HomeObatMetalaksil : Bahan Aktif fungisida Yang Bersifat Sistemik

Metalaksil : Bahan Aktif fungisida Yang Bersifat Sistemik

Bisatani.com, Metalaksil – Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah tanaman dari serangan penyakit. Hal yang dapat dilakukan dengan pencegahan mulai dari awal tanam seperti dengan pemilihan benih yang berkualitas. Selain itu, pemilihan jenis tanaman pada musim atau iklim yang tepat dapat mencegah tanaman dari penyakit.

Berbeda halnya apabila tanaman sudah terserang penyakit yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan penyemprotan dengan menggunakan fungisida. Pada sat ini ada beragam jenis fungisida yang tersedia mulai dari yang bekerja secara kontak maupun sistemik. Untuk bentuknya sendiri ada yang berupa butira, tepung maupun berbentuk pekatan.

Pada kesempatan kali ini tim bisatani.com telah merangkum tentang salah satu bahan aktif dari fungisida yaitu metalaksil. Untuk mengetahui lebih lengkapnya, langsung saja simak penjelasannya pada artikel dibawah ini.

Apa itu bahan aktif metalaksil ?

Metalaksil : Bahan Aktif fungisida Yang Bersifat Sistemik

Metalaksil adalah salah satu zat kimia yang biasa digunakan untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen. Bentuk dari bahan aktif ini dapat berupa serbuk halus ataupun butiran. Dengan sifat yang mudah dilarutkan sehingga memudahkan dalam proses pengapliksian.

Bahan aktif ini pertama kali dipasarkan di Negara Republik Irlandia pada tahun 1980. Selang beberapa tahun atau tepatnya pada tahun 1998 penggunaan bahan aktif ini telah meluas ke negara lain.

Dalam praktek penggunaannya fungisida ini telah terbukti efektif dalam mengendalikan penyakit yang disebabkan oleh jamur. Bahan aktif ini mampu mengontrol serangan jamur yang muncul. Maka tak heran jika penggunaan fungisida jenis ini cenderug meningkat.

Cara kerja bahan aktif metalaksil

Bahan aktif metalaksil merupakan salah satu jenis fungisida yang bekerja secara sistemik. Menurut FRAC (fungicide resistance action committe) bahan aktif ini yang masuk kedalam golongan Acylalanin dengan kode kerja 4. Bahan aktif ini akan terserap pada tumbuhan baik melalui akar ataupun daun kemudian disebarkan keseluruh tanaman.

Fungisida jenis ini berfungsi sebagai pengendali jamur patogen yang masuk kedalam tubuh tanaman. Cara kerja bahan aktif ini dengan mengganggu proses sintesis asam nukleat dan RNA polimerase. Selain itu penggunaan bahan aktif ini bisa sebagai langkah awal perlindungan pada tanaman.

Cara penggunaan

Bahan aktif ini biasa digunakan untuk mengedalikan beragam penyakit yang disebabkan oleh jamur. Selain itu bahan aktif metalaksil digunakan pada proses perlakuan benih terutama jagung. Tujuan dari perlakuaan benih menggunakan fungisida ini agar tanaman memiliki produktivitas yang tinggi dan tidak mudah terserang penyakit.

Berikut ini adalah cara perlakuan benih jagung menggunakan bahan aktif metalaksil.

  • Seed dressing

Perlakukan benih jagung menggunakan cara ini adalah yang paling umum dilakukan. Hal itu dikarenakan menggunakan cara ini terbilang mudah untuk dipraktekan. Jika kita sudah menyiapkan benih yang akan ditanam tinggal langsung campurkan fungisida ini pada benih.

Selain itu, bisa dilakukan dengan membasahi fungisida terlebih dahulu dengan air, baru kemudian dicampurkan dengan benih.

  • Seed Coating

Berbeda dengan seed dressing diatas, menggunakan metode seed coating menggunakan cara yang lebih kompleks. Perlakuan menggunakan metode ini juga memakan cukup banyak waktu.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah dengan menyiapkan benih kemudian merendam benih tersebut dengan larutan fungisida. Proses perendaman memerlukan tempat yang cukup untuk menampung semua benih. Hal tersebut dimaksudkan agar benih memiliki kualitas yang sama.

Untuk dosis yang diperlukan 2 – 4 gr/lt air dengan memakan waktu selama 12 jam. Jika telah selesai direndam kemudian benih diangin-anginkan sampai kering. Kelebihan dengan metode ini fungisida akan menempel dengan baik.

Jenis penyakit yang dapat dikendalikan

Metalaksil : Bahan Aktif fungisida Yang Bersifat Sistemik

 

Ada berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh jamur patogen yang bisa diaplikasikan dengan bahan aktif metalaksil. Jenis tanaman yang bisa diapliksikan juga beragam. Berikut ini adalah beberapa jenis penyakit dan tanaman yang bisa diaplikasikan dengan bahan aktif ini, seperti :

  1. Kentang : Penyakit hawar daun (Phytophthora infestans)
  2. Jagung : Penyakit bulai (Peronosclerospora maydis)
  3. Cabai : Antraknosa (Colletotrichum capsici)
  4. Bawang merah : Penyakit bercak ungu (Alternaria porri) dan Embun bulu (Peronospora destructor)
  5. Tomat : Penyakit hawar daun (Phytophthora infestans)
  6. Tembakau : Penyakit lanas (Phytophthora nicotianae)

Merk dagang

Saat ini ada berbagai merk dagang obat dengan bahan aktif metalaksil. Selain dengan bahan aktif tunggal ada juga merk obat yang memadukan dengan bahan aktif klorotalonil dan mankozeb. Untuk produknya dapat dengan mudah ditemukan ditoko pertanian ataupun lewat marketplace online (Shopee, tokopedia, bukalapak dll). Berikut ini adalah beberapa merk obat dengan bahan aktif metalaksil beserta perusahaan pembuatnya, diantaranya :

  • Alfart 25 WP : CV Abadi Jaya (Semarang)
  • Starmyl 25 WP : PT Multi Sarana Indotani (Mojokerto)
  • Trylaxyl 35 WP : PT Trida Kimia Sakti (Jakarta)
  • Manxyl 68 WP : PT Maju Makmur Utomo
  • Unilax 72 WP : PT UPL Indonesia
  • Captive 35 SD : PT Agricon (Bogor)
  • Saromyl 35 SD : PT Tanindo Intertraco (Bandung)
  • Syscon 64/8 WP (Mankozeb) : PT Royal Agro indonesia (Jakarta)
  • Pyramid 72 WP (Klorotalonil) : PT Arysta LifeScience Tirta (bandung)
  • Deecor-M 72 WP (Mankozeb) : PT Indoin Business group
  • Wenadri 80 WP (Klorotalonil) : PT JJM Indonesia

 

Recent Articles

Stay on op - Ge the daily news in your inbox