HomeObatParakuat Diklorida : Bahan Aktif Herbisida Purna Tumbuh

Parakuat Diklorida : Bahan Aktif Herbisida Purna Tumbuh

Bisatani.com, Parakuat Diklorida – Pada saat ini peranan pestisida tidak dapat didipisahkan dari dunia pertanian. Pestisida pada umumnya digunakan oleh petani untuk pencegahan penyakit, Membasmi hama ataupun gulma.

Walaupun petisida dapat membantu kegiatan pertanian. Tetapi pestisida juga mempunyai dampak negatif bagi manusia itu sendiri, bagi hewan dan juga lingkungan. Maka dari itu pengunaan pestisida ini harus dilakukan secara bijak agar dapat dirasakan manfaatnya.

Penggunaan pestisida dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, tak terkecuali dengan Herbisida. Herbisida sangat berperan terhadap sistem pertanian yang sudah modern seperti saat ini.

Herbisida merupakan obat kimia yang biasa digunakan untuk menekan, menghambat atau mematikan tumbuhan yang dianggap sebagai pengganggu (gulma). Agar tidak mengganggu tanaman sehingga hasil panen tidak mengalami penurunan. Ada berbagai jenis Herbisida mulai dari yang membasmi daun dan batang sampai membasmi gulma ke akar-akarnya juga.

Herbisida juga mempunyai bahan aktif yang berbeda tergantung dari kegunaannya. Salah satu bahan aktif dari herbisida adalah Parakuat Diklorida. Herbisida jenis ini sangat banyak digunakan oleh petani karena proses pemusnahan gulma terbilang cepat. Berbeda dengan herbisida dengan bahan aktif isopropilamina glifosat yang lumayan lama.

Herbisida purna tumbuh Parakuat Diklorida

Cara kerja Parakuat Diklorida

Parakuat Diklorida merupakan herbisida yang bersifat kontak. Artinya dapat mematikan jaringan dari gulma apabila telah terjadi kontak dengan larutan Parakuat diklorida ini.

Herbisida tidak akan membunuh gulma sampai ke akar-akarnya karena sifat herbisida ini tidak mentranslokasikan. Jadi hanya yang terkena kontak langsung dengan parakuat diklorida ini yang akan mati. Sehingga akar yang ada didalam tanah tidak ikut mati.

Herbisida ini bekerja dengan cara menghasilkan Radikal Hidrogen peroksida yang mecahkan sel dan merusak konfigurasi sel dari gulma tersebut. Herbisida ini juga bekerja dengan menggangu proses Anabilisme seperti pati, asam lemak atau asam amino.

Agar pembasmian gulma ini menjadi maksimal herbisida ini memerlukan air. Sebagai pelarut agar parakuat diklorida dapat menyebar ke seluruh permukaan gulma.

Kegunaan Herbisida Parakuat Diklorida

Herbisida ini digunakan untuk membasmi gulma berdaun lebar. Pada gulma berdaun sempit akan sulit mati karena hanya menyerap sedikit butiran herbisida. Sedangkan gulma golongan rumput memiliki alat perkembangbiakan ganda berupa biji dan rhizom yang berada didalam tanah sehingga akan tetap hidup.

Herbisida ini membasmi gulma yang terkena semprotan saja. Terutama pada bagian yang menjadi tempat untuk fotosintesis. Keunggulan herbisida jenis ini dapat membasmi gulma dengan waktu yang cukup singkat.

Herbisida ini hanya memerlukan waktu 2-3 jam setelah penyemprotan gulma tersebut sudah layu dan 2-3 hari kemudian akan mati. Maka dari itu pemanfaatan waktunya menjadi lebih efektif sehingga akan berguna jika penanaman akan segera dilakukan.

Kekurangan gulma jenis ini adalah gulma akan tumbuh kembali setelah 2-3 minggu kemudian. Hal ini disebabkan karena cara kerja herbisida ini tidak menyentuh akar.

Dampak penggunaan Parakuat diklorida

Penggunaan Parakuat Diklorida secara terus menerus memiliki pontensi yang dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Hal tersebut dapat mengakibatkan gangguan pada mikroorganisme dalam tanah dan mempengaruhi tanah itu sendiri.

Parakuat Diklorida juga stabil terhadap suhu, tekanan dan pH normal. Sehingga memungkinkan Parakuat Diklorida akan tetap stabil dalam tanah. Dengan sifat yang mudah larut dalam air parakuat berpotensi terbawa air hujan dan air irigasi sehingga dapat mencemari sistem perairan.

Dalam peraturan Kementrian pertanian No 39 tahun 2015 tetang pendaftaran Pestisida, parakuat diklorida dimasukkan kedalam golongan pestisida terbatas.

Peringatan Bahaya penggunaan Parakuat Diklorida

Pengunaan herbisida ini dapat menimbulkan berbagai efek samping. Gejala yang sering dialami yaitu sakit kepala, gatal, demam, nyeri, kehilangan kesadaran, kesulitan benafas, batuk, mual dan muntah.

Berbahaya juga terhadap hewan peliharaan dan ternak. Hal tersebut dapat terjadi jika kita tidak bijak dalam penggunaan obat tersebut. Maka dari itu kita perlu menyiapkan APD yang tepat sebelum menggunakan herbisida tersebut

Petunjuk Keamanan

  1. Pada waktu menggunakan herbisida ini jangan makan, minum atau merokok
  2. Pada waktu penggunaan, gunakanlah masker, sarung tangan, dan Penutup kepala
  3. Sebelum makan minum atau merokok cucilah tangan atau kulit yang terkena herbisida ini dengan air dan sabun
  4. Usahakan herbisida ini atau kabur semprotannya tidak mengenai mata dan kulit
  5. Jangan mengotori kolam, perairan dan saluran air dengan herbisida ini atau wadah bekasnya
  6. jangan membawa ternak masuk ke daerah yang telah simprot dengan herbisida ini
  7. Simpanlah herbisida ini ditempat yang sejuk dan kering

Gejala Dini Keracunan dan Pertolongan Pertama

Penggunaan herbisida ini harus dilakukan dengan hati-hati. kalau sudah teindikasi keracuan akibat herbisida ini yang dapat dilakukan diantaranya :

  • Tanggalkan pakain yang terkena herbisida dan cucilah kulit yang terkena dengan air bersih dan sabun
  • Apabila herbisida ini mengenai mata, cucilah mata segera dengan air bersih yang mengalir dan bawalah ke dokter
  • Apabila tertelan dan penderita masih sadar, usahakan agar penderita muntah dengan cara memasukkan jari tengah yang bersih ke tenggorokan. Memberikan segelas air hangat yang dicampur dengan garam dapur. Usahakan terus pemuntahan sampai cairan muntahan menjadi jernih
  • apabila terhisap, bawalah penderita keruanagan yang berudara segar, bila perlu diberikan pernafasan buatan atau dengan memberikan oksigen.

 

 

 

Recent Articles

Stay on op - Ge the daily news in your inbox