Bisatani.com – Mempunyai tanaman yang sehat dan hasil panen yang bagus merupakan harapan dari setiap petani. Tapi ada beberapa faktor yang menyebabkan dua harapan tersebut terpupus, salah satunya serangan hama.
Ada berbagai jenis hama yang menjadi sumber masalah bagi para petani. Petani juga dapat mengalami kerugian besar karena serangan hama di pertanian dan perkebunan mereka. Oleh karena itu, petani harus bisa mengetahui jenis hama yang menyerang dan gejalanya pada tanaman.
Memang serangan hama sudah menjadi hal biasa dalam budidaya berbagai tanaman. Namun jika dapat mengendalikannya dengan cara yang tepat, petani tetap bisa mendapatkan hasil yang baik.
Jenis Hama serta Pengendaliannya
Hama merupakan organisme yang mengganggu dan merugikan dalam kegiatan sehari-hari manusia. Organisme yang dimaksud disini adalah hewan. Hewan disebut hama jika menyebabkan kerusakan pada ekosistem dan menjadi sumber penyakit bagi manusia.
Dalam pertanian, hama yang dimaksud adalah hewan yang merugikan bagi petani dan perkebunan atau pertanian mereka. Berikut jenis-jenis hama yang menyerang pertanian sekaligus cara mengendalikannya :
-
Tikus
Tikus merupakan hama yang paling banyak merugikan bagi para petani. Hama ini memiliki mobilitas yang tinggi, daya adaptasi disetiap lingkungan dan perkembangbiakan yang sangat tinggi.
Hama ini biasa menyerang tanaman padi dan lebih sering bergerak di malam hari. Biji dan batang tanaman padi merupakan target utama serangan tikus. Hama tikus memakan biji-bijian padi menggunakan giginya yang tajam. Biasanya tikus membuat tempat tinggal dengan membuat lubang atau bersembunyi didalam semak-semak.
Berikut cara-cara mengendalikan hama tikus :
- Tutuplah lubang yang diindikasi sebagai tempat tinggal dan persembunyian tikus. Jangan lupa tangkap tikus yang bersembunyi.
- Melepas predator(pemangsa) murni tikus seperti burung hantu dan ular.
- Gunakanlah pembasmi tikus atau racun khusus untuk tikus. Ingat, aplikasikan dengan hati-hati.
-
Ulat
Ulat merupakan salah satu jenis hama yang paling sering dilihat di lingkungan sekitar. Hama menyerang daun dengan memakan daun dan batang pada tumbuhan. Ulat juga merupakan hama yang bisa cepat berkembang biak jika dibiarkan saja.
Berikut cara mengendalikan hama ulat pada tanaman :
- Bersihkan telur kupu-kupu yang berwarna putih yang tersembunyi dibawah daun.
- Cobalah menggenangi tempat persemaian dengan air supaya ulat naik keatas sehingga mudah untuk dibasmi.
- Gunakanlah insektisida dengan bahan aktif abamectin, imidakloprid, metomil, emamectin benzoat, achepat, spinetoram, dan lain-lain.
-
Walang Sangit
Walang sangit memiliki ciri-ciri :
- Berbentuk memanjang sekitar 2 cm.
- Berwarna coklat kelabu.
- Mempunyai belalai (proboscis) yang berguna untuk menghisap cairan pada tumbuhan.
- Walang sangit juga memiliki pertahanan diri ketika merasa terancam, yakni dengan mengeluarkan aroma yang menyengat hidung (sangit).
Hama ini menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan dari tangkai bunga (paniculae). Bukan hanya itu, cairan buah padi yang masih muda atau tahap masak susu juga akan dihisap. Tanaman padi yang terserang ini lama-lama akan kekurangan unsur hara dan menguning (klorosis). Setelah itu perlahan-lahan tanaman padi akan melemah.
Berikut cara mengendalikan hama walang sangit pada tanaman :
- Lakukanlah sistem tanam yang serentak.
- Selalu jaga kebersihan sawah dari rumput liar.
- Tangkaplah walang sangit jika menemukan di lahan tanaman.
