Bisatani.com – Kentang merupakan salah satu komoditas yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dipasaran. Bukan hanya sebagai bahan pangan rumah tangga saja tetapi juga bahan produksi pangan lingkup industri yang bisa diekspor. Oleh karena itu permintaan terhadap kentang masih tinggi hingga sekarang.
Jadi melihat dari prospek tersebut, budidaya tanaman kentang merupakan budidaya dengan hasil yang menguntungkan. Tetapi untuk memulai budidaya tanaman kentang tentu saja tidak bisa asal-asalan ada beberapa tahapan dan teknik yang harus dipelajari dan dipahami agar dapat menghasilkan kentang yang berkualitas.
Salah satu hal yang harus diperhatikan adalah jenis hama dan penyakit yang biasa menyerang pada tanaman kentang. Hama dan penyakit bila dibiarkan saja bisa menyebabkan kualitas hasil panen menurun. Jika semakin parah bahkan bisa menyebabkan gagal panen.
Jenis-jenis Hama pada Tanaman Kentang
-
Penggerek Umbi atau Daun (Phthorimaea operculella)
Hama ini sering disebut ulat penggerek daun atau umbi, salisip, taromi atau potato tuber moth (PTM). Hama penggerek umbi tersebar luas pada daerah yang beriklim hangat dan kering.
Ulat ini berwarna putih kelabu dan kepala berwarna cokelat. Pupa atau kepompong terdapat dalam kokon yang tertutup dan memiliki butiran tanah yang berwarna kecoklatan. Di gudang, pupa biasanya menempel pada bagian luar umbi (disekitar mata tunas) atau pada rak-rak untuk menyimpan kentang.
Jika pada daun, jaringan epidermis daun akan melipat dan berwarna merah kecoklatan atau membentuk gulungan yang bening dan transparan. Jika lipatan atau gulungan ini dibuka akan ada jalinan benang dan terdapat larva didalamnya. Gulungan daun ini sering ditemukan dibagian pucuk daun.
- Gejala
- Jika pada tumbuhan akan merusak dan memakan daun tanaman kentang. Jika saat di gudang akan merusak umbi kentang yang disimpan.
- Daun akan berwarna merah tua dan tampak ada jalinan benang berwarna kelabu yang membungkus ulat.
- Kadang daun kentang menggulung. Hal ini disebabkan karena larva merusak permukaan daun sebelah atas dan bersembunyi didalam gulungan daun.
- Larva membuat gerakan pada tulang dan tangkai daun sehingga membuat titik tumbuh mati, lemah atau batang menjadi rapuh.
- Jika pada umbi kentang, terdapat kotoran berwarna cokelat tua pada kulit umbi. Jika umbi kentang dibelah akan terlihat lubang-lubang atau alur-alur yang dibuat oleh ulat pada waktu memakan umbi.
- Pengendalian
- Kultur Teknis
- Menanam kentang pada musim hujan.
- Menyesuaikan pengairan agar mencegah tanah retak yang menjadi sebab masuknya ulat kedalam umbi.
- Hindari munculnya umbi ke permukaan tanah dengan meninggikan guludan.
- Mekanis
- Potong daun yang sudah diserang hama, kumpulkan dan musnahkan dengan cara dibakar.
- Sanitasi kebun dengan memberantas gulma atau rumput liar.
- Biologi
- Manfaatkan agent hayati seperti Bacillus thuringensis atau Baculovirus yang terdapat pada biopestisida. Bisa juga digunakan pada umbi kentang yang disimpan dalam gudang.
- Kimiawi
- Penyemprotan tanaman dengan insektisida berbahan aktif Metomil, Abamektin dan Profenofos.
- Kultur Teknis
-
Lalat Penggorok Daun
Merupakan lalat kecil dengan ukuran ± 2 mm yang menyerang tanaman dengan tusukan ovipositor (alat peletak telur). Ovipositor akan menghisap cairan daun sekaligus meletakkan telur. Daun yang terserang akan mengalami gejala bintik-bintik putih. Serangan terjadi ketika tanaman pada fase pra pembentukan umbi (21-35 hst) sampai fase tua (61 hst sampai menjelang panen). Jika serangan parah daun tampak berwarna merah kecoklatan yang berakibat seluruh pertanaman hancur.
- Gejala
- Muncul bintik-bintik yang berwarna putih pada daun.
- Liang korokan menjadikan daun kering dan berwarna coklat.
- Serangan terjadi pada fase pra pembentukan umbi (21-35 hst) sampai fase tua (61 hst sampai menjelang panen).
