HomePenyakitBusuk Batang : Penyakit yang disebabkan oleh Jamur Phytopthora

Busuk Batang : Penyakit yang disebabkan oleh Jamur Phytopthora

Bisatani, Busuk batang – Seperti yang telah kita ketahui bersama bahwa cara perawatan suatu tanaman memilki perbedaaan. Dalam melakukan perawatan suatu tanaman harus disesuaikan dengan jenis tanaman maupun umur tanaman itu sendiri. Hal tersebut agar perawatan tanaman menjadi lebih maksimal.

Salah satu jenis dari perawatan tanaman dapat berupa pengendalian terhadap hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman tersebut. Kehadiran hama dan penyakit akan berdampak pada menurunnya kualitas dan kuantitas produksi tanaman.

Apabila serangan hama dan penyakit pada tanaman tidak dapat dikendalikan akan menyebabkan tanaman menjadi gagal panen. Hal tersebut tentu akan membuat petani akan mengalamai kerugian.

Untuk menghindari itu semua diperlukan pengetahuan tentang jenis dan hama yang menyerang pada setiap tanaman. Agar pengendalian hama dan penyakit menjadi tepat sasaran. Maka dari itu tim bisatani selalu berusaha untuk memberikan informasi berbagai hal yang berkaitan dengan pertanaian.

Diharapakan informasi yang diberikan melalui setiap artikel yang kami rangkum dapat menambah pengetahuan bagi pembaca semua. Nah, pada kesempatan kali ini tim bisatani akan memberikan informasi mengenai salah satu jenis penyakit yang menyerang tanaman yaitu busuk batang.

Untuk mengetahui infromasi lebih lengkapnya langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.

Apa itu Busuk Batang

Busuk Batang : Penyakit yang disebabkan oleh Jamur Phytopthora

Busuk batang merupakan salah satu jenis penyakit pada tanaman yang diakibatkan oleh adanya serangan jamur. Penyebab penyakit busuk batang pada setiap tanaman memiliki perbedaan dari jenis jamur (cendawan) yang menyerang.

Seperti pada tanaman cabai dan terung yang mana disebabkan oleh cendawan Phytopthora capsici dan Phytopthora infestans. Berbeda lagi dengan busuk batang pada tanaman tomat yang disebabkan oleh jamur Didymela lycopersici.

Serangan penyakit yang satu ini biasanya akan terjadi ketika telah memasuki musim penghujan. Karena pada musim tersebut curah hujan menjadi tinggi dan kelembapan lingkungan akan meningkat. Sehingga pada kondisi tersebut jamur akan lebih cepat dalam berkembang biak.

Gejala serangan Busuk Batang

Gejala awal dari penyakit yang satu ini ditandai dengan munculnya bercak kocoklatan paa pangkal batang ataupun pada pucuk tanaman. Tekstur bercak akan menjadi lembek, dan kulit tanaman akan mudah untuk terkelupas.

Lama kelamaan bercak akan berubah warna menjadi kehitaman. Hal itu akan membuat tanaman menjadi layu, menguning kemudian mengering dan akan membuat tanaman menjadi mati. Didukung dengan lingkungan yang lembab akan membuat spora menjadi lebih cepat dalam menHal terginfeksi tanaman lain. Maka dari itu diperlukan pengendalian yang tepat untuk menghadapi serangan penyakit yang satu ini.

Dampak Serangan pada Tanaman

  • Cabai dan Terong

Penyakit busuk batang pada tanaman  cabai dan terong disebabkan oleh cendawan phytopthora capsici dan phytopthora infestans. Cendawan tersebut akan menginfeksi batang sehingga menyebabkan batang menjadi lembek apabila disentuh, dan munculnya bercak berwana kecoklatan.

