Bisatani.com, Belalang merupakan salah satu jenis serangga yang berpotensi menjadi hama dalam pertanian. Hal itu terjadi apabila jumlah populasi berada diatas ambang batas.
Belalang dapat ditemukan pada berbagai jenis tanaman baik tanaman pangan, sayuran, hortikultura ataupun tanaman perkebunan. Serangga jenis ini menjadi salah satu momok bagi petani.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi jumlah serangga ini pada lingkungan. Seperti Berkurangnya hama pemangsa dan upaya pengendalian yang tidak tepat.
Pada artikel kali ini tim bisatani.com akan memberikan informasi yang telah kami rangkum mengenai hama belalang. Untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.
Morfologi
Belalang merupakan salah satu jenis serangga pemakan tumbuhan (herbivora) yang masuk kedalam ordo Orthoptera dengan sub ordo Caelifera. Serangga ini memiliki sepasang antena di atas kepalanya. Untuk ukuran antenanya sendiri pasti lebih pendek dari ukuran tubuhnya.
Beberapa jenis serangga ini dapat menghasilkan suara yang biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur dan sayap bagian depan. Femur belakang mempunyai struktur yang kuat, biasanya digunakan untuk melompat.
Pada umumnya serangga ini memiliki sayap, tetapi terkadang sayapnya tidak dapat digunakan untuk terbang. Untuk beraktifitas belalang lebih banyak menggunakan femurnya untuk berpindah dari satu tempat ke tempat yang lain.
Belalang merupakan serangga dengan proses metamorfosis tidak sempurna dan hanya mempunyai tiga tahapan saja. Serangga ini berkembangbiak dengan cara bertelur dan mampu menghasilkan hingga sebanyak 300 butir.
Tahapan telur yang telah menetas disebut dengan nimfa dan hanya mempunyai harapan hidup hanya 50%. Hal tersebut diakibatkan oleh adanya serangan predator pemangsa. Dengan tubuh yang belum sempurna tersebut membuat nimfa tidak dapat bertahan dari serangan predator.
Habitat Belalang
Serangga jenis ini lebih menyukai lingkungan tempat yang terbuka seperti padang rumput ataupun persawahan. Meskipun ada beberapa jenis spesies yang hidup didalam hutan. Selain itu ada juga yang hidup pada lingkungan tebing, tanah, dan bebatuan yang berlumut.
Dikarenakan banyak jenis yang hidup pada persawahan menjadikan hama ini berpotensi untuk merusak tanaman. Karena pada dasarnya hama ini suka memakan daun dari tanaman.
Dampak Serangan
Belalang biasanya akan lebih banyak menyerang tanaman yang masih muda. Jenis tanaman yang banyak diserang hama ini seperti jagung, padi, gandum, terong, ubi kayu, tomat, kedelai dan lain sebagainya.
Gejala awal tanaman yang telah terserang seperti jaringan daun yang tergores dan hilangnya beberapa helai daun. Hal tersebut terjadi karena serangan nimfa dan belalang yang sudah dewasa.
Akibat hilangnya daun membuat tanaman menjadi terhambat dalam proses fotosintesis. Hal tersebut akan membuat pertumbuhan tanaman baik vegetatif dan generatif menjadi terganggu.
Jika tidak dilakukan pengendalian yang tepat jumlah populasi belalang akan sangat banyak (over population). Yang mana dampak serangan pada tanaman menjadi semakin parah dan dikhawatirkan akan mengakibatkan kerugian.
Jenis Jenis Belalang
Pada saat ini ada bebeapa jenis belalang yang dapat kita jumpai. Berikut ini adalah dua contoh jenis belalang yang juga sebagai hama pada tanaman, diantaranya :
- Belalang Sawah
Spesies belalang yang satu ini mempunyai ukuran sebesar jari kelingking dengan tubuh berwarna kuning kehijauan yang mengkilap. Pada bagian tubuh atas terdapat tiga garis hitam. Belalang ini dapat dengan mudah ditemukan pada tanaman padi.
Nimfa dan belalang dewasa akan merusak bagian tepi daun dan memakannya atapun memotong jaringan helai daun. Selain itu serangga ini juga sering memakan tunas dan kuantum pada tangkai bunga. Hal tersebut akan berakibat pada putusnya malai padi dan menyebabkan pembentukan bulir putih.
Pada serangan lebih lanjut akan muncul telur pada kulit padi dan ninfa kuning dan cokelat yang memakan dedaunan padi.
- Belalang kayu (Valanga nigricornis)
Merupakan jenis belalang yang tersebar di Asia Tenggara, kepulauan pasific termasuk indonesia. Jenis Belalang yang satu ini banyak ditemukan pada tanaman jati. Akan tetapi hama ini juga dapat menyerang tanaman tanaman yang ada disekelilingnya.
Jenis tanaman perkebunan yang dapat terserang hama ini seperti pisang, kopi, kakao, kelapa, mangga, kapuk, kapas, tebu dan singkong. Dengan intensitas serangan yang tinggi dapat membuat pertumbuhan tanaman menjadi terganggu hingga menyebabkan kematian tanaman.
Cara Pengendalian
Untuk menghindari dampak dari serangan hama ini perlu dilakukan upaya pengendalian yang tepat. Dengan pengendalian yang tepat diharapkan jumlah populasi hama menjadi terkendali sehingga tidak terjadi serangan yang dapat menyebakan kerugian.
Berikut ini adalah upaya yang dapat diterapkan sebagai bentuk pengendalian hama belalang seperti :
- Pengendalian hayati
Merupakan jenis pengendalian hama dengan memanfaatkan musuh/ presator alami dari belalang itu sendiri. Adapun musuh alami dari pada hama ini seperti tawon, lalat parasit, semut, burung, katak, dan laba-laba.
Selain itu juga bisa menggunakan patogen jamur entomopatogenik (Metarhizium acridum) untuk mengurangi populasi. Kita juga bisa menggunakan racun buatan yang dapat dibuat dengan menggunakan air garam dan bekatul.
2. Pengendalian Kimiawi
Pengendalian kimiawi merupakan Pengendalian dengan menggunakan zat kimia yang dapat digunakan sebagai pencegahan dan juga pembasmian. Pada Pengendalian ini biasanya menggunakan insektisida yang dapat dengan mudah ditemukan pada toko Pertanian.
Untuk jenis bahan aktif yang dapat digunakan seperti bahan aktif klorpirifos, imidakloprid, buprofezin, etofenproks, lamda sihalotrin dll. Selain penanggulangan dengan insektisida cair tersebut juga bisa dengan memasang perangkap beracun.
Penggunakan insektisida banyak digunakan pada akhir-akhir ini karena sudah terbukti cepat dan efektif. Penggunakan insektisida juga harus disesuaikan dengan dosis yang tepat agar tidak mengganggu organisme lain yang bermanfaat bagi tanaman.