Bisatani.com, Dimehipo – Penggunaan pestisida saat ini sangat masif untuk dilakukan. Skala penggunaan pestisida selalu meningkat dari tahun ke tahun. Dalam penggunaan pestisdia perlu memperhatikan jenis, cara kerja dan peruntukannya. Secara garis besar pestisida dibagi menjadi 3 jenis yaitu herbisida, insektisida dan fungisida.
Secara umun herbisida digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau yang disebut juga dengan gulma. Insektisida digunakan untuk membasmi hama yang menyerang dan merusak tanaman. Sedangkan fungisida sendiri digunakan untuk mencegah dan mengatasi tanaman dari penyakit yang disebabkan oleh virus atau jamur.
Cara kerja pestisida juga berbeda antara jenis satu dengan yang lainnya. Pestisida ada yang bekerja secara kontak, lambung, sistemik sampai translaminar. Walaupun mempunyai cara kerja yang berbeda tetapi masing masing memiliki kelebihan.
Pada bab ini tim bisatani.com masih akan membahas tentang salah satu bahan aktif dari golongan insektisida. Bahan aktif yang akan dibahas pada artikel kali ini adalah Dimehipo. Langsung saja simak penjelasan dibawah ini.
Apa itu dimehipo ?
Dimehipo merupakan salah satu bahan aktif dari golongan insektisida racun sistemik, racun kontak dan lambung. Ciri fisik bahan aktif ini mempunyai bentuk cair dengan warna kemerah-merahan.
Karakterisitik dimehipo termasuk bahan aktif yang mudah larut didalam air. Dalam penggolongan yang dilakukan oleh IRAC (Insecticide Resistance Action Commite) dimehipo dimasukkan kedalam golongan 14 yaitu nereistoxin analogue.
Cara kerja bahan aktif dimehipoÂ
Dimehipo merupakan bahan aktif yang dapat bekerja secara sistemik maupun kontak. Bahan aktif ini termasuk kedalam golongan nereistoxin analogue yang bekerja dengan cara melumpuhkan dan mengganggu sistem saraf dari hama atau serangga.
Bahan aktif ini termasuk insektisida yang cukup aman jika dibandingkan dengan bahan aktif lain jika digunakan sesuai dengan petunjuk. Hl itu didasarkan karena insektisida ini tidak menimbulkan fitotoksik. Maksud dari fitotoksik adalah tumbuhan yang semula tidak beracun dapat menjadi beracun karena adanya percampuran mineral.
Menurut WHO (World Health Orgnaization), dimehipo dikategorikan dalam kelas II yang termasuk bahan yang berbahaya. Dalam warna pita piktogram pada label mempunyai warna kuning tua.
Fungsi dan kegunaan
Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa ada banyak sekali jenis hama yang dapat menyerang tanaman. Baik itu pada sebelum tanaman maupun saat memasuki masa panen.
Biasanya, jika sebelum tanam akan dijumpai hama yang ada didalam tanah maupun permukaan tanah. Jika sudah masuk masa pertumbuhan hama yang biasa muncul seperti ulat, kutu-kutuan maupun serangga kecil yang mempunyai sayap.
Untuk penanganannya sendiri mengunakan insektisida dengan bahan aktif yang berbeda-beda tergantung dari jenis hama.
Dimehipo berperan untuk membasmi hama kutu-kutuan maupun hama serangga kecil yang mempunyai sayap. Bahan aktif dimehipo dapat digunakan untuk membasmi hama wereng coklat, walang sangit, belalang, kupu, keper dan serangga kecil lainnya.
Kelebihan
- Berbentuk cair dan mudah larut (Solouble Concentrate/SL)
- Mampu bekerja secara sistemik, racun kontak dan juga lambung
- Mengganggu transmisi kolinergik dalam sistem saraf serangga
Jenis hama yang dapat dikendalikan
Berikut ini adalah hama yang dapat dikendalikan dengan bahan aktif dimehipo, diantaranya :
- Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
Serangga ini adalah dalang gagalnya produksi tanaman padi. Bukan hanya wilayah indonesia saja melainkan sampai lingkup global yang dapat terserang hama ini.
Hama ini menyerang tanaman dengan cara menghisap cairan yang ada pada tanaman. Tak cuma sampai disitu, hama ini juga sebagai vector penyebar reovirus yang merupakan penyebab penyakit tungro. Selain itu wereng coklat juga menularkan virus penyebab penyakit kerdil hampa dan rumput.
Gejala apabila tanaman sudah terserang hama ini seperti daun dan batang tanaman berubah menjadi kuning dan coklat. Lama kelamaan tanaman akan mengering.
- Walang sangit (Leptocorisa oratorius)
Sama seperti wereng coklat hama walang sangit juga menyerang tanaman padi. Mempunyai ciri tubuh yang memanjang berwarna coklat dan mempunyai alat untuk menghisap cairan pada tanaman.
Karena termasuk dari keluarga Allydidae walang sangit juga dapat mengelurkan bau yang menyengat hidung.
Walang sangit biasanya menghisap cairan mulai dari tangkai bunga sampai cairan padi yang masih muda. Hal tersebut mengakibatkan tanaman padi menjadi kekurangan unsur hara. Lama-kelamaan tanaman akan menguning dan perlahan mati.
- Kumbang badak
Hama jenis ini biasanya menyerang pada tanaman kelapa. Kumbang ini biasanya berkembangbiak pada kayu yang sudah lapuk dan juga kotoran kerbau.
Gejala tanaman kelapa yang sudah terserang kumbang badak yaitu daun atas akan meranggas. Petumbuhan kelapa juga menjadi lambat. Selain menyerang tanamannya, kumbang ini juga menyerang buah kelapa yang masih muda. Hama ini juga berperan sebagai pembawa cendawan penyebab penyakit busuk batang.
Merk dagangÂ
Saat ini ada berbagai merk obat dengan bahan aktif dimehipo yang bisa digunakan untuk membasmi hama diatas. Kita bisa mendapatkan obat ini di toko pertanian terdekat. Berikut ini adalah beberapa merk dagang obat dengan bahan aktif dimehipo :
- Ajar 450 SL : PT Douta Utaman Indonesia
- Bajaj 450 SL : PT Agrotech Pesticide Industry
- Centadine 450 SL : PT Centa Brasindo Abadi Chemical Industry
- Danatan 400 SL : CV Uni Agro chemica
- Dimegan 400 SL : PT Royal Agro Indonesia
- Dipho 290 SL : PT Indagro
- Hokitan 500 SL : CV Agro Mulia
- Invero 400 SL : PT Delta Giri Wacana
- Parasol 500 SL : CV Makmur Jaya Bekasi
- Sandimas 400 SL : PT Santani Sejahtera