Pertumbuhan pertanian akhir akhir memang terbilang meningkat. Hal itu juga berimbas pada meningkatnya penggunaan pestisida. Sekarang ini ada banyak sekali macam dari pestisida dari ratusan bahkan hingga ribuan.
Berbeda dengan zaman dahulu yang mana para petani mengendalikan hama dengan cara terpadu. Dari menggunakan cara mekanis sampai menanggulangi hama dengan cara biologis. Sekarang petani lebih memilih untuk menggunakan pestisida karena dinilai lebih efektif.
Dengan seringnya penggunaan pestisida juga harus di imbangi dengan pengetahuan tentang bahan kimia ini. berikut adalah beberapa aspek yang harus di ketahui dalam mengunakan bahan kimia untuk mengatasi hama :
- Tingkat serangan hama yang berbahaya dan seporadis.
- Ada atau tidaknya predator alami
- Kesehatan bagi orang yang menggunakannya.
Imidakoropid adalah salah satu bahan kimia yang biasanya terkandung dalam insektisida. Imidakloropid pertama kali diperkenalkan ke publik pada tahun 1990 yang lalu.
Pada saat ini bahan aktif imidakloprid sudah sangat familiar dan bukan merupakan hal yang asing lagi. Hal itu disebabkan karena sudah banyak digunakan oleh para petani.
Cara Kerja Imidakloprid
Imidakloprid merupakan insektisida racun kontak dan lambung yang berbentuk cairan atau tepung. Insektisida yang masuk kelompok neonikotinoid ini mempunyai sifat yang mudah larut dalam air.
Imidakloprid ini bekerja secara sistemik dan dapat bekerja dengan langsung menembus jaringan akar dan daun. Insektisida akan langsung masuk kedalam tubuh hama atau sasarannya. Hal tersebut akan mengakibatkan hama atau seranggga mati setelah terkena semprotan cairan ini.
Bahan aktif ini sangat tepat untuk menanggulangi kutu, wereng dan lalat buah.
Manfaat dan fungsi bahan akatif Imidakloprid
Ada berbagai jenis tanaman yang bisa diatasi dengan menggunakan insektisida ini. Berikut ini adalah beberapa contoh tanaman yang bisa diaplikasikan dengan imidakloprid :
- Cabai : Untuk mengatasi hama kutu daun (Myzus persicae), hama thrips (Thrips sp), dan lalat buah (Daccus ferrugineus).
- Jeruk : Dapat digunakan untuk mengatasi hama pengorok daun (phyllocmistis citrella), kutu daun aphid (Toxoptera citricida), kutu loncat (Diaporina citri).
- Kentang : Untuk membasmi hama pengorok daun (Liriomyza huidobensis), kutu daun dan hama thrips.
- Padi sawah : untuk menangani hama wereng coklat (Nilaparvata lugens), pengerek batang (Tryporiza incertulas), ganjur (Orseolia oryzae), lalat daun (Hydrellia sp).
- Lada : Untuk membasmi hama Penghisap buah (Dasynus piperis).
Dalam pengaplikasiannya gunakan air yang tidak mengandung lumpur ataupun juga kotoran lainnya. Waktu penyemprotan diusahakan dilakukan pagi hari. Lakukan penyemprotan saat cuaca cerah dan tidak terindikasi akan turun hujan. Serta jangan melebihi dosis yang sudah dianjurkan.
Macam merk obat dengan bahan aktif Imidakloprid
Saat ini akan mudah sekali kita jumpai berbagai merk obat dengan bahan aktif Imidakloprid. Banyak sekali produsen obat berlomba-lomba untuk membuat obat dengan bahan aktif ini. Kita bisa mendapatkannya di toko obat didekat rumah kita. Berikut adalah beberapa merk obat dan dosisnya yang bisa digunakan sebagai acuan jika ingin membelinya :
- Winder 100 EC
- Avidor 25 WP
- Alena 200 SL
- Centador 10 WP
- Imidor 50 SL
- Counter 50/1,8 SP
- Samber 50 SL
- Kachi 175 SC dan lain sebagainya.
Kelebihan bahan aktif Imidakloprid
Dibawah ini adalah beberapa kelebihan dari bahan aktif imidakloprid :
- Mudah diserap oleh tanaman sehingga tidak mudah luntur oleh air hujan.
- Memiliki cara kerja yang berbeda dengan golongan piretroid, organofosfat dan karbamat.
- Dengan sifat long lasting efek yang berarti dapat bekerja walaupun penyemprotan sudah beberapa hari.
- Dapat melindungi tunas dari gangguan hama.
- Mudah diserap oleh akar dan mudah disebarkan ke seluruh jaringan tanaman.
- Mudah merata keseluruh permukaan tanaman sehingga penyemprotan menjadi lebih efektif
- Penggunaan dapat menggunakan dosis yang sedikit.
Terlepas dari beberapa keuntungan diatas, penggunaan obat ini harus digunakan secara bijak. Karena termasuk obat dengan bahan kimia pengunaannya harus dengan penuh kehati-hatian. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak menyebabkan pencemaran lingkungan dan hal buruk lainnya.
Pestisdia ini termasuk ke dalam obat yang berbahaya. Obat ini dapat mengakibatkan keracunan apabila tertelan, terhirup atau mengenai kulit. Dapat menyebabkan iritasi mata, kulit dan juga dapat mengganggu sistem pernafasan.
Petunjuk keamanan dalam menggunakan imidakloprid
- Hindari untuk makan, minum ataupun merokok ketika mengunakan obat ini.
- Gunakan perlengkapan yang lengkap seperti masker, sarung tangan, penutup kepala, baju dan celana panjang serta menggunakan sepatu.
- Cucilah alat yang telah digunakan dalam penyemprotan menggunakan obat ini.
- Jangan sampai kabut semprotan terhirup ataupun mengenai mata.
- Jangan sampai mencemari lingkungan air.
- Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.
Petunjuk pertolongan apabila terjadi keracunan
- Segera bilas dengan air bersih apabila obat ini mengenai kulit.
- Bilas dengan air bersih yang mengalir apabila obat ini mengenai mata.
- Jika tidak sengaja obat ini tertelan, segera lakukan pemuntahan bisa dengan cara memasukkan jari kedalam tenggorokan. Usahakan pemuntahan dilakukan sampai muntahan berwarna bening. Segera hubungi dokter agar diberikan penanganan lebih lanjut.