HomeObatKlorotalonil : Bahan Aktif fungisida Yang Bekerja Secara Kontak

Klorotalonil : Bahan Aktif fungisida Yang Bekerja Secara Kontak

Bisatani.com – Seperti biasa tim bisatani.com akan menyajikan berbagai informasi seputar pertanian. Pada kesempatan kali ini kami akan berbagi informasi seputar fungisida dengan bahan aktif klorotalonil. Mungkin ada sebagian petani yang telah paham betul tentang fungisida ini. Akan tetapi tak dapat dipungkiri bahwa ada sebagian petani yang masih asing dengan bahan aktif ini.

Bagi petani pemula biasanya akan merasa kesulitan untuk mempelajari tentang macam macam fungisida. Karena pada saat ini ada banyak sekali jenis fungisida yang tersedia dipasaran. Sehingga dengan adanya artikel ini agar dapat membantu dan menambah wawasan bagi para pertani.

Langsung saja simak penjelasan tentang fungisida kontak dengan bahan aktif klorotalonil dibawah ini.

Apa itu bahan aktif klorotalonil?

Klorotalonil : Bahan Aktif fungisida Yang Bekerja Secara Kontak

Klorotalonil merupakan pestisida yang termasuk dalam golongan fungisida yang berguna untuk mengatasi penyakit yang disebabkan oleh jamur. Bentuk fisik dari fungisida klorotalonil dapat berupa tepung (serbuk) maupun cairan.

Permintaan bahan aktif klorotalonil dari tahun ke tahun cenderung meningkat. Pada musim hujan seperti saat ini fungisida dengan bahan aktif klorotaloil ini akan banyak dicari.

Hal itu disebabkan karena penyakit jamur akan dengan mudah menyerang tanaman. Pada dasarnya jamur patogen akan meningkat jika telah memasuki musim hujan.

Cara kerja bahan aktif klorotalonil

Klorotalonil merupakan fungisida yang bekerja secara kontak yaitu menyerang langsung pada jamur dan cendawan. Klorotalonil merupakan bahan aktif yang bekerja dengan kode kerja M 5.

Maksudnya klorotalonil dianggap sebagai fungisida yang memiliki resiko rendah tanpa adanya resistensi. Tidak ada resistensi silang antara anggota kelompok M1 sampai dengan M9.

Tata cara penggunaan

Penggunaaan fungisida jenis ini bisa dengan cara penyemprotan langsung pada tanaman. Penyemprotan pertama dilakukan setelah ditemukan adanya gejala pada tanaman. Pada prakteknya juga bisa diselang-seling dengan bahan aktif mankozeb.

Selanjutnya diulang dengan interval yang disesuaikan dengan jenis tanaman dan jenis serangan patogen penyebab penyakit.

Penyakit yang dapat dikendalikan

Klorotalonil : Bahan Aktif fungisida Yang Bekerja Secara Kontak

Ada berbagai jenis penyakit yang dapat dikendalikan dengan menggunakan fungisida jenis ini. Berikut ini adalah beberapa penyakit yang dapat dikendalikan, diantaranya :

  • Busuk daun

Busuk daun merupakan penyakit yang disebabkan oleh jamur Corticium solani. Jamur ini akan mudah berkembang pada lingkungan dengan suhu yang rendah antara 10-20 derajat dan kelembaban lebih dari 80%.

Tanaman yang sudah terserang jamur ini akan muncul bercak pada bagian tepi dan ujung daun. Lama kelamaan bercak pada daun akan menjadi gelap dan sedikit basah.

Jika terus dibiarkan bercak dapat menyebar ke seluruh bagian tanaman. Hal itu dapat mengakibatkan tanaman menjadi mati.

  • Antraknosa

Antraknosa merupakan penyakit yang diakibatkan oleh jamur Colletotrichum gloeosporoides. Jamur ini biasanya menyerang pada buah yang masih muda maupun buah yang sudah matang atau siap panen.

Gejala awal penyakit antraknosa ditandai dengan munculnya bercak pada buah. Seiring berjalannya waktu bercak akan menyebar ke seluruh buah dan mengakibatkan buah menjadi busuk. Jika terus dibiarkan bukan tidak mungkin penyakit ini dapat mengakibatkan terjadinya gagal panen.

  • Embun bulu

Penyakit embun bulu terjadi apabila tanaman telah terserang cendawan peronospora destructor. Penyakit ini akan menghasilkan spora dalam jumlah banyak dan menginfeksi tanaman. Pada kondisi yang lembab jamur ini akan berkembang dengan cepat.

Gejala yang ditimbulkan akan muncul bulu halus berwarna ungu yang menutupi daun bagian luar dan batang. Gejala akan terlihat dengan jelas apabila daun telah terkena embun.

Bercak infeksi tersebut lama kelamaan akan menyebar dan membuat tanaman menjadi busuk.

Tanaman yang bisa diaplikasikan dengan klorotalonil

Setelah kita membahas penyakit secara umum diatas. Selanjutnya kita akan memberikan contoh tanaman yang bisa atasi menggunakan klorotalonil. Berikut ini adalah jenis tanaman dan penyakitnya yang dapat ditangani dengan bahan aktif ini, Seperti :

  1. Bawang merah : Penyakit Embun bulu (Peronospora destructor) dan Bercak ungu (Alternaria Porri)
  2. Cabai : Bercak daun (Cercospora capsici) dan Antraknosa (Colletotrichum gloeosporiorides)
  3. Kentang : Busuk daun (Phytophthora infestans)
  4. Tomat : Busuk daun (Phytophthora infestans)
  5. Kacang Tanah : Bercak daun (Cescospora arachidichola, Cescospora personata)
  6. Kelapa : Bercak daun (Fusarium sp., Gleosporium sp., Helminthosporium sp., Pestalotia sp.)
  7. Teh : Cacar daun (Exobasidium vexans)
  8. Pisang : Siagtoka (Mycoshaerella musicola)
  9. Semangka : Antraknosa (Colletotrichum sp)
  10. Mangga : Antraknosa (Colletotrichum gloeosporiorides)

Kita bisa mendapatkan obat dengan bahan aktif klorotalonil di toko pertanian terdekat. Untuk yang berbentuk tepung ada Daconil dengan kandungan Klorotalonil 75% atau juga Phytoklor dengan kandungan 82,5 %. Sedangkan yang berbentuk cair ada Odeon dan Morfus dengan dosis sebesar 720 SC.

 

Recent Articles

Stay on op - Ge the daily news in your inbox