Ulat plutela merupakan salah satu hama dengan bentuk kecil dan cenderung berwarna putih / hijau muda. Ulat ini biasa menyerang pada berbagai jenis sayuran pada petani mulai dari kubis, bawang, cabai, dan tanaman lainnya.
Ulat ini paling banyak menyerang pada bagian daun yang masih segar. Terutama pada tanaman yang memiliki daun banyak seperti kubis. Ulat ini jika di Pulau Jawa sering disebut dengan ulat tritip, klamat, ulat lembut atau sebutan lainnya.
Bentuknya yang kecil dan mudah masuk ke berbagai rongga tanaman membuat hama satu ini sulit untuk dibasmi. Walau bentuknya kecil, namun hama ini bisa memperburuk kualitas hasil pertanian.
Serangan hama ulat plutela ini ditandai dengan adanya kerusakan bekas gigitan pada daun tanaman. Biasanya ulat akan menyebar secara bersama, terutama saat musim ulat dimana disekitar lahan juga banyak terjadi serangan ulat plutela ini.
Bisatani kali ini akan memberikan tips bagaimana cara membasmi ulat plutela yang menyerang pada tanaman anda.
Cara Membasmi Ulat Plutela Dengan Murah dan Mudah
Kadang kita kaget ketika melihat ke lahan ternyata kubis atau bawang kita sudah diserang oleh ulat. Ketika dicari, ulat tersebut sulit ditemukan. Ternyata ada beberapa tips cara mengatasi ulat plutela yang menyerang tanaman anda.
Gunakan Insektisida Dengan Bahan Aktif Yang Berbeda Setiap Penyemprotan
Penggunaan insektisida dengan bahan yang berbeda di setiap penyemprotan bertujuan untuk menghindari resistensi pada hama.
Untuk rekomendasi dari BISATANI, beberapa obat dengan bahan aktif kombinasi, seperti insektisida biologi, penggunaan dimehipo, hingga spinetoram. Dimana urutan penyemprotan (jika sudah terserang parah) yaitu :
- Penyemprotan hari pertama menggunakan insektisida biologi, untuk jenis ini tidak boleh dicampur dengan insektisida jenis lain.
- Kemudian selang 3 hari dilakukan penyemprotan insektisida dengan bahan aktif Dimehipo
- Selang 3 hari kembali semprotkan insektisida dengan bahan aktif spinetoram.
Ulangi kegiatan di atas, bisa variasikan dalam seminggu sekali jika serangan hama belum terlalu parah. Lebih maksimal lagi jika penggunaan obat di atas ditambah perekat tanaman.
Disini BISATANI merekomendasikan beberapa merk obat yang bisa anda gunakan. Untuk pembelian bisa langsung klik pada gambar di bawah ini.
Waktu Penyemprotan
Ulat plutela biasanya akan bersarang dan menyerang pada malam hari. Waktu terbaik untuk penyemprotan adalah pada pagi hari atau sore hari.
Jika pada pagi hari bertujuan untuk mencegah ulat bersembunyi dan akan dibasmi saat penyemprotan. Atau pada sore hari sebelum ulat tersebut mulai menyerang tanaman.
Interval Penyemprotan
Interval penyemprotan dilihat oleh seberapa parahnya tanaman anda diserang oleh ulat plutela. Jika sudah parah, interval 3 hari sekali baik dilakukan.
Jika serangan belum terlalu parah, bisa dilakukan rutin minimal 7 hari sekali. Konsistensi penyemprotan merupakan salah satu faktor keberhasilan mengatasi ulat plutela.
Pemulihan Pasca Serangan Hama
Anda bisa menggunakan beberapa fungisida dan juga zpt untuk pemulihan tanaman setelah diserang ulat plutela. Rekomendasi bisatani bisa menggunakan fungisida dengan bahan aktif difenokonazol.
Biasanya bahan aktif difenokonazol sudah termasuk kandungan ZPT di dalamnya. Berbagai merk dijual di toko pertanian di kota anda. Lebih baik lagi jika menggunakan obat yang memiliki kombinasi bahan aktif difenokonazol dan azoksistrobin.
Selain itu anda juga bisa menambahkan asam amino, kalsium, dan boron untuk menambah daya tahan dari tanaman.
Pencegahan Serangan Ulat Plutela
Kata pepatah mengatakan lebih baik mencegah daripada mengobati. Sedia payung sebelum hujan. Mencegah serangan ulat plutela lebih murah daripada harus mengobati.
Pencegahan bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari :
- Lakukan penyemprotan secara rutin minimal 1 minggu sekali semenjak tanaman umur 15 HST. Menggunakan insektisida dengan dosis rendah seperti lamda sihalotrin atau prefenofos.
- Jaga kebersihan gulma dari sekitar tanaman untuk menjaga kelembapan udara.
- Jangan gunakan pupuk daun yang berlebih ketika tanaman sudah mulai berumur.
Itulah beberapa cara membasmi ulat plutela pada tanaman kubis dan bawang. Semoga informasi ini bermanfaat dan jangan lupa untuk selalu semangat belajar untuk petani Indonesia.