Bisatani.com, Brodifakum – Pada saat ini ada berbagai macam serangan hama yang dapat mengganggu/merusak tanaman. Selain dari jenis serangga, ada juga hama dari jenis hewan pengerat salah satunya adalah tikus. Kerusakan yang diakibatkan dari hama tikus juga tergolong parah.
Serangan hama tikus dapat mengakibatkan terjadinya gagal panen. Maka dari itu perlu dilakukan upaya pengendalian terhadap hama ini. Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengendalikan hama tikus.
Beberapa cara yang dapat dilakukan seperti dengan memasang perangkap, lem tikus, memanfaatkan predator alami (ular & tikus) ataupun dengan racun kimia. Penggunaan racun kimia termasuk yang paling banyak digunakan karena sudah terbukti efektif.
Salah satu bahan aktif dari racun tikus adalah brodifakum. Pada kesempatan kali ini tim bisatani.com berkesempatan untuk mengulas tentang bahan aktif brodifakum. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut langsung saja simak penjelasan dibawah ini.
Apa itu bahan aktif brodifakum
Brodifakum merupakan salah satu racun antikoagulan yang tergolong sangat mematikan. Pada umunya penggunaan bahan aktif ini digunakan sebagai racun hewan pengerat seperti tikus (rodentisida). Selain itu juga banyak digunakan untuk mengendalikan hama dengan tubuh yang lebih besar.
Penggunaan pestisida jenis cenderung meningkat dalam beberapa kurun waktu terakhir. Bahan aktif ini dapat bisa membuat keracunan pada mamalia maupun burung. Maka dari itu penggunaan racun ini harus dilakukan secara bijak dan harus dijauhkan dari hewan peliharaan.
Biasanya racun dengan bahan aktif ini tersedia dalam bentuk blok berwarna kebiru biruan.
Cara kerja bahan aktif brodifakum
Cara kerja bahan aktif brodifakum dengan menghambat enzin vitamin K pada pada tubuh hama sasaran. Yang mana akan berakibat pada menurunnya jumlah vitamin K aktif pada darah. Vitamin K sendiri berguna untuk proses sintesis yang berperan dalam proses pembekuan darah.
Sebagai racun antigulan, bahan aktif ini akan meningkatkan kapiler dan plasma darah sehingga menyebabkan kebocoran pada pembuluh darah. Hal tersebut akan berakibat seperti syok, hilangnya kesadaran dan akhirnya membuat hama tikus menjadi mati.
Penggunaan racun ini banyak dipilih karena hama tikus akan mati dalam kondisi kering dan tidak berbau.
Cara Aplikasi
Dengan bentuk balok tentunya akan memudahkan dalam proses pengalikasian. Sebelumya kita perlu memotong menjadi beberapa bagian kemudian diletakkan pada sawah yang muncul tanda tanda adanya tikus. Kita bisa menaruh racun ini pada jalur yang biasa dilauitikus ataupun langsung pada sarangnya. Berikut ini adalah contoh aplikasi pada beberapa tanaman seperti :
- Tanaman Padi
Pengumpanan atau pengaplikasian diberikan apabila muncul tanda – tanda kehadiran tikus. Untuk cirinya seperti terdapat jejak, jalan, kotoran ataupun sarang dari tikus. Jika lahan belum ditanami padi kita hanya perlu memasang umpan pada 5 titik untuk setiap hektarnya. Berbeda apabila telah memasuki fase vegetatif kita bisa meningkatkan menjadi 20 titik untuk setiap hektarnya.
Jarak peletakan racun ini sekitar 5 – 10 meter untuk setiap titiknya. Pengaplikasian racun ini dapat diletakkan pada pematang, tepi jalan, tanggul irigasi, sarang atau tempat yang biasa dilalui.
- Kelapa sawit
Pada tanaman kelapa sawit pengaplkasian diberikan apabila serangat tikus sudah berada pada ambang batas pengendalian. Pengumpanan diberikan pada tandan/pelepas tanaman yang telah terserang. Bisa juga diletakkan pada sarang tikus ataupun pada pohon disekitarnya.
Jenis hama yang dapat dikendalikan
Serangan hama tikus tidak hanya menyerang pada satu atau dua jenis tanaman. Hama tikus dapat menyerang/merusak berbagai jenis tanaman. Dibawah ini adalah jenis tikus yang biasa menyerang tanaman pada persawahan.
- Tikus Sawah (Rattus argentiventer)
Tikus sawah merupakan jensi tikus yang mudah dijumpai dikawasan benua Asia. ciri fisik tikus ini memiliki ukuran 30 – 40 cm. Memiliki rambut dengan warna coklat kekuningan dan ekor berwarna coklat. Jika dibandingkan dengan tikus got ukurannya lebih kecil.
Dengan habitat pada lingkungan persawahan menjadikan hewan ini sebagai hama. Tikus ini sangat menyukai padi, jagung dan rumput. Biasa hidup dengan membuat lubang didalam tanah, batu atau sisa kayu.
2. Tikus Belukar/pohon (Rattus tiomanicus)
Tikus jenis ini dapat dengan mudah ditemukan di Pulau kalimantan, Sumatra, Jawa dan semenanjung melayu. Memiliki panjang tubuh mencapai 14-19 cm. Memiliki ciri seperti berwarna coklat dan putih, ekor berwarna gelap serta memiliki berat sekitar 80 – 130 gr. Hewan pengerat ini termasuk hama yang aktif pada malam hari.
3. Tikus Semak (Rattus fuscipes)
Tikus semak merupakan jenis hewan pengerat yang sangat mudah ditemui di Benua Australia. Termasuk kedalam hewan omnivora yang aktif pada malam hari. Karena keberadannya yang sangat banyak menjadikan tikus ini sebagai hama yang cukup meresahkan.
Kondisi iklim dan cuaca membuat proses perkembangbiakan tikus ini menjadi lebih cepat. Banyak petani yang mengalami kerugian karena hasil panen dan jerami terserang oleh hama tikus
Merk dagang
Sekarang ini tidak sulit untuk menemukan racun tikus dengan bahan aktif Brodifakum. Racun ini dapat ditemukan ditoko pertanian maupun online shop. Untuk harganya sendiri cukup terjangkau dan lebih murah jika dibandingkan dengan racun tikus jenis lain. Berikut ini adalah beberpa merk daganf rcun tikus dengan bahan aktif brodifakum yang bisa dijadikan referensi sebelum membelinya.
- Bromax 0,005 BB : PT Agromax Alami sukses
- Xilaw 0,005 BB : PT Dharma Guna Wibawa
- Brodirat 0,005 BB : PT Multi Sarana Indotani
- Tanikus 0,005 BB : PT Agritek Tani Indonesia
- Kresnakum 0,005 BB : PT Sari Kresna Kimia
- Sime ebor 2030 0,003 BB : PT Sime Agri Bio
- Pantikus 0,005 BB : PT Agro Sejahtera Indonesia
- Sidarat 0.005 BB : PT Petrosida gresik
- Loedess 0.005 BB : CV Abadi Jaya
- Ratgone 0,005 BB : PT Agricon
Baca juga : Cara Membasmi dan Mengusir Tikus di Sawah Maupun di Rumah