HomeHama TanamanBactrocera sp - Hama Lalat Buah Pada Tanaman Hortikultura

Bactrocera sp – Hama Lalat Buah Pada Tanaman Hortikultura

Bisatani.com, Bactrocera sp (Lalat Buah) – Lalat merupakan jenis hama yang mengganggu. Hama ini sangat suka dengan daerah yang kotor dan lembab. Bukan hanya itu hama ini juga terkadang membawa beberapa jenis penyakit yang berbahaya bagi manusia. Hal ini dikarenakan sifat lalat yang suka hinggap disegala tempat termasuk sampah atau tempat kotor. Pada saat lalat hinggap di tempat yang kotor terkadang ada kuman atau mikroba yang akan menempel pada lalat. Jika lalat terbang dan menempel pada tempat yang bersih atau makanan dalam waktu lama, kuman dan mikroba tersebut juga akan menempel pada makanan dan tempat yang bersih tersebut.

Ini sebenarnya sangat berbahaya karena boleh jadi beberapa mikroba yang menempel, bisa menyebabkan penyakit seperti kolera dan tifus. Oleh karena itu selalu jaga kebersihan dan selalu tutup makanan agar tidak dihinggapi oleh lalat.

Tahukah kamu? Jika ada jenis lalat yang berbeda yang menyerang pada tanaman. Bactrocera sp atau yang biasa disebut petani sebagai Lalat buah merupakan jenis hama yang biasa menyerang tanaman Holtikultura seperti sayur-sayuran serta buah-buahan.

Ciri Fisik atau Morfologi Hama Lalat Buah (Bactrocera sp)

Bactrocera sp - Hama Lalat Buah Pada Tanaman Hortikultura

  1. Lalat buah yang sudah dewasa memiliki ukuran yang sedang, berwarna kuning serta mempunyai sayap yang datar.
  2. Di tepian ujung sayap terdapat bercak-bercak berwana cokelat kekuningan.
  3. Pada bagian Abdomen terdapat pita-pita yang berwarna hitam, sedangkan untuk Thoraxnya terdapat bercak-bercak berwarna kekuningan.
  4. Untuk bagian Ovipositornya (organ untuk meletakan telur) mempunyai tiga ruas dengan bahan yang keras seperti tanduk.

Siklus Hidup Lalat Buah (Bactrocera sp)

Lalat buah biasa ditemukan disekitar tanaman sayur-sayuran serta buah-buahan. Lalat buah akan menusuk kulit buah menggunakan Ovipositornya. Kemudian lewat organ tersebut, lalat buah akan meletakan telur yang dimilikinya. Ada sekitar 100 hingga 120 butir telur yang akan disuntikan. Dalam kisaran 2 sampai 3 hari telur tersebut akan menetas dan mengeluarkan larva, berenga atau belatung. Larva atau berenga tersebut akan memakan daging buah selama kurang lebih 2 minggu. Daging buah yang dikonsumsi tersebut akan berbentuk seperti terowongan.

Buah yang dagingnya dikonsumsi akan tampak seperti berair atau busuk yang agak basah. Lama-kelamaan buah akan jatuh ketanah sebelum matang. Larva atau berena yang sudah dewasa kemudian akan meninggalkan buah atau sayuran yang telah jatuh diatas tanah. Kemudian larva ini akan membuat terowongan didalam tanah dengan kedalaman sekitar 2 sampai 5 cm. Di dalam tanah larva ini akan berubah menjadi pupa. Adapun lama masa menjadi pupa sekitar 7 sampai 8 hari.

Setelah fase pupa selesai, akan muncul lalat buah muda dari dalam pupa. Lalat muda tersebut akan tumbuh dan menjadi dewasa kemudian akan meletakan kembali telurnya. Adapun lama siklus hidup lalat buah sekitar 23 sampai 34 hari tergantung dari keadaan kelembapan udara. Perkiraan dalam waktu satu tahun setiap lalat buah dapat menghasilkan 8 hingga 10 generasi.

