Bisatani.com – Mempunyai tanaman yang sehat, bagus dengan hasil panen yang banyak merupakan dambaan setiap petani. Untuk mencapai hal ini tentunya dipengaruhi beberapa faktor seperti iklim dan cuaca serta serangan hama atau penyakit.
Kentang merupakan hasil budidaya tanaman pertanian yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Oleh sebab itu agar mendapatkan hasil panen yang banyak serta berkualitas petani harus paham bagaiman tata cara tanam yang baik, perawatan serta paham akan serangan hama serta penyakit pada tanaman kentang. Untuk serangan hama dan penyakit petani juga harus mengetahui gejala serta cara mengendalikannya.
Penyakit pada tanaman kentang harus ditangani secara cepat dan tepat. Ada beberapa jenis penyakit pada tanaman kentang seperti layu bakteri, layu fusarium, nematoda sista kentang dll.
Jenis penyakit pada budidaya tanaman kentang
-
Layu Bakteri
Penyakit layu bakteri disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum. Penyakit ini ditularkan melalui media air.
- Gejala
- Gejala biasanya muncul ketika tanaman berumur lebih dari 1 bulan.
- Pertama pucuk daun akan layu kemudian merambat sampai seluruh bagian tanaman menjadi layu.
- Pada pangkal batang, berkas pembuluh berubah menjadi warena cokelat. Jika ditekan akan keluar lendir berwarna abu-abu keruh.
- Jika penyakit sampai ke bagian umbi, akan muncul bercak berwarna dokelat pada umbi. Terkadang ada yang berwarna hitam pada bagian ujung umbi.
- Layu pada tanaman bersifat permane dan lama kelamaan akan menyebabkan tanaman mati.
- Pengendalian
- Kultur Teknis
- Gunakan benih kentang yang tahan terhadap serangan penyakit
- Lakukan penanaman secara rotasi. Rotasi dengan tanaman yang bukan inang selama minimal 3 musim.
- Pilihlah lahan dengan drainase yang baik.
- Sanitasi lahan dari guma dan tanaman pengganggu lainnya.
- HIndari jangan sampai ada luka pada akar dan umbi pada saat penanaman maupun nematoda.
- Mekanis
- Cabut tanaman yang sudah terserang. Cabut sampai ke akarnya beserta tanah disekitar perakaran lalu musnahkan.
- Biologi
- Gunakan agent hayati seperti bakteri Pseudomonas fluorescens.
- Kimiawi
- Gunakan bakterisida dengan bahan aktif Tembaga oksida atau Oksitetrasiklin.
- Kultur Teknis
-
Layu Fusarium
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Fusarium oxysporum. Patogen menular melalui media udara dan air.
- Gejala
- Tanaman menjadi layu mulai dari daun sampai semua bagian tanaman.
- Anak tulang daun menjadi kuning.
- Jaringan batang serta akar berubah menjadi cokelat.
- Pengendalian
- Kultur Teknis
- Tanam benih kentang yang lebih tahan terhadap serangan penyakit.
- Bersihkan gudang penyimpanan benih jangan sampai terlalu lembab
- Sanitasi lahan dari gulma dan pengganggu tanaman kentang lainnya.
- Buat drainase lahan yang baik.
- Jangan sampai melukai kulit umbi pada saat penanaman.
- Mekanis
- Cabut tanaman yang sudah terserang penyakit, buang dan musnahkan.
- Jika sudah ada benih dalam gudang yang terinfeksi, pisahkan dari yang sehat dan musnahkan.
- Biologi
- Gunakan agent hayati seperti jamur Mikoriza arbuskula, Streptomyces sp, atau Trichoderma viresens T.
- Kimiawi
- Spray tanaman dengan fungisida berbahan aktif Tembaga Oksida atau Oksitetrasiklin.
- Kultur Teknis
-
Busuk Daun
Penyakit busuk daun atau hawar daun disebabkan oleh jamur Phytophthora infestans yang menimbulkan bercak luka pada daun. Penyakit ini sangat mudah serta cepat menyebar pada kondisi lingkungan yang lembab serta musim hujan.
- Gejala
- Serangan bisa terjadi ketika tanaman sudah muncul daun atau berumur 3-6 minggu. Berawal dari daun yang paling bawang dan merambat keatas sampai daun yang muda bahkan batang tanaman.
- Pada tahap awal serangan akan muncul bercak kebasah-basahan yang tak teratur pada bagian tepi dan tengah daun. Lama-lama bercak melebar dan membentuk daerah nekrotik berwarna cokelat.
- Pada kondisi parah, bercak cokelat akan menyebar keseluruh tanaman dan menyebabkan tanaman mati.
- Pengendalian
- Kultur Teknis
- Hindari jarak tanam yang terlalu berdekatan dengan tanaman inang baik yang muda ataupun yang tua.