- Jangan basmi laba-laba, karena hewan ini merupakan predator alami walang sangit.
- Gunakan insektisida dengan bahan aktif fipronil, imidakloprid, klopirifos.
-
Wereng
Wereng merupakan salah satu jenis hama yang berupa serangga yang berukuran kecil dan bersayap. Ada 3 jenis warna dari wereng yaitu wereng hijau, wereng cokelat dan wereng punggung putih.
Hama ini menyerang tanaman dengan menyerap nutrisi dari daun dan batang tanaman. Bukan hanya itu, wereng juga merupakan vektor (pembawa) dari beberapa penyakit pada tumbuhan. Salah satunya penyebar virus tungro yang akan menyebabkan hasil panen besar pada tanaman.
Berikut cara untuk mengendalikan hama wereng pada tanaman :
- Mengatur pola penanaman dengan cara menenam secara bersamaan atau bergilir agar siklus hidup hama wereng terputus.
- Penggunaan predator alami seperti laba-laba Lycosa Pseudoannulata, kumbang Paederuss Fuscipes, dan Ophinea Nigrofasciata.
- Gunakan insektisida dengan bahan aktif Abamectin, Fipronil, Imidakloprid, Profenofos, dan lain-lain.
-
Tungau
Tungau merupakan salah satu jenis kutu kecil yang sering menyerang rumah bahkan tanaman hias dan tanaman dikebun. Hama ini menyerang dengan menyebabkan daun keriting menggulung kebagian bawah seperti sendok yang terbalik. Daun menjadi kaku dan tebal sehingga pembentukan pucuk menjadi terhambat. Jika dibiarkan lama kelamaan daun akan berubah menjadi cokelat lalu mati.
Berikut cara-cara menanggulangi serangan hama tungau:
- Potong pucuk tanaman yang terserang jika tidak parah. Jika tanaman terserang parah, cabut dan musnahkan dengan cara dibakar agar tidak menular ketanaman yang lain.
- Selalu jaga kebersihan lahan.
- Spray tanaman dengan pestisida berbahan aktif abamectin, piridaben dan lain-lain.
-
Kutu daun
Kutu daun merupakan jenis hama yang biasanya menyerang tanaman cabai. Jenis hama ini seperti kutu kebul atau trips ini mennyerang tanaman cabai hampir pada semua fase umur. Adapun gejala yang ditimbulkan yakni daun menjadi keriput dan kerdil. Untuk tingkat serangan yang parah akan menyebabkan tanaman layu dan mati.
Berikut cara pengendalian serangan hama kutu daun pada tanaman:
- Melepas atau jangan membasmi predator alami kutu daun seperti cresson.
- Potonglah bagian tanaman yang terserang hama kutu daun jika tidak terlalu parah. Jika serangan terlalu parah, cabut tanaman dan musnahkan dengan cara dibakar agar tidak menulari tanaman lain.
- Sprai tanaman dengan insektisida dengan bahan aktif Abamektin, imidakloprid, fipronil dan lain-lain.
-
Lalat Buah
Biasanya jenis lalat buah yang menyerang tanaman cabai adalah jenis lalat Bractocera dorsalis. Serangan lalat buah akan menyebabkan buah cabai mengembung dan rontok sebelum masak untuk dipanen. Cabai yang rontok ditanah apabila dibelah didalamnya terdapat larva lalat. Jika dibiarkan siklus lalat akan terus terjadi sehingga populasi lalat akan terus bertambah banyak.
Adapun cara untuk mengendalikan serangan hama lalat buah pada tanaman:
- Pungut dan kumpulkan buah cabai yang berjatuhan kemudian musnahkan dengan cara dibakar. Hal ini dilakukan agar siklus hidup lalat (larva-pupa-lalat) tidak terjadi.
- Gunakanlah perangkap lalat buah seperti atraktan yang mengandung methyl eugenol dan lem khusus untuk menjebak hama.
- Sprai tanaman menggunakan pestisida dengan bahan aktif metomil, fipronil, imidakloprid, dimetoat dan lain-lain.