Bisatani.com, Bercak Kering Alternaria – Dalam membahas mengenai tanaman, tentu tidak ada bosan-bosannya membahas mengenai hama dan juga penyakit. Mengapa demikian? Karena dengan mengetahui apa itu hama dan penyakit kita jadi paham bagaimana cara menanggulanginya. Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu faktor penyebab tanaman kurang sehat, tidak tumbuh dengan baik serta mati. Bahkan dalam kasus serangan parah dapat menyebabkan gagal panen.
Pada kesempatan kali ini Bisatani.com akan membahas mengenai penyakit Bercak kering Alternaria yang menyerang pada tanaman. Apa itu penyakit bercak kering Alternaria? Dan bagaimana cara menaggulanginya? Simak terus artikel dari Bisatani kali ini.
Apa itu Penyakit Bercak Kering Alternaria?
Bercak kering alternaria termasuk salah jenis penyakit yang menyerang tanaman. Tanaman yang terserang penyakit ini seperti kentang, kacang panjang, tomat, labu, mentimun, cabai, terong, seledri, pria, oyong dan semangka.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Alternaria solani. Alternaria termasuk jenis jamur yang melewati musim dingin pada puing-puing tanaman pada tanah yang terinfeksi. Terkadang dalam beberapa kasus jamur ini juga dapat menginfeksi biji pada tanaman.
Cendawan jamur Alternaria akan membentuk miselium dengan warna gelap. Konidiofor akan keluar dari jaringan tanaman yang sakit serta berwarna gelap. Konidium berparuh dan berbentuk seperti buah murbei, berwarna gelap tunggal atau bisa berbentuk rantai dua-dua.
Miselium dapat bertahan selama satu tahun pada jaringan daun tanaman yang sakit atau bahkan bisa bertahan lebih lama lagi. Pada suhu ruangan, Konidium dapat bertahan atau tetap hidup hingga 17 bulan. Konidium sangat mudah terlepas jika terkena angin serta dapat disebarkan juga oleh kumbang.
Suhu yang dibutuhkan konidium untuk berkecambah adalah pada suhu hangat sekitar 28º-30º Celcius serta kelembapan yang tinggi. Konidium akan terbentuk karena banyaknya embun atau curah hujan yang tinggi. Tanaman yang sedang memasuki fase generatif yaitu pembentukan buah maupun sedang berbuah sangat rentan terinfeksi oleh jamur ini.
Ciri-ciri Serta Gejala Serangan Bercak Kering Alternaria
Jamur Alternaria solani dapat menyerang bibit atau tanaman yang masih muda. Gejala serangan bisa muncul pada bagian daun, batang bahkan pada bagian buah.
Gejala pada daun muncul bercak-bercak kecil yang berbentuk bulat, bersudut serta berwarna coklat tua sampai kehitaman. Pada sekitar bercak nekrotik terdapat likarang sempit. Jika terjadi serangan berat akan timbul bercak pada daun, lama-kelamaan daun akan menjadi layu dan gugur sebelum saatnya.
Jika terjadi serangan pada bagian batang maka akan menyebabkan batang serta tangkai pada tanaman tampak menghitam. Terdapat bercak dengan bentuk lonjong yang memanjang dan besar. Bercak tersebut mempunyai bentuk lingkaran yang terpusat, dan biasanya gejala ini disebut juga dengan busuk leher.
Serangan pada bagian buah umumnya melalui bagian batang buah atau calyx. Akan timbul bercak yang berwarna coklat tua agak kehitaman dengan bentuk lingkaran yang terpusat. Buah yang telah terinfeksi bagian permukaannya akan menjadi agak kempot serta pecah-pecah. Lama kelamaan buah akan rontok sebelum matang.
Cara Pengendalian Serangan Bercak Kering Alternaria
Berikut beberapa cara untuk mengendalikan penyakit bercak kering Alternaria :
-
Kultur Teknis
- Tanamlah varietas bibit yang lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit.
- Lakukan disinfestasi pada benih agar terhindar dari serangan jamur.
- Berikan pemupukan secara berimbang sesuai umur tanaman.
- Melakukan rotasi penanaman dengan tanaman yang tidak rentan serangan penyakit.
-
Fisik dan Mekanis
- Jika ada tanaman yang terserang penyakit segera cabut dan musnahkan dengan cara dibakar.
- Pasang plastik mulsa pada bedengan sehingga bagian tanaman tidak mudah menyentuh pada tanah.
- Bersihkan lahan dari daun tanaman yang berguguran.
-
Pengendalian Kimiawi
Pantau tanaman yang terserang penyakit. Jika serangan sudah melebihi 25% dari keseluruhan tanaman lakukan pengendalian secara kimiawi. Untuk pengendalian secara kimiawi bisa menggundakan fungisida. Gunakanlah fungisida dengan bahan aktif Azoksistrobin, Difenokonazol, Pyraklostrobin, Klorotaronil, Mankozeb, Maneb dan Ziram.
Selalu gunakan pestisida dengan bijak. Gunakanlah sesuai dosis yang dianjurkan agar tidak menimbulakan resistensi serta pencemaran terhadap lingkungan.
Demikian artikel dari Bisatani.com mengenai penyakit bercak kering Alternari. Semoga bermanfaat bagi sobat bisatani.