Tanaman cabai banyak di tanaman oleh petani di Indonesia. Tanaman cabai merupakan jenis sayuran yang banyak memikat perhatian banyak media. Karena hampir semua masyarakat membutuhkan sayuran jenis ini.
Cabai sendiri ada berbagai macam mulai dari cabai keriting, cabai rawit, cabai besar dan lainnya. Masalah pada cabai juga beragam salah satunya yang palng banyak menyerang adalah penyakit patek.
Mengatasi penyakit patek atau biasa terkenal dengan sebutan antraknosa memang cukup sulit bagi sebagian petani. Penyakit busuk buah ini biasa menyerang tanaman cabai dan mengurangi hasil panen para petani.
Penyakit patek biasanya mudah menyerang saat musim penghujan. Dimana penyakit ini mudah menular saat kondisi udara memiliki kelembapan yang tinggi.
Penyakit antraknosa mulai familiar terutama bagi petani yang mengolah lahan di pegunungan. jika cabai anda mulai terserang penyakit patek akan ditandai dengan adanya busuk buah, batang maupun daun.
Penyebab Penyakit Patek (Antraknosa) Pada Tanaman Cabai
Penyebab penyakit patek pada tanaman cabe memang dipengaruhi oleh berbagai faktor. Selain faktor cuaca dan cara pengolahan, penyakit ini ternyata disebabkan oleh serangan jamur.
Jamur yang menyerang tanaman dan membuat cabai mengalami penyakit patek adalah colletrotrichum capsici atau Gloesporium piperatum.
Jamur inilah yang mulai menginfeksi tanaman cabai dan membuat bercak hitam kecoklatan pada buah. Berawal dari bercak itulah yang membuat tanaman cabai mengalami busuk lunak.
Cara Mencegah Penyakit Antraknosa Pada Tanaman Cabai
Ada baiknya untuk mencegah terlebih dahulu tanaman kita dari serangan jamur. Karena jamur ini akan mudah menyebar dari tanaman satu ke tanaman lainnya.
Berikut beberapa obat untuk mencegah penyakit antraknosa (patek) dan perlakuanya.
- Jarak tanaman cabai jangan terlalu dekat dengan minimal jarak adalah 60 cm. Sebisa mungkin dilakukan penanaman secara zigzag atau membentuk garis segitiga. Hal ini bertujuan untuk menjaga sirkulasi udara antara tanaman cabai.
- Bersihkan area disekitar tanaman baik dari sampah, rumput liar (gulma). Karena dari sampah maupun gulma inilah yang sering menjadi media penularan dari jamur penyebab busuk batang.
- Untuk menghemat biaya bisa menggunakan plastik hitam mulsa (PHP). Plastik ini selain untuk menghambat pertumbuhan gulma juga bisa menjaga kelembapan udara dari tanaman.
- Selalu melakukan pemupukan yang tepat mulai dari takaran, jenis dan disesuaikan dengan cuaca. Sebagai contoh saat musim hujan jangan terlalu banyak menggunakan pupuk Nitrogen. Perbanyaklah pupuk yang mengandung banyak Calsium untuk memperkuat tanaman.
- Drainase yang baik pada lahan juga diperlukan. Karena cabai tidak terlalu kuat jika terlalu banyak kandungan air di dalam tanah.
- Menggunakan benih atau bibit cabai yang tahan akan serangan patek antraknosa dan berbagai virus lainnya.
Cara Mengobati Penyakit Patek Antraknosa Pada Tanaman Cabai
Ada beberapa perlakuan dan obat untuk penyakit antraknosa pada tanaman cabai. Jika tanaman anda sudah mengalami penyakit ini, berikut beberapa perlakukan yang bisa anda lakukan.
- Melakukan penyemprotan rutin menggunakan obat yang mengandung bahan aktif belerang, padalarang.
- Bisa juga menggunakan obat kimia yang memiliki bahan azoksistrobin, mankozeb, klorotalonil secara bergantian.
- Penyemprotan dilakukan secara rutin dan dengan dosis yang standar. Usahakan melakukan penyemprotan obat secara bergantian dari dosis rendah dan dosis yang tinggi.
- Selalu melakukan pengamatan pada tanaman cabai kita. Petik buah cabai yang sudah terkena penyakit antraknosa.
- Tanaman cabai yang terlalu rimbun bisa dipetik (rempel) untuk menjaga sirkulasi udara.
Baca Juga : Cara Mengatasi Daun Keriting Pada Cabai
Itulah beberapa cara mengobati penyakit patek antraknosa pada tanaman cabai. Jangan lupa selalu belajar informasi terbaru di bisatani.com untuk update modern ilmu pertanian.