Selain pada bagian batang jamur ini juga dapat menyerang pada bagian cabang dan bagian pucuk tanaman. Dampak serangan cendawan tersebut akan membuat tanaman berubah menjadi kuning kemudian kering dan selajutnya akan mati. Hal itu dapat terjadi karena infeksi jamur dapat merembet sampai pada akar tanaman.

Pada serangan yang sudah sangat parah akan membuat tanaman menjadi mati secara keseluruhan dan tisak bisa terselamatkan. Maka dari itu sebelum tanaman terserang busuk batang harus melakukan pencegahan mulai dari awal tanam.

  • Tomat

Serangan busuk batang pada tanaman tomat disebabkan oleh jamur Didymella lycopersici. Jamur ini dapat hidup dan bertahan pada tanah maupun tanaman yang telah terinfeksi. Selain menyerang batang, daun yang mengalami kontak dengan tanah juga dapat terinfeksi.  Buah yang terserang akan merubah mnejadi hitam dan mengkerut.

Pada awal serangan akan muncul bintik-bintik cekung berwarna gelap pada bagian batang tanaman. Selanjutnya akan menyebar hingga mengelilingi batang yang akan membuat tanaman tomat menjadi layu dan mengering.

Proses penyebaran jamur ini dapat terjadi dengan bantuan angin dan percikan air hujan. Selain itu jamur akan menembus jaringan tanaman dengan melewati bekas luka dari proses pemangkasan rutin.

Ternyata selain penyebaran dengan proses diatas, penyebaran infeksi tanaman dapat melalui benih yang sebelumnya telah terinfeksi. Busuk batang akan dengan mudah berkembang pada suhu dingin 20ºC dengan lingkungan yang lembab.

Tanaman tomat akan menjadi lebih rentan apabila telah memasuki usia dewasa. Selain itu kekurangan nitrogen (N) dan fosfor (P) pada tanah dapat memperparah penyakit busuk batang.

Cara Pencegahan

Mencegah lebih baik dari pada mengobati, mungkin itu adalah pepatah yang dapat diterapkan dalam pertanian. Sebelum terjadi serangan busuk batang, lebih baik kita melakukan upaya pencegahan terlebih dahulu. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyakit busuk batang menyerang tanaman, dintaranya :

  1. Menggunakan benih yang berkualitas, yang tahan terhadap cendawan phytoptora atau benih dari sumber yang telah bersertifikat.
  2. Jika benih menggunakan turunan tanaman yang dibuat sendiri harus menggunakan benih yang sehat dan tidak terinfeksi jamur.
  3. Mengatur jarak tanama yang cukup, jangan terlalu berdekatan.
  4. Menggunakan lahan persemaian yang bersih dari sisa tanaman sebelumnya.
  5. Membuat naungan dari plastik putih transparan agar semaian tidak terkena air hujan secara langsung.
  6. Melakukan rotasi tanaman yang beragam.
  7. Bersihkan gulma atau rumput liar yang mengganggu.
  8. Pisahkan dan musnahkan apabila ada bibit yang terinfeksi jamur.

Cara Pengendalian

Busuk Batang : Penyakit yang disebabkan oleh Jamur Phytopthora

Mengingat dampak yang ditimbulkan serangan penyakit ini terbilang parah kita harus melaukan upaya pengendalian yang tepat. Sehingga kerugian yang bisa saja terjadi dapat dihindari.

Apabila serangan telah terlanjur terjadi dan agar tidak menyebar pada tanaman yang masih sehat. Maka hal yang harus dilakukan bisa dengan menerapkan pengendalian secara kimia. Pada pengendalian ini kita bisa menggunakan fungisida dengan bahan aktif klrotolonil, mankozeb ataupun perpaduan antara azoksistron dan difenokonazol.

Lakukan penyemprotan secara rutin apabila curah hujan terbilang tinggi. Usahakan penyeprotan dilakukan secara begantian antara bahan aktif yang berbeda dan dosis yang digunakan harus sesuai anjuran.

 

Recent Articles

Leave A Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay on op - Ge the daily news in your inbox