Mengendalikan Hama Lalat Buah Pada Tanaman Cabai – Musim hujan, disamping membawa keuntungan bagi petani karena tanaman dapat tumbuh lebih subur tetapi membawa hal buruk bagi petani jika tanaman kurang dirawat dengan baik. Tanaman cabai sangat rentan terserang penyakit pada musim hujan seperti Antraknosa atau Busuk buah, busuk daun, busuk karena serangan lalat buah, dan lain-lain.
Salah satu hama penyerang yakni lalat buah merupakan ancaman yang sangat dikhawatirkan oleh petani. Tidak semua lalat buah yang menyerang tanaman cabai, tetapi hanya lalat buah berjenis kelamin betina saja yang membuat buah cabai busuk dan juga rontok sebelum tanaman cabai matang.
Serangan Lalat Buah pada Tanaman Cabai
Lalat buah Bactrocera dorsalis merupakan jenis hama lalat yang menyerang tanaman cabai. Jenis lalat buah betina yang sudah dewasalah yang menyerang tanaman cabai dengan menusukkan ovipositornya kedalam buah cabai yang masih muda(biasanya masih berwarna hijau) untuk menyimpan telur-telurnya.
Dalam bertelur lalat buah betina bisa menghasilkan 100 – 120 butir. Setelah 2 – 3 hari, telur yang tersimpan didalam buah cabai akan menetas dan kemudian menjadi larva(berenga). Larva yang ada didalam cabai akan merusak dan menyebabkan buah cabai membusuk dan rontok sebelum panen. Bukan hanya itu, larva yang menetas akan membuat terowongan dengan memakan daging buah cabai yang berlangsung kurang lebih 2 minggu.
Ketika larva sudah menjadi dewasa akan keluar dari buah cabai dan jatuh ketanah. Kemudian larva akan membuat terowongan didalam tanag kurang lebih sedalam 2 -5 cm. Dalam waktu sekitar 7 – 8 hari larva ini akan menjadi lalat buah dewasa. Siklus daur hidup lalat buah berkisar antara 23 – 34 hari. Dalam waktu 1 tahun lalat buah dapat menghasilkan kurang lebih 8 – 10 generasi.
Gejala Tanaman Cabai yang Terserang Hama Lalat Buah
Adapaun gejala tanaman cabai yang telah terserang hama lalat buah :
- Buah cabai mudah rontok dan rapuh.
- Biji buah berwarna hitam jika buah cabai dibelah.
- Daging buah cabai membusuk.
- Didalam buah cabai terdapat belatung (larva) dari lalat buah. Belatung ini merupakan bakal calon lalat yang telah menetas dari telur yang sudah disuntikkan oleh induk lalat.
Jika petani mengabaikan gejala tersebut, nanti ulat yang ada dalam buah cabai akan tumbuh membesar dan keluar dari buah. Setelah jatuh ketanah, lalat akan masuk ketanah untuk melakukan proses hidup selanjutnya, yakni menjadi pupa. Pupa adalah fase dimana lalat dalam tahap kepompong. Setelah fase pupa selesai, kemudian terciptalah lalat baru.
Dan jika proses ini berlangsung terus-menerus dan dibiarkan, maka populasi serangan lalat buah akan semakin bertambah banyak.
Cara Mengendalikan Lalat Buah pada Tanaman Cabai
Berikut cara-cara pengendalian serangan hama lalat buah pada tanaman cabai :
-
Tanamlah cabai di lahan yang steril
Usahakan selalu menanam tanaman cabai di lahan yang baru. Jangan menanam cabai di lahan bekas tanaman inang seperti gambas, timun atau pare. Tanaman ini merupakan jenis tanaman yang disukai lalat buah. Di lahan bekas tanaman ini kemungkinan besar regenerasi lalat buah telah berlangsung terus-menerus. Jangan lupa musnahkan tanaman buah yang tidak terawat yang berada disekitar lokasi lahan tanaman cabai seperti jambu air dan jambu biji.
-
Perangkap Lalat dengan Bahan Aktif Atraktan Metyl Eugenol
Atraktan Metyl Eugenol merupakan perangkap yang bekerja dengan cara memikat lalat buah. Sasaran dari perangkap ini adalah jenis lalat buah jantan. Lalat buah jantan akan tertarik dan masuk kedalam perangkap. Setelah masuk kedalam perangkap, lalat buah jantan akan mati dan tidak bisa membuahi lalat betina. Karena tidak dibuahi lalat betina tidak akan bertelur dan menyerang buah cabai.
Untuk pemasangan perangkap metyl eugenol sebaiknya sejak tanaman cabai masih kecil atau tanaman masih berusia 1 bulan dari awal tanam.
-
Lem Khusus Perangkap Lalat Buah
Lem perangkap disini merupakan lem yang digunakan khusus memerangkap hama serangga perusak tanaman seperti kutu-kutuan dan juga lalat buah. Dalam penggunaan lem khsus ini juga tergolong mudah dan praktis. Cara pengaplikasiannya pun dioleskan pada botol bekas atau lembaran kertas dan letakan beberapa buah di lahan pertanian. Lem ini biasanya berwarna kuning dan memiliki bau memikat untuk menarik hama dan lalat buah untuk mendekat dan berakhir menempel pada perangkap lem tersebut.
-
Pengendalin Lalat Buah Secara Teknis (Manual)
Pengendalian secara kultur teknis atau manual dilakukan dengan cara memetik serta membuang buah cabai yang berjatuhan. Hal ini dilakukan untuk mencegah ledakan populasi lalat. Kemudian cabai yang dikumpulkan harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau dikubur yang dalam. Dengan memusnahkan cabai yang terserang hama lalat buah otomatis telur dan larva lalat buah yang ada didalam buah cabai juga musnah.
-
Pengendalian Hama Lalat Buah dengan Insektisida Kimia (Kimiawi)
Untuk memaksimalkan pengendalian serangan hama lalat buah sebaiknya juga dibarengi dengan pengendalian secara kimiawi agar pengendalian berhasil dengan tuntas. Tapi perlu diingat, jika ke empat pengendalian diatas dirasa sudah cukup dan hama lalat buah sudah bisa diatasi pengendalian secara kimiawi tidak perlu dilakukan lagi. Pengendalian secara kimiawi dapat menggunakan jenis pestisida dengan bahan aktif Profenofos, Metomil atau Dimetoat.