- Sanitasi lingkungan lahan dari sisa tanaman yang terserang.
- Mekanis
- Petiklah daun yang sudah terserang, kumpulkan dan musnahkan dengan cara dibakar.
- Biologi
- Gunakan agent hayati seperti cendawan Trichoderma atau Gliocladium.
- Kimiawi
- Spray tanaman dengan fungisida berbahan aktif Mankozeb, Propineb, Klorotaronil, Difenokonazol atau Simoksanil.
- Kultur Teknis
-
Virus Daun Menggulung
Virus ini biasanya dibawa oleh hama Kutu daun. Ketika menyerang tanaman kutu daun juga menularkan virus daun menggulung. Ketika umbi dari tanaman kentang yang terkontaminasi ditanam. Tanaman yang tumbuh akan menularkan virus lewat kutu daun.
- Gejala
- Daun menggulung keatas, kaku dan warna daun kekuningan karena mengalami klorosis.
- Jika infeksi sudah terbawa dari benih, gejala daun menggulung di awali dari daun bagian bawah. Untuk yang terinfeksi dilapangan gejala menggulung dimulai dari daun bagian atas.
- Batang dan daun tanaman yang terserang penyakit menjadi pucat dan kurus serta batang mengecil.
- Umbi yang dihasilkan tanaman yang terinfeksi ukurannya kecil-kecil.
- Pengendalian
- Kultur teknis
- Tanam bibit kentang yang tahan terhadap serangan penyakit.
- Cabut tanaman yang terindikasi telah terinfeksi penyakit agar tidak menulari tanaman yang sehat.
- Sanitasi lahan dari gulma dan tanaman yang mungkin menjadi inang virus.
- Memanfaatkan predator alami seperti kumbang Coccinella.
- Kimiawi
- Penggunaan insektisida untuk menekan populasi kutu daun sebagai vektor virus ini. Spray tanaman dengan insektisida berbahan aktif Abamektin, Imidakloprid, Profenofos atau Asefat.
- Kultur teknis
-
Virus Mozaik
Penyakit ini ditularkan oleh hama M.Persicae dan Aphis gossypii. Penyakit ini menular secara kontak langsung.
- Gejala
- Daun terlihat seperti bentuk mozaik (belang-belang), tepi daun bergelombang, permukaan daun berkerut serta pertumbuhan tanaman menjadi terlambat atau kerdil.
- Umbi yang dihasilkan berukuran kecil.
- Pengendalian
- Kultur teknis
- Tanamlah benih unggulan yang tahan terhadap serangan penyakit.
- Cabut tanaman yang terindikasi sudah terserang penyakit agar tidak menjadi sumber infeksi untuk tanaman yang sehat.
- Sanitasi lahan daru gulma dan tanaman yang menjadi inang virus.
- Manfaatkan predator alami untuk mengendalikan hama vektor virus seperti kumbang Coccinella.
- Kimiawi
- Penggunaan insektisida disini untuk menekan populasi hama vektor virus tanaman kentang seperti kutu-kutuan. Spray tanaman dengan insektisida berbahan aktif Abamektin, Imidakloprid, Profenofos, Asefat dll.
- Kultur teknis
-
Nematoda Sista Kentang (NSK)
Penyakit NSK disebabkan oleh Globodera rostochiensis dan Globodera pallida. Patogen ini ditularkan lewat media tanah yang telah terinfeksi, pupuk kandang bahkan bibit umbi yang terinfeksi.
- Gejala
- Pertumbuhan tanaman terhambat
- Daun tanaman layu di siang hari jika kelembapan tanah relatif rendah.
- Akar tanaman rusak dan kurang berfungsi secara normal dalam menyerap unsur hara dan tanaman.
- Pada tanaman yang terserang akan terlihat sisa-sisa warna kuning, krim atau keputih-putihan yang menempel pada akar.
- Jika serangan parah tanaman gagal membentuk umbi dan bentuknya kecil-kecil.
- Pengendalian
- Kultur teknis
- Gunakan benih kentang unggulan yang tahan terhadap serangan hama dan penyakit
- Sanitasi kebun dengan mencangkul lahan sedalam 30 cm serta bersihkan dari gulma terutama famili Solanacceae.
- Lakukan rotasi tanam dengan menenam tanaman yang bukan inang NSK.
- Biologi
- Gunakan agent hayati sepeerti cendawan sebagai parasit telur dan induk nematoda seperti Verticilium chalamydosporin, Clydocarpon destructants, dan Acremanium strictum.
- Kimiawi
- Gunakan nematisida yang aman dan ramah lingkungan serta murah.
- Adapun contoh-contoh nematisida seperti yang berbahan aktif Karbofuran serta Kadosafos.
- Kultur teknis
Demikian penjelasan mengenai jenis-jenis penyakit yang menyerang dalam budidaya tanaman kentang. Semoga bisa membantu.