Gejala dan Akibat Serangan Hama Lalat Buah 

 

Setelah lalat betina menusukan ovipositornya kedalam buah, lalat tersebut akan meletakan telurnya kedalam lapisan epidermis buah. Setelah telur menetas maka akan muncul larva (benera) yang kemudian akan memakan daging buah. Daging buah yang dikonsumsi terus menerus akan membentuk terowongan hingga menyebabkan warna buah menjadi jelek, daging seperti busuk berair sehingga tidak layak untuk dikonsumsi. Terkadang serangan lalat buah juga akan menyebabkan tanaman juga diserang oleh hama lain.

Ada beberapa kondisi dimana lalat meletakkan telurnya tidak hanya dalam buah, ada juga yang diletakkan pada batang dan bunga pada tanaman. Batang yang terdapat telur dan larva lalat buah akan menjadi seperti bisul sedangkan buahnya akan menjadi lebih kecil dari ukuran normalnya dan berwarna kekuningan. Jika bunga yang terserang maka warnanya akan menjadi pucat dan lama-lama akan rontok.

Misalnya serangan lalat buah pada tanaman cabai. Buah cabai yang terserang lalat buah warna kulitnya akan berubah menjadi hitam dan mengeras, terdapat bekas seperti disuntik pada buah cabai. Lama kelamaan buah cabai akan berair dan membusuk. Kuantias serta kualitas hasil produksinya akan berkurang. Bukan hanya itu, buah cabai akan gugur sebelum matang bahkan sebelum masa panen.

Jenis Tanaman yang Terserang Hama Lalat Buah (Bactrocera sp)

Lalat buah sangat suka menyerang jenis tanaman hortikultura. Adapun tanaman hortikultura seperti cabai, tomat, semangka, jambu, belimbing, mangga, melon, rambutan, nangka, rambutan, pisang, jeruk, kelengkeng, srikaya, sawo, ketimun, labu, pare, sukun dan lain-lain.

Ada 6 jenis familia tanaman hortikultura yang diserang hama lalat buah seperti Moracea, Musacea, Anacardiacea, Oxalidacea, Cucurbitacea, dan Solanacea.

Hama ini benar-benar sangat merugikan bagi para petani. Kenapa tidak, kebanyakan bagian dari tanaman yang terserang adalah bagian buah yang siap dikonsumsi dan dipasarkan. Sehingga kualitas dan produksi buah akan menjadi buruk serta menurun. Oleh karena itu lalat buah tergolong sebagai jenis hama langsung (direct pest).

Apalagi jika serangan hama ini juga disertai dengan serangan jamur, bisa jadi buah akan cepat membusuk sebelum masa panen dan mengakibatkan petani mengalami gagal panen.

Cara Penanggulangan Serangan Hama Lalat Buah

Ada beberapa cara efektif untuk mengendalikan hama lalat buah, yaitu dengan perangkap khusus lalat, insektisida, memanfaatkan musuh alami, bioinsektisida serta kultur teknis.

  • Perangkap Khusus Lalat Buah

Bactrocera sp - Hama Lalat Buah Pada Tanaman Hortikultura

Cara ini merupakan cara yang tergolong aman karena tidak ada residu dari penggunaan pestisida. Cara ini dilakukan dengan membuat atau memasang perangkap yang dikhususkan untuk lalat buah.

Dari banyak penelitian, ternyata lalat buah sangat menyukai warna kuning sedangkan warna yang tidak disukai adalah warna biru. Oleh sebab itu manfaatkan warna kuning untuk membuat perangkap lalat buah, seperti plastik mika yang berwarna kuning yang sudah ditambahkan perekat. Lalat akan tertarik dengan warna mika tersebut kemudian akan mendekat dan menempel pada perekat dan tidak bisa kabur kembali.