- Pengendalian
- Kultur Teknis
- Gunakan bibit unggul yang sehat dan tahan terhadap serangan hama.
- Menanam tanaman perangkap disekitar tanaman kentang. Tanaman ditanam terlebih dahulu, 2 minggu sebelum tanaman kentang ditanam. Contoh tanaman seperti kacang merah dan kenikir.
- Mekanis
- Potonglah daun yang sudah terserang, kumpulkan dan musnahkan dengan cara dibakar.
- Beri pengairan yang cukup pada tanaman.
- Gunakan atau pasang perangkap lalat buah seperti metyl eugenol atau lem kuning.
- Biologi
- Gunakan musuh alami lalat penggorok seperti parasit Acecodes sp, Hemipta renus varicornis, Granotoma sp, dan Opius sp.
- Kimiawi
- Spray tanaman dengan insektisida berbahan aktif Abamectin, Dimetoat atau Profenofos.
- Kultur Teknis
-
Penghisap Daun
Penghisap daun merupan hama yang sangat kecil dengan panjang ± 1-2 mm. Hama ini menghisap cairan sel dibagian bawah permukaan daun. Populasi hama ini meningkat di musim kemarau. Pada kasus serangan parah, tanaman akan menjadi layu, kering lalu mati.
- Gejala
- Penghisap daun menyerang tanaman pada bagian stadia nimfa dan dewasa. Merusak tanaman dengan cara menghisap isi cairan.
- Daun yang diserang akan berwarna perak atau kekuningan seperti perunggu pada permukaan bawah daun. Daun seperti berkerut karena cairan selnya telah dihisap.
- Jika terjadi serangan yang berat, bagian bawah helaian daun berwarna merah tembaga yang mengkilat, pucuk tanaman mengering dan kemudian mati.
- Pengendalian
- Kultur Teknis
- Lakukan sanitasi atau pembersihan lahan dari gulma sebelum penanaman.
- Gunakan bibit kentang yang tahan terhadap serangan hama.
- Upayakan tanaman tumbuh subur dengan pengairan yang cukup, pupuk yang seimbang, penyiangan serta pembumbunan.
- Mekanis
- Potong daun yang terserang, kumpulkan lalu musnahkan dengan cara dibakar.
- Gunakan plastik mulsa berwarna perak untuk penanaman.
- Kimiawi
- Spray tanaman dengan insektisida berbahan aktif Abamektin, Imidakloprid atau Profenofos.
- Kultur Teknis
-
Kutu Daun
Hama ini berukuran kecil antara 0,6-3 mm serta hidup dengan berkelompok. Tubuh serangga ini ada yang hijau atau hijau pucat, jingga dan kuning. Mempunyai antena yang sama panjangnya dengan badannya. Untuk yang sudah dewasa ada yang bersayap dan tidak. Untuk yang bersayap berwarna bercak cokelat kehitanam dipunggungnya. Kutu daun tinggal dibawah daun, bakal bunga, batang bunga dan lipatan daun yang keriting.
- Gejala
- Daun yang terserang akan timbul bercak-bercak sedangkan jika bagian tanaman yang terserang akan terdapat gerombolan kutu.
- Serangan parah pada daun membuat daun jadi keriput, berkerut, kerdil, berwarna kekuningan, daun terpuntir, menggulung kemudian mati.
- Pengendalian
- Kultur Teknis
- Lakukan sanitasi atau pembersihan lahan dari gulma dan bakar bagian tanaman yang terserang hama.
- Tanamlah tanaman perangkap di sekeliling tanaman kentang. Tanamlah tanaman yang lebih tinggi dari tanaman kentang dan berwarna kuning.
- Menenam tanaman daun bawang secara tumpang sari 1 minggu sebelum menanam kentang.
- Mekanis
- Potonglah daun yang terserang hama, kumpulkan lalu musnahkan dengan cara dibakar.
- Gunakan baskom warna kuning yang diisi dengan air sebanyak 40 buah per hektar atau 2 buah per 500 m² sejak tanaman berumur 2 minggu.
- Biologi
- Memanfaatkan agen hayati Aphidius sp, predator kumbang macan (Coccinelidae repanda) atau patogen Enthomopthora sp.
- Kimiawi
- Spray tanaman dengan insketisida berbahan aktif Abamekin, Imidakloprid atau Profenofos.
- Kultur Teknis
Berikut untuk jenis-jenis hama pada tanaman kentang. Untuk jenis-jenis penyakit bisa dilanjutkan ke artikel berikutnya.