Bisatani.com, Fipronil – Hasil panen yang melimpah merupakan salah satu harapan dan dambaan setiap petani. Untuk mencapai hal teresebut tentunya petani harus memberikan perawatan yang maksimal dan serius dalam mengolah lahan budidayanya.
Hasil panen dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti serangan hama, penyakit, cuaca serta terkadang bencana yang tidak terduga-duga. Misal untuk serangan hama, petani harus paham betul apa jenis hama yang menyerang. Mulai dari bentuk fisik hama serta dampak serangan hama tersebut.
Untuk setiap hama memiliki penanggulangan yang berbeda-beda. Salah satu cara untuk mengendalikan hama ada yang secara kimiawi. Pengendalian secara kimiawi yaitu pengendalian hama dengan menggunakan insektisida. Ada banyak sekali jenis insektisida salah satunya adalah insektisida dengan bahan aktif Fipronil.
Apa itu insektisida dengan bahan aktif Fipronil?
Fipronil adalah salah satu bahan aktif insektisida dengan spektrum luas. Fipronil termasuk dalam keluarga kimi fenilpirazol dan masuk dalam golongan IRAC (Insecticide Resistance Action Committee).
Bahan aktif ini ditemukan serta dikembangkan oelh Rhone dan Poulence antara tahun 1985-1987. Fipronil kemudian dikenalkan dipasaran pada tahun 1993.
Bukan hanya sebagai pengendali hama bawah tanah saja tetapi fipronil juga dapat mengendalikan hama diatas tanah, batang, daun, perawatan tanah dan juga perawatan benih. Adapun bentuk dari insektisida dengan bahan aktif ini ada yang berupa pekatan EC (Emulsifiable Concentrate), SC (Suspension Concentrate) dan GR (Granula).
Insektisida dengan bahan aktif fipronil biasa digunakan untuk mengendalikan hama ulat tanah, ulat grayak, ulat krop, ulat buah, orong-orong, semut, hama kutu, thrips, rayap dan wereng cokelat.
Cara kerja bahan aktif Fipronil
Fipronil merupakan bahan aktif insektisida dengan spektrum luas. Insektisida ini merupakan insektisida sistemik yang bekerja sebagai racun kontak dan lambung.
Insektisida ini termasuk unik karena bekerja dengan cara menghambat (inhibitor) kinerja sistem saraf pusat pada serangga. Reseptor GABA pada hama serangga akan terganggu. Hal ini akan menyebabkan aktifitas syaraf bergetar secara berlebihan, serangga kejang-kejang dan kemudian mati.
Tata cara dan dosis penggunaan
Insektisida dengan bahan aktif fipronil memiliki beberapa cara pengaplikasian sesuai dengan bentuk insektisidanya. Berikut beberapa cara pengaplikasian :
-
Untuk perlakuan benih.
Biasanya untuk perlakuan benih menggunkan jenis insektisida berbahan aktif fipronil yang berwujud pekatan suspensi. Untuk perlakuan pada benih biasanya dilakukan dengan merendam benih dengan air yang sudah dicampur dengan larutan insektisida berbahan aktif fipronil.
Misal untuk produk Regent merah dengan dosis fipronil 50 g/l untuk benih padi (20 ml setiap 1 kg benih), benih kedelai (6 ml setiap 1 kg benih), benih jagung (5 ml setiap 1 kg benih).
-
Penyemprotan pada tanaman
Untuk pengaplikasian dengan cara disemprot biasanya menggunakan insektisida berbahan aktif fipronil dengan bentuk cair (SC dan EC) atau yang tepung (WG). Untuk penyemprotan biasanya diaplikasikan dengan cara mencampurkan air dengan insektisida berbahan aktif fipronil.
Misal untuk produk Tecam atau Regent sachet dengan dosis fipronil 80wg untuk tanaman padi (1,6 gram setiap 15 liter air), Produk Regent dengan dosis 50 g/l untuk tanaman cabai (1 ml setiap 1 liter air).
-
Penaburan
Untuk pengaplikasian dengan cara ditabur biasanya menggunakan insektisida berbahan aktif fipronil dengan bentuk granul atau butiran pasir (GR). Untuk cara penggunaan ini biasanya hanya langsung ditaburkan saja insektisida pada permukaan tanah disekitar tanaman.
Misal untuk produk Regent tabur dengan dosis 0.3 GR untuk tanaman padi (10 kg setiap lahan 1 hektar), tanaman bawang merah (15-20 kg setiap lahan 1 hektar).
Kelebihan insektisida berbahan aktif Fipronil
- Insektisida dengan spektrum luas.
- Mudah terdegradasi didalam tanah.
- Bisa digunakan untuk perlakuan benih agar lebih kebal dari serangan hama.
- Efektif untuk mengendalikan hama didalam tanah, permukaan tanah, batang dan juga daun pada tanaman.
Jenis-jenis hama yang bisa dikendalikan
Berikut jenis-jenis hama yang bisa dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif fipronil :
-
Padi
- Penggerek batang (Tryporyza innonata).
- Penggerek batang padi kuning (Schirpophaga incertulas).
- Orong-orong (Gryllotalpa sp).
- Wereng Cokelat (Nilaparvata lugens).
-
Kedelai
- Lalat bibit (Ophyomyla phaseoli).
-
Jagung
- Semut (Solenopsis germinate).
- Penggerek tongkol (Helicoverpa armigera).
-
Kentang
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon).
-
Tebu
- Penggerek batang (Scirpophaga nivella).
-
Bawang merah
- Orong-orong (Gryllotalpa sp).
-
Cabai
- Trips
- Kutu daun
Merk dagang insektisida berbahan aktif Fipronil
Berikut merk dagang insektisida dengan bahan aktif fipronil yang ada dipasaran :
- Agadi 50 SC (PT Royal Agro Indonesia).
- Agapro 280 SL (PT Agro Guna Makmur).
- Agent 50 SC (PT. Nufarm Indonesia).
- Balistic 50 SC (PT Agro Persada).
- CBA-FIP 50 SC (PT Centra Brasindo Abadi Chemical Industry).
- Destar 50 SC (PT Deltagro Mulia Sejati).
- Fipros 55 SC (PT Petrosida Gresik).
- Morgent 50 EC (PT Mitra Kreasidharma).
- Morgent 50 SC (PT Mitra Kresidharma).
- Regent 0.3 GR (PT BASF Indonesia).
- Regent Sachet 80 WP (PT BASF Indonesia).
- Regen Merah 50 SC (PT BASF Indonesia).
- Sagri-Buzz 60 EC (PT Satya Agro Indonesia).
Berikut penjelasan mengenai insektisida berbahan aktif Firponil. Semoga informasi ini bermanfaat untuk semua petani dan yang mau belajar bertani. Ingat, selalu pilih pestisida yang tepat sesuai hama dan juga penyakit. Selalu gunakan sesuai dosis agar tidak berdampak bagi lingkungan untuk kedepannya.