Ada juga pembuatan perangkap lalat buah yang menggunakan jenis zat penarik (attractant) yaitu Metil eugenol. Zat ini tergolong unik karena baunya bisa memikat lalat jantan. Berikut cara untuk membuat perangkap ini :

    1. Gunakan bekas botol platis bekas air mineral, lubangi kira-kira berukuran sebesar ujung jari pada bagian tengah botol.
    2. Beri kawat pengait (bendrat) pada bagian dalam botol untuk menggantung kapas yang telah diberikan zat penarik (Metil eugenol). Dan berikan juga kawat pengait pada bagian luar botol untuk menggantung botol mineral pada dahan, kayu atau ranting tanaman.
    3. Isi botol dengan air kira-kira seperempat botol dan tidak perlu diberi larutan pestisida.
    4. Zat penarik Metil Eugenol akan memikat lalat jantan dan masuk kedalam botol melalui lubang. Lalat akan sulit keluar dan terjebak meskipun merayap. Lama-lama lalat akan jatuh kedalam air sehingga tidak bisa terbang kembali lalu mati.
    5. Lalat jantan akan berkurang populasinya sehingga tidak ada proses kawin dengan lalat betina. Meskipun lalat betina menyuntikan telur pada buah, telur tersebut tidak akan menetas.

Ada juga jenis perangkap seperti lem yang berwarna kuning dan sudah terdapat zat penariknya sehingga sangat efektif dan lebih cepat dalam mengendalikan hama lalat buat.

  • Insektisida

Pengendalian dengan insektisida merupakan salah satu cara yang tergolong efektif dan efisien. Cara pengendalian hama lalat buah menggunakan insektisida biasanya dilakukan dengan cara penyemprotan pada tanaman yang terserang hama tersebut. Biasanya insektisida yang digunakan adalah yang berbahan aktif Metomil, Abamektin, Dimetoat dan Fentoat.

Tetapi pengendalian hama lalat buah menggunakan pestisida bisa menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan. Terkadang bukan hanya hama sasaran saja yang mati tetapi organisme bukan sasaran atau musuh alami hama lalat buah juga bisa mati. Hama menjadi resisten dan menimbulkan residu insektisida yang berbahaya bagi manusia jika dikonsumsi.

Maka dari itu bijaklah dalam penggunaan insektisida dalam mengendalikan hama lalat buah.

  • Bioinsektisida

Bioinsektida juga salah satu cara yang tergolong aman karena menggunakan insektisida yang bersifat biologi. Insektida ini biasanya dibuat dari bahan-bahan alami. Bahan untuk membuat bioinsektisida berasal dari bahan yang tidak disukai atau berdampak buruk bagi lalat buah. Ekstrak tanaman Jeruk Purut (Citrus hystrix) dan Kacang babi (Tephrosia vogelii) merupakan contoh bahan bioinsektida yang bisa digunakan untuk mengendalikan hama lalat buah (Bactrocera sp).

  • Pemanfaatan Musuh Alami

Bactrocera sp - Hama Lalat Buah Pada Tanaman Hortikultura

Musuh alami atau predator bagi hama lalat buah adalah laba-laba, kumbang stafilinid, semut dan cocopet (Dermaptera). Ada juga Beauveria yang merupakan jenis patogen yang biasa menyerang pupa lalat buah.

Tapi kendala pengendalian menggunakan musuh alami ini disebabkan oleh petani sendiri. Hal itu disebabkan karena penyemprotan insektisida yang dilakukan oleh petani terkadang juga bisa membunuh predator alami hama lalat buah tersebut.

  • Kultur Teknis dan Sanitasi Lahan

Selalu membersihkan lahan pertanian baik itu dari gulma, pengolahan tanah seperti mencangkul dan membalikan tanah bisa membunuh pupa yang terkena matahari secara langsung. Membakar sampah, ranting, daun serta buah2ahan yang terkena serangan hama bisa mengurangi penyebaran hama. Asap yang dihasilkan dari proses pembakaran bisa juga untuk mengusir hama lalat buah.

Serangan hama lalat buah memang sangat meresahkan bagi para petani. Hama ini bisa berkembang dengan cepat sehingga perlu dilakukan pengendalian secara tepat dan cepat. Sehingga petani bisa mendapatkan hasil panen yang berkualitas dan terhindar dari gagal panen.

Recent Articles

Leave A Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay on op - Ge the daily news in your inbox