Bisatani.com – Sawi Putih merupakan salah satu komoditas sayuran yang memiliki harga cukup tinggi. Sayuran ini dapat kita jumpai dalam berbagai masakan oriental. Sawi merupakan sayuran yang populer di negara Cina , Jepang, dan Korea. Makanan yang menggunakan sayuran sawi putih ini seperti Capcai (Cina) dan Kimchi (Korea).
Sawi putih (Brasicca Rapa) masuk kedalam keluarga sawi-sawian. Banyak masyarakat yang menyebut sawi putih ini dengan nama sawi cina ataupun petsai. Bentuk fisik dari sawi putih yaitu memanjang seperti silinder dan memiliki daun yang berwarna kuning pucat .
Didalam sawi putih terkandung gizi/zat yang dibutuhkan oleh tubuh manusia. Zat yang terkandung diantaranya, Vitamin A, B1,B3,B6,B9,C,E,K ,magnesium, kalium, kalsium,zat besi, natrium, fosfor dan Zink.
Manfaat Sawi Putih bagi Tubuh
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang akan didapatkan apabila mengomsumsi sawi :
- Membantu melancarkan pencernaan.
- Mencegah penyakit maag.
- Meningkatkan sistem imun dan kekebalan tubuh.
- Menjaga tekanan darah agar tetap stabil.
- Membantu meningkakan kesehatan tulang.
- Menurunkan kadar kolesterol dalam darah.
Cara Budidaya
Dibanding dengan sayuran jenis lain sawi putih termasuk sayuran yang mudah untuk dibudidayakan. Walaupun terbilang mudah tetapi tidak boleh boleh asal-asalan agar hasil panen menjadi maksimal. Untuk mencapainya kita tetap harus memperhatikan tentang cara penanaman, perawatan hingga pasca panen.
Sawi putih sangat cocok ditanam didaerah pegunungan yang memiliki ketinggian sekitar 1000 mdpl. Suhu yang dibutuhkan antara 19°C – 21°C dengan kelembahan udara mencapai 80% – 90% dan curah hujan yang tinggi. Berikut ini adalah tahapan yang harus dilakukan dalam budidaya sawi putih.
Pembenihan
Saat ini ada banyak sekali merk dagang sawi putih ini yang tersedia dipasaran. Kita dapat menggunakan merk seperti Eikun, Sakura, Summer dll. Kebutuhan benih untuk satu hektar lahan yaitu sekitar 200-250 gram.
Selanjutnya kita bisa menyiapkan media yang akan digunakan dalam penyemaian. Kita bisa menggunakan media plastik pot putih ataupun bisa mengunakan tray. Siapkan tanah yang sudah diayak dan dicampur dengan pupuk kandang perbandingannya 3 : 1.
Jika sudah tercampur merata kemudian masukkan kedalam polibag/tray. Masukkan butiran biji sawi kedalam polibag yang sudag dibuat tadi usahakan jangan sampai terlihat dari permukaan. Selanjutnya bisa kita seprotkan insektisida untuk mencegah biji dibawa oleh hama seperti semut dan lainnya.
Persiapan Lahan
Sebelum dilakukan penanaman kita perlu menyiapkan lahan. Cara yang bisa dilakukan adalah dengan membajak atau mencangkul. Hal tersebut dimaksudkan agar tanah menjadi gembur. Kemudian buat bedengan dengan lebar 1 meter dan ketinggan antara 20 – 30 cm.
kita bisa menambahkan pupuk kandang dan SP36 sebagai pupuk dasar. Lalu bedengan kita tutup dengan plastik mulsa dan dilubangi dengan kedalaman 5 cm dan jarak antar lubang sekitar 20 cm.
Penanaman benih sawi
Setelah benih yang telah disemai tadi tumbuh dan sudah memiliki 3 daun kita bisa meindahkannya ke lahan. Keluarkan benih dari polibag/tray lalu tanam kedalam lubang yang telah buat pada bedengan. Benih ditanam dengan cara menimbun tanah dengan sedikit menekannya secara perlahan.
Pemupukan
Pada saat dalam semaian kita cukup menggunakan pupuk kandang dan SP36 saja. Untuk tanaman yang sudah dipindahkan ke lahan kita bisa berikan pupuk urea, za, dan KCL. Biasanya dalam 1 hektar lahan membutuhkan sekitar 1 kwintal pupuk urea. Selanjutnya untuk pupuk Za dalam 1 hektar membutuhkan 2,5 kwintal. Sedangkan pupuk KCL sendiri biasanya menghabiskan 2 kwintal dalam satu hektarnya.
Pemupukan bisa dilakukan dengan cara langsung ditabur pada tanaman atau bisa dengan cara dikocor. Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan jika pemupukan dengan cara ditabur adalah lebih hemat waktu dan biaya. Sedangkan kelemahannya dapat memacu pertumbuhan gulma karena terjadinya penguapan Ammonium.
Apabila kita memupuk dengan cara dikocor akan memudahkan zat yang terkandung dalam pupuk mudah terserap tanaman. Kelemahan dari sistem kocor yaitu membutuhkan waktu dan tenaga yang ekstra.
Pemeliharaan
Pemeliharaan dilakukan dengan cara penyulaman yaitu dengan mengganti tanaman yang mati dengan yang baru. Hal itu dimaksudkan agar lahan tetap produktif. Selanjutnya dilakukan penyiangan dengan cara mencabuti rumput/gulma yang tumbuh disekitar tanaman.
Gulma adalah tumbuhan yang dapat mengganggu pertumbuhan sayuran. Nutrisi dalam tanah yang seharusnya dapat diserap oleh tanaman justru diambil oleh gulma tersebut. Hal itu dapat mengakibatkan pertumbuhan sayuran tidak maksimal. Juga dapat mengakibatkan gagal panen.
Pengendalian Hama dan Penyakit
- Hama yang biasa menyerang tanaman sawi diantaranya ulat grayak, kupu, thrips dan kutu-kutuan. Untuk mengatasinya kita bisa menyemprotkan insektisida berbahan aktif abamectin. Serangan hama biasanya semakin meningkat saat memasuki musim kemarau.
- Penyakit yang dapat menyerang tanaman sawi putih seperti Hawar daun, busuk akar dan juga virus akar gada. Untuk penyakit hawar daun dan juga busuk akar kita bisa menggunakan fungisida berbahan aktif Difenokonazol+Azoksistroibin. Untuk pencegahan penyakit akar gada kita bisa menggunakan fungisida Nebijin yang mempunyai bahan aktif Flusulfanide 0,3 %.
Masa Panen
Sayuran sawi hijau dapat dipanen pada usia 30 – 60 HST tergantung varietasnya. Sayuran yang siap panen memiliki ukuran krop yang besar dan padat. Sawi putih dapat dipanen dengan cara memotong pangkal batang atau juga dengan mencabutnya. Berat sayuran ini tergantung varietas dan tingkat kesuburannya. Berat rata-rata sawi putih berkisar 1-3 kg per buahnya.