa diakibatkan dari serangan hama dan penyakit yang tidak terkendali. Maka dari itu tim bisatani selalu berusaha menyajikan artikel tentang pertanian. Semoga artikel ini dapat membantu ataupun sebagai referensi tambahan bagi para petani .

Pada artikel kali ini tim bisatani masih akan membahas tentang sseputar hama dalam pertanian. Hama yang akan dibahas pada kali ini adalah hama walang sangit.

Apa itu Hama Walang Sangit

Walang Sangit : Hama Tanaman dengan Bau yang Khas

Walang sangit merupakan salah satu jenis hama yang biasa menyerang tanaman terutama tanaman padi. Hama ini diberi nama walang sangit bukan tanpa alasan, tetapi karena hama ini mampu mengeluarkan bau khas yang cukup menyengat.

Hama walang sangit merupakan serangga yang masih satu keluarga dengan wereng. Serangga ini masuk kedalam ordo Hemiptera (kepik sejati)

Hama dengan nama latin Leptocorisa oratorius fabricus dapat dengan mudah ditemui diwilayah indonesia. Terutama di daerah yang merupakan penghasil padi. Hama jenis ini juga memiliki panggilan yang berbeda-beda pada setiap daerah.

Di Jawa Barat (Sunda) serangga ini disebut dengan Kungkang, di Sumatra disebut dengan Pianggang. Berbeda dengan masyarakt madura yang menyebutnya dengan nama Tenang.

Ciri dan Perilaku

Ciri fisik hama ini juga cukup mudah untuk dikenali karena memiliki ukuran tubuh yang memanjang sekitar 2 cm. Berwarna kelabu dan memiliki belalai (proboscis) yang biasa digunakan sebagai penghisap cairan pada tumbuhan, terutama tanaman padi.

Serangga ini berkembangbiak dengan cara bertelur. Setiap kali bertelur mampu menghasilkan telur 100 – 200 telur dan biasanya akan diletakkan pada bendera daun padi. Telur akan menetas apabila telah memasuki umur 7 hari.

Telur walang sangit yang telah menetas akan menjadi nimfa. Stadia ninfa dapat terjadi selama 17 – 27 hari. Pada awalnya nimfa memiliki warna hijau dan seiring bertambahnya usia akan berubah menjadi cokelat.

Pada fase ini, nimfa dapat berganti kulit sebanyak 5 kali. Setelah melalui fase nimfa kemudian akan berubah menjadi imago. Imago dapat hidup atau bertahan selama 115 hari.

Serangan Hama Walang Sangit

Walang Sangit : Hama Tanaman dengan Bau yang Khas

Walang sangit merupakan hama yang menyerang tanaman secara langsung. Hama ini akan menghisap cairan yang ada pada tanaman padi. Pada fase nimfa atau imago menyerang tanaman padi yang masih muda (matang susu) yaitu dengan cara menghisap cairannya.

Tanamaan padi yang telah terserang akan membuat bulir padi menjadi hampa. Selain itu bekas tusukannya akan berakibat pada munculnya bercak putih karena terinfeksi Cendawan Helminthosporium.

Walang sangit akan menyerang tanaman padi pada fase generatif. Akibat dari serangan tersebut akan membuat bulir padi tidak sempurna. Hal tersebut akan membuat beras menjadi kekuningan, mengapur dan hanya menyisakan kulitnya saja.

Cara Pengendalian Walang Sangit

Walang Sangit : Hama Tanaman dengan Bau yang Khas

Untuk mengendalikan hama walang sangit ada beberapa metode yang perlu dilakukan. Dengan upaya pengendalian yang tepat diharapkan dapat menghindari atau meminimalisir kerugian yang dapat ditimbulkan dari hama tersebut. Dibawah ini adalah beberapa cara yang dapat dilakaukan sebagai upaya pengendalian hama walang sangit, diantaranya :

  • Metode Sanitasi lingkungan

Dengan menerapkan metode ini hal yang perlu dilakukan seperti dengan membersihkan tanaman padi dengan rumput liar (gulma). Membersihkan area persawahan dapat dilakukan pada saat sebelum tanam sampai dengan masa panen.

Pada dasarnya gulma dapat berperan sebagai tanaman inang bagi hama walang sangit. Gulma biasa digunakan sebagai tempat bersarang atau tempat bertahan hidup.

Jika rumput tidak dibersihkan dikhawatirkan akan membuat hama ini menjadi lebih cepat berkembangbiak. Maka dari itu ada baiknya pembersihan gulma dilakukan sesering mungkin.

  • Metode Kultur teknis

Pada saat ini belum ada varietas padi yang benar benar tahan terhadaap serangan hama walang sangit. Maka dari itu upaya pengendalian hama ini bisa dengan menerapkan metode kultur teknis.

Yang dimaksud dengan metode kultur teknis yaitu dengan cara melakukan penanaman padi dengan serentak dalam satu lahan. Selain itu pemupukan padi juga harus merata. Hal tersebut agar proses perkembangan hama tersebut menjadi sedikit.

Dalam praktek dilapangan metode ini sudah terbukti efektif dalam menekan jumlah serangan hama walang sangit. Selisih waktu tanam dalam satu hamparan tanaman tidak dianjurkan lebih dari 2,5 bulan. Semakin serempak pertumbuhan tanaman padi akan semakin sedikit pula perkembangan hama.

  • Metode Biologi

Pengendalian dengan metode biologi yaitu upaya pengendalian hama dengan memanfaatkan agen hayati seperti parasitoid dan jamur. Jenis jamur yang dapat digunakan adalah Beauviria bassiana dan Metharizum sp.

Jamur Beauviria bassiana dapat mengendalikan hama walang sangit pada fase nimfa dan imago dewasa. Cara kerja Jamur ini dengan menginfeksi kulit yang dapat mengakibatkan kematian. Jamur jenis ini bisa didapatkan di kios obat pertanian.

  • Metode Perangkap

Walang sangit merupakan salah satu jenis hama yang suka dengan bebauan, terutama bau busuk dan bangkai. Dengan sifat yang seperti itu dapat dimanfaatkan dalam upaya pengendalian hama ini.

Hal yang bisa dilakukan seperti dengan memasang perangkap (lem) dengan bau yang menyengat. Perangkap dapat dipasang saat padi memasuki fase generatif yaitu saat padi berbunga hingga masak susu.

  • Metode Kimiawi

Pengendalian hama secara kimia merupakan metode pengendalian hama dengan menggunakan zat kimia (insektisida). Penggunaan insektisida bisa apabila jumlah hama sudah melewati ambang batas.

Penyemprotan dapat dilakukan pada pagi ataupun sore hari. Pada waktu tersebut hama walang sangit sedang sangat aktif. Penyemprotan pada tanaman padi dapat dilakukan setelah padi berbunga dan setealah memasuki fase masak susu.

Ada berbagai jenis bahan aktif insektisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama walang sangit seperti fipronil, imidakloprid, BPMC, dimehipo, dan tiametoksam.

 

Recent Articles

Leave A Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay on op - Ge the daily news in your inbox