HomeObatKarbofuran : Bahan Aktif Nematisida Pada Awal Tanam

Karbofuran : Bahan Aktif Nematisida Pada Awal Tanam

Bisatani.com, Karbofuran – Seperti yang telah kita ketahui bersama, Kebutuhan pestisida dalam pertanian tidak dapat dipisahkan. Pengunaan pestida menjadi salah satu hal yang menentukan keberhasilan dalam pertanian. Pada dasarnya, dalam pertanian tidak serta merta berhasil tanpa perwatan yang sesuai.

Penggunaan pestisida ini biasanya sudah dilakukan pada saat sebelum tanam sampai dengan masuk masa panen. Pestisida dikelompokkan lagi menjadi beberapa jenis seperti, herbisida, insektisida/nematisida, fungisida, akarisida dan bakterisida.

Pada bab ini kita akan membahas salah satu insektisida/nematisida yaitu dengan bahan aktif karbofuran. Nematisida merupakan golongan pestisida yang biasa digunakan untuk membasmi nematoda atau hama cacing pada pra tanam. Nematoda itu sendiri biasanya akan menyerang tanaman pada bagian akar ataupun umbinya.

Apa itu bahan aktif karbofuran

Karbofuran : Bahan Aktif Nematisida Pada Awal Tanam

Karbofuran adalah bahan kimia yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama serangga maupun nematoda pada sebelum tanam. Bahan ini bisa berbentuk zat padat maupun zat cair. Tetapi kita akan dengan mudah menjumpai bahan aktif karbofuran ini dalam bentuk butiran seperti pasir.

Di Indonesia sendiri merk dagang pestisida dengan bahan aktif karbofuran ada Furadan, Primadan, dan Tamafur. Ketiga merk tersebut hanya memiliki kandungan karbofuran sebesar 3%.

Bahan aktif ini juga dikategorikan ke dalam pestisida karbamat yang termasuk kedalam golongan yang sangat beracun.

Cara kerja bahan aktif karbofuran

Karbofuran merupakan insektisida/nematisida yang bekerja secara sistemik. Zat ini akan diserap oleh tanaman melalui akar kemudian disebarkan keseluruh organ tanaman dimana tercapainya konsentrasi insektisdia ini. Selain bekerja secara sistemik karbofuran juga bekerja secara kontak dalam membasmi hama.

Cara penggunaan bahan aktif karbofuran

Penggunaan bahan aktif terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Penggunaan karbofuran secara global dari tahun 2002 semakin besar dan semakin luas. Hal itu terjadi karena karbofuran telah terbukti efektif dalam membasmi hama. Salah satu produsen utama bahan aktif karbofuran adalah FMC Corporation yang berasal dari Amerika Serikat.

Cara penggunaan insektisida/nematisida jenis ini biasanya dilakukan dengan cara ditabur. Berbeda dengan bahan aktif dimetot ataupun Lamda Sihalotrin yang digunakan dengan cara disemprot ataupun dikocor.

Karbofuran dapat digunakan untuk membasmi hama pada tanaman pangan, holtikultura ataupun pada tanaman perkebunan.

Karena memiliki spektrum yang terbilang luas, menjadikan bahan aktif ini dapat digunakan untuk membasmi hama yang ada dalam tanah.

Hama awal tanam yang dapat dikendalikan

Ada beberapa jenis hama yang biasa menyerang pada awal tanam seperti :

  • Gangsir

Karbofuran : Bahan Aktif Nematisida Pada Awal Tanam

Gangsir (Tarbinskiellus portentosus) merupakan serangga sejenis jangkrik tetapi memiliki tubuh lebih besar. Serangga ini hidup dengan menggali lubang didalam tanah. Gangsir juga disebut hama karena dapat mengganggu aktivitas pertanian.

Makanan dari serangga ini adalah tumbuhan. Karena hal itulah terkadang gangsir juga memakan tanaman pertanian. Gangsir biasanya akan merusak tanaman yang masih muda atau masih dalam semaian.

Gangsir merusak tanaman dengan cara menggerek batang hingga putus dan kemudian membawa tunas kedalam lubang. Ciri fisik sarang gangsir yaitu adanya lubang dalam tanah dengan gundukan disekelilingnya..

  • Anjing tanah ( Orong-orong/ga’ang)

Anjing tahah adalah serangga yang hidup didalam tanah dan masuk kedalam kelaurga Gryllotalpidae. Serangga ini memiliki tubuh yang kecil dan terdapat 2 sungut dikepalanya. kulitnya tebal dan memiliki tungkau yang berguna untuk menggali tanah.

Anjing tanah ini mempunyai julukan yang berbeda-beda pada setiap daerah. Orang Jawa menyebut serangga ini dengan orong-orong sedangkan orang Sunda menyebutnya dengan nama ga’ang. Beda lagi dengan masyarakat Toba yang menyebutnya dengan nama Singke.

Sama seperti gangsir, anjing tanah ini merusak tanaman dengan cara menggerek batang yang masih muda hingga putus. Tentu hal tersebut dapat merugikan petani.

  • Ulat Tanah (Agrotis epsilon)

Sama seperti hama diatas, ulat lutung juga merusak tanaman yang masih muda. Yaitu dengan cara memotong batang dan tangkai tanaman. Biasanya ulat tanah cenderung diam pada siang hari dan mulai aktif pada malam hari.

Jenis tanaman dan hama yang dapat dikendalikan

Berikut ini adalah beberapa jenis tanaman sekaligus hama yang dapat dikendalikan menggunakan bahan aktif ini, diantaraya :

  1. Jagung : Penggerek tongkol (Heliothis armigera)
  2. Padi Sawah : Penggerek batang (Scirpophaga incertulas), hama putih (Nympula depunctalis) dan hama pelipat daun (Cnaphalocrosis medinalis)
  3. Tebu : Penggerek Pucuk (Scirpophaga excerptails)
  4. Cabai : Ulat grayak (Spodoptera litura)
  5. Kedelai : Ulat Grayak (spodoptera litura)
  6. Tomat : Nematoda, siput dan oteng-oteng
  7. Kubis : Ulat grayak, penggerek daun dan batang
  8. Tembakau : Penggerek pucuk (Heliothis sp) dan Ulat daun
  9. Kacang Hijau : Penggerek daun, oteng-oteng, dan ulat grayak
  10. Timun : bekicot, ulat daun dan oteng-oteng

Peringatan Bahaya

Karbofuran : Bahan Aktif Nematisida Pada Awal Tanam

Walaupun memiliki banyak manfaat, dalam penggunaan karbofuran juga tidak boleh sembarangan. Karbofuran termasuk kedalam golongan pestisida karbamat yang beracun. Bahan aktif ini menunjukkan toksisitas yang dapat berdampak bagi kesehatan manusia.

Karbofuran juga dapat menimbulkan residu yang cukup lama. Jika digunakan dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan kerusakan tanah dan membunuh mikroorganisme dalam tanah.

Maka dari itu harus menggunakan secara bijak agar terhindar dari segala dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Pengaplikasiannya harus sesuai dosis yang tepat. Jika diperlukan bisa menghubungi petugas pertanian yang berwenang.

 

 

 

 

 

Recent Articles

Stay on op - Ge the daily news in your inbox