HomeHama TanamanSiput : Hama Berlendir Perusak Tanaman

Siput : Hama Berlendir Perusak Tanaman

Bisatani, Siput merupakan hewan yang masuk kedalam golongan molusca gastropoda.  Yang mana binatang ini bergerak menggunakan perut dan memiliki cangkang. Gastropoda meupakan kelompok yang memiliki spesies terbanyak ke dua setelah serangga (Insecta).

Siput dapat hidup pada habitat parit, sawah, gurun, ataupun juga laut. Hal tersebut didasarkan pada bentuk, anatomi, tingkat laku siput dan jenis spesies yang berbeda.

Bagi pertanian, siput menjadi hama yang cukup menganggu karena dapat merusak tanaman, terutama yang masih muda. Jika tidak dilakukan penanganan yang tepat binatang ini dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas tanaman. Yang mana dapat berakibat pada kerugian.

Pada artikel kali ini tim bisatani akan memberikan informasi secara lebih lengkap mengenai hama siput. Untuk mengetahui informasi lengkapnya langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.

Apa itu Hama Siput

 

 

Hama siput merupakan jenis moluska yang banyak ditemukan pada area persawahan ataupun perkebunan. Biasanya ukuran dari binatang ini tergantung dari jenis spesiesnya. Awalnya hama ini berasal dari karibia, dan telah menyebar ke seluruh Negara tropis, termasuk Indonesia.

Kebanyakan jenis siput merupakan binatang herbivora, yang mana suka memakan tumbuhan. Maka tak heran jika hewan ini juga suka memakan tanaman pertanian. Sehingga siput menjadi salah satu jenis hama yan cukup mengganggu.

Siput merupakan jenis hama yang hidup didalam tanah. Hama ini akan memanfaatkan retakan dan terowongan yang dibuat oleh cacing sebagai tempat persembunyiannya. Hama ini biasanya baru akan akan muncul ke permukaan untuk mencari makan dan untuk kawin.

Ciri – ciri

Binatang ini memiliki ukuran kecil hingga sedang tergantung dari jenis spesiesnya. Ciri fisik hama ini memiliki cangkang yang cukup keras untuk berlindung dari serangan predator. Cangkang tersebut biasanya berbentuk piramid yang cukup padat. Walaupun ada beberapa spesies yang tidak memilliki cangkang.

Siput merupakan jenis hama dengan kelamin ganda (hermafrodit). Yang mana alat reproduksi siput terletak dibelakang leher. Binatang ini dapat bereproduksi ketika berusia satu bulan hingga 5 tahun.

Dalam sekali bertelur siput dapat menghasilkan telur sebanyak 100 butir. Biasanya telur tersebut akan ditaruh di dalam tanah. Setelah 2 hingga 4 minggu kemudian telur akan menetas

Selain itu hama ini memiliki lendir di seluruh tubuhnya. Yang berguna untuk memudahkan bergerak karena hewan ini bergerak dengan menggunakan otot perut.

Jenis – jenis Hama Siput

Siput : Hama Berlendir Perusak Tanaman

 

Ada beberapa jenis spesies yang diketahui hingga saat ini. Tidak semua jenis dapat dikategorikan sebagai hama. Berikut ini adalah jenis siput yang dapat dikategorikan sebagai hama.

  1. Sumpil

Sumpil merupakan salah satu jenis siput darat (sulubina octona) yang berukuran kecil. Ukuran tubuhnya memanjang dengan tinggi cangkang antara 12 – 20 mm dengan lebar 3 -5 mm.

Keong jenis ini berasal dari Amerika tengah dan kemudian tersebar ke seluruh negara tropis. Sumpil merupakan hewan yang aktif mencari makan saat malam hari. Ketika siang hari lebih banyak besembunyi pada rumput, babatuan, lumut dll.

Dalam pertanian sumpil juga termasuk hama yang harus diwaspadai. Hama ini dapat merusak tanaman tembakau, lada, dan berbagai aneka tanamam hias..

2. Siput tanpa cangkang

Fillicaulis bleekeri merupakan jenis siput yang tidak memiliki cangkang. Memiliki tubur berwarna gelap dan terdapat garis pada tubunya. Dapat dengan mudah pada halaman rumah, perkebunan, ataupun persawahan.

Sama seperti spesies lain yang mana aktif pada malam hari dan sering keluar ketika hujan. Dimana saat hujan kondisi tanah menjadi lembap.

Dikategorikan sebagain hama karena binatang ini sering merusak tanaman tomat, kubis, sawi, wortel dan lain sebagainya.

3. Bekicot

Achatina fulica merupakan salah jenis spesies yang mudah dijumpai. Binatang ini berasal dari Afrika Timur dan telah menyebar ke negara lain lewat perantara perdagangan.

Habitat utama hama ini di area persawahan dan perkebunan terutama pada tempat yang lembap. Bekicot selain menjadi hama pada tanaman, binatang ini juga banyak dicari oleh manusia. Selain sebagai pakan ternak, didaerah tertentu juga banyak dikonsumsi.

Serangan Hama

Dampak dari serangan hama siput juga terbilang serius, apalagi jika jumlah hama tersebut banyak. Serangan hama siput akan meningkat apabila telah memasuki musim penghujan. Yang mana cuacanya akan menjadi lebih lembap dan membuat perkembangbiakan hama menjadi lebih cepat.

Serangan hama jenis ini akan terjadi pada malam hari apalagi jika sebelumnya telah terjadi hujan. Pada dasarnya siput merupakan binatang yang aktif pada malam hari (nocturnal)

Siput sangat menyukai tanaman yang masih muda (lunak) atau yang masih dalam masa pembibitan. Hama ini akan meninggalkan lubang yang tidak teratur dan berukuran besar pada daun. Selain itu hama ini juga dapat melahap tanaman hingga habis.

Bekas serangan hama siput sangat mudah untuk diketahui. Biasanya pada permukaan tanah dan dedaunan akan ditemukan lendir berwarna perak.

Cara pengendalian

Siput : Hama Berlendir Perusak Tanaman

Pengendalian hama harus dilakukan dengan tepat agar tanaman terbebas dari serangn hama. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan hama yang satu ini. Dibawah ini adalah beberapa cara yang dapat diterapkan untuk mengendalikan hama siput diantaranya :

  • Pengendalian secara Mekanis

Pada metode pengendalian mekanis yaitu dengan mengamati lahan dan tanaman secara langsung. Jika ditemukan jejak hama tersebut kita bisa mencari kemudian mengumpulkanya. Jika sudah terkumpul kita bisa membuangnya ke tempat yang jauh.

  • Pengendalian secara Hayati

Dengan metode ini pengendalian dengan memanfaatkan predator alami. adapun predator alami yaitu landak, burung, katak, kodok. Cara ini juga ramah lingkungan dan yang pasti hemat biaya.

  • Pengendalian secara kimia

Pengendalian secara kimia menjadi cara yang paling banyak digunakan karena cepat dan efektif. Pada pengendalian ini dengan menggunakan bahan kimia (pestisida) dari golongan moluskisida.

Pestisida yang dapat digunakan untuk mengendalikan hama siput adalah pestisida degan bahan aktif metaldehida. Pestisida ini dapat dengan mudah didapatkan di toko pertanian.

Biasanya bentuk dari pestisida ini adalah granul atau butiran. Cara aplikasinya dengan menyebarkan pestisida ini pada sekeliling tanaman. Dengan bau yang khas, akan memancing hama untuk keluar dan memakan pestisida ini.

Recent Articles

Stay on op - Ge the daily news in your inbox