Bisatani.com, Propineb – Pada saat ini ada berbagai cara yang dapat dilakukan oleh para petani dalam upaya pengendalian penyakit pada tanaman. Langkah awal yang bisa dilakukan adalah dengan pemilihan benih yang berkualitas dan juga pengolahan lahan yang tepat.
Selain itu, salah satu yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan pestisida dari jenis fungisida. Penggunaan fungisida dirasa lebih efektif dan cepat dalam mengatasi berbagai jenis penyakit yang menyerang tanaman.
Saat ini ada berbagai jenis fungisida baik yang berbentuk cairan ataupun tepung sampai yang bekerja secara sistemik maupun kontak. Bahan aktif dari fungisida ada mankozeb, simoksanil, klorotalonil, propineb, azoksistrobin, difenonazol dan lain sebagainya.
Pada artikel kali ini tim bisatani.com akan membahas lebih jauh tentang bahan aktif propineb. Untuk lebih lengkapnya langsung saja simak penjelasan dibawah ini.
Apa itu bahan aktif propineb ?Â
Propineb merupakan bahan aktif dari fungisida yang biasa digunakan untuk mengendalikan penyakit yang menyerang tanaman. Bahan aktif ini termasuk senyawa kimia dari golongan dithiocarbamates (organosulfur) dan senyawa zink.
Bahan aktif propineb biasanya berbentuk tepung berwarna kuning yang larut dalam air dan mempunyai sifat mudah terbakar. Fungisida ini mempunyai sifat berspektrum luas sehingga bisa digunakan untuk berbagai jenis tanaman.
Dalam lingkup global, bahan aktif ini teah digunakan di Malta dan rumania. Menurut Directive 91 /414/ EEC bahan aktif ini penggunaannya telah disetujui di benua Eropa. Meski begitu untuk di Negara Austria, Swiss dan Jerman belum mendapat persetujuan. Pada saat ini obat dengan bahan aktif propineb juga tersedia di Negara Brazil dan Afrika Selatan.
Cara kerja bahan aktif propineb
Sama seperti bahan aktif mankozeb dan klorotalonil, bahan aktif propineb juga bekerja sebagai fungisida kontak. Bahan aktif ini bersifat protektif untuk melindungi dari tanaman dari berbagai penyakit yang disebabkan oleh jamur.
Bahan aktif ini bekerja dengan meningkatkan metabolisme tanaman agar tidak mudah terserang penyakit. Selain itu juga berperan untuk mencegah penyebaran penyakit agar tidak menular pada tanaman yang masih sehat.
Karena termasuk fungisida organosulfur yang mana sangat tepat untuk tindakan preventif atau pencegahan. Akan tetapi fungisida ini kurang efektif apabila tanaman telah terinfeksi jamur
Tata cara dan dosis penggunaan
Dalam prakteknya penggunaan bahan aktif ini biasanya diberikan pada tanaman yang masih muda. Sedangkan jika tanaman sudah berumur maka penggunaan fungisida akan diganti dengan bahan aktif lain.
Untuk penggunaan agar lebih efektif bisa dengan diroling dengan fungisida yang bekerja secara sistemik. Hal itu dilakukan guna untuk mencegah resistensi terhadap fungisida ini.
Untuk dosis dan penggunaannya kita menggunakan beberapa sampel dari merk obat dengan bahan aktif propineb yang berbeda, seperti :
- Antracol 70 Wp yang sudah dilengkapi dengan zinc untuk mengendalikan penyakit embun tepung, bercak daun pada tanaman apel dan cabai. Untuk dosis yang digunakan sebesar 4 gr/liter air. Waktu pengaplikasian apabila telah ditemukan gejala serangan penyakit dengan interval selama 7 hari.
- Goneb 78 WP dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit bercak ungu (Alternaria porri) pada tanaman bawang merah. Untuk dosis setiap penyemprotan sebesar 1 gr/liter. Aplikasikan apabila telah muncul serangan penyakit dengan penyemprotan volume tinggi.
- Zinckol 70/6 Wp dengan 2 bahan aktif sekaligus yaitu propineb dan simoksanil untuk mengendalikan penyakit busuk daun pada tanaman kentang. Penggunaannya membutuhkan dosis sebesar 1.5 gr/liter. Penyemprotan dengan volume tinggi apabila telah muncul gejala penyakit yang menyerang.
Jenis Penyakit yang dapat dikendalikan
Dengan sifat berspektrun luas menjadikan bahan aktif propineb dapat digunakan pada berbagai jenis tanaman dan penyakit. Berikut ini adalah beberapa tanaman dan penyakit yang bisa dikendalikan, seperti :
- Bawang Merah : Penyakit Bercak daun (Alternaria porri)
- Cabai : Antraknosa (Colletotrichum capsici) dan Bercak daun (Cercospora sp)
- Kentang : Penyakit Hawar daun (Phytophthera infestans)
- Padi : Penyakit Hawar Pelepah (Rhizoctonia solani) dan Bercak coklat (Cercospora janseana)
- Anggrek : Bercak daun (Cercospora dendrobii) dan Busuk hitam (Phytophthora nicotianae)
- Anggur : Penyakit Embun tepung (Plasmophara viticola)
- Apel : Penyakit Embun tepung (podosphaera leucontricha) dan Bercak daun (Marssonina coronaria)
- Daun bawang : Bercak ungu (Alternaria porri)
- Cengkeh : Penyakit Cacar daun (Phyllosticta sp)
- Jagung : Penyakit Bulai (Peronosclerospora maydis) dan hawar daun (Helminthosporium turcicum)
- Jeruk : Penyakit tepung (Oidium Tingitanuinum)
- Kacang panjang : Penyakit Karat (Uromyces vignaee)
- Lada : Penyakit Busuk pangkal batang (Phytophthora palmivora var.piperis)
- Kubis : Penyakit rebah/mati bibit (Phythium sp)
- Tomat : Penyakit busuk daun (Phytophthora infestans)
Merk dagang
Pada saat ini ada berbagai merk dagang obat dengan bahan aktif propineb yang tersedia dipasaran. Yang mana obat ini bisa didapatkan ditoko petanian. Berikut ini adalah beberapa contoh merk dagang obat dengan bahan aktif propineb, diantaranya :
- Mitracol 70 WP dipoduksi oleh PT Mitra Kreasidharma (Jakarta)
- Greenacol 70 WP diproduksi oleh PT Green Apel Indonesia (Jakarta)
- Trivia 73 WP diproduksi oleh PT Bayer Indonesia (Jakarta)
- Satgaz 75 WP diproduksi oleh PT Petrosida Gresik (Gresik)
- Zenith 75 WP diproduksi oleh PT Nufarm Indonesia (Jakarta)
- Dargo 76 WP diproduksi oleh PT Deltagro Mulia sejati (jakarta)
- Prodemorf 78 WP diproduksi oleh PT Multi sarana indotani (Mojokerto)
- Goneb 78 WP diproduksi oleh PT Persada Agro Sukses
- Santacol 80 WP dproduksi oleh PT Jirona Agritama (Tangerang)
- Propineb 80 TC diproduksi oleh PT Bayer Indonesia (Jakarta)