Bisatani.com, Tebukonazol – Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu pertanian adalah pengendalian hama dan penyakit. Biasanya, hama dan penyakit tersebut muncul dan mengakibatkan tanaman menjadi tidak produktif. Jika terus dibiarkan tanpa adanya upaya pengendalian bukan tidak mungkin akan berkibat pada kerugian.
Untuk mengatasi hama dan penyakit yang muncul kita bisa menggunakan pestisida. Insektisida untuk mengendalikan hama dan fungisida untuk mengendalikan penyakit yangdisebabkan oleh jamur.
Saat ini ada banyak sekali jenis bahan aktif yang terkandung dalam pestisida. Dalam penggunaan insektisida harus disesuaikan dengan jenis hama dan dosisnya. Sedangkan fungisida, walaupun memiliki bahan aktif yang berbeda kegunaannya sama sama untuk mengatasi penyakit.
Pada kesempatan kali ini tim bisatani.com telah merangkum salah satu bahan aktif dari fungisida yaitu tebukonazol. Mungkin dari kalian sudah ada yang tahu dan ada yang belum, maka dari itu langsung saja simak penjelasan dibawah ini.
Apa itu bahan aktif Tebukonazol ?
Tebukonazol merupakan salah satu bahan aktif fungisida yang bersifat sistemik dan fungitoksik. Bahan aktif ini masuk kedalam fungisida golongan triazol seperti difenokonazol dan heksakonazol.
Fungisida dengan bahan aktif tebukonazol memiliki sifat protektif, preventif, erdikatif, kuratif dan didalamya sudah terdapat zat pengatur tumbuh.
Bahan aktif ini biasanya tersedia dalam bentuk tepung dan juga larutan. Memiliki warna putih seperti susu dan mudah dilarutkan dalam air
Cara kerja bahan aktif Tebukonazol
Sama seperti jenis fungisida triazol lainnya, tebukonazol bekerja secara sistemik. Jika zat ini telah disemprotkana pada tanaman maka akan dengan mudah terserap oleh tanaman, selanjutnya akan diedarkan pada seluruh jaringan tanaman.
Bahan aktif ini akan menghambat pertubuhan cendawan jamur sebagai penyebab daripada penyakit. zat ini bekerja dengan menghancurkan dinding sel dan menghambat metabolisme cendawan.
Manfaat dan Kegunaan
Tebukonazol berguna untuk mengendalikan berbagai jenis penyakit pada tanaman yang disebabkkan oleh jamur. Bahan aktif ini mampu mengendalikan penyakit baik pada daun, akar, batang, buah dll.
Selain bersifat sebagai fungisida, bahan aktif ini dikenal juga sebagai ZPT. Hal itu dikarenakan tebukonazol berguna juga dalam pembentukan sel jaringan dan meningkatkan jumlah korofil pada tanaman.
Jenis tanaman yang dapat diaplikasikan
Berikut adalah jenis tanaman dan penyakitnya yang bisa diaplikasikan menggunakan bahan aktif tebukonazol, diantaranya :
- Anggrek : Bercak daun (Cercospora dendrobii) dan Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides)
- Apel : Bercak daun (Marssonina coronaria) dan (Phodospaera leucontrica)
- Cabai merah : Bercak daun (Cercospora capsici) dan Antraknosa (Colletotricum capsici)
- Jagung : Penyakit bulai (Perenos clerospora maydis) & (Helminthosporium turcicum)
- Jeruk : Penyakit embun tepung (Oidium tingitaninum) dan Antraknosa (Colletotrichum gleosporoides)
- Kacang hijau : Penyakit karat (Uromyces phaseoli) dan Bercak daun (Cercospora canescens)
- Bawang Merah : Bercak daun (Alternaria Porri)
- Kacang panjang : Penyakit karat (Uromyces vignanae)
- Padi : Penyakit blas (Byricularia oryzae)
- Kacang tanah : Penyakit karat (Puccinia arachidis)
- Kakao : Penyakit pembuluh kayu (Oncobasidium theobromae)
- Karet : Penyakit bidang sadap (Ceratocystis fimbriata)
- Kedelai : Penyakit karat (Phakopsora pachirhizi)
- Mangga : Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides)
- Krisan : Penyakit Karat (Puccinia chrysantemi)
- Tembakau : Rebah semai (Rhizoktonia solani)
Merk dagangÂ
Saat ini ada beberapa merk dagang obat dengan bahan aktif tebukonazol yang ada disekitar kita. Kita dapat dengan mudah mendapatkannya di toko pertanian. Berikut ini adalah beberapa merk obat dengan kandungan bahan aktif tebukonazol, diantaranya :
- Ariku 430 SC
Merk dagang obat ini diproduksi oleh PT Advansia Indotani kota tangerang selatan dengan dosis 430 EC. Dapat digunakan untuk mengendalikan penyakit bercak daun ( Cercospora vignae) pada tanaman kacang panjang. Untuk dosis yang digunakan dalam penyemprotan membutuhkan 1 ml/l. Merk dagang obat ini memiliki izin tetap sampai tanggal 06 Oktober 2022.
- Bettup 200 EC
Bettup diproduksi oleh PT UPL Indonesia dan berbentuk pekatan 200 EC berguna untuk mengendalikan penyakit antraknosa ( Colletetrichum capsici) dan bercak daun (Cercospora capsici) pada tanaman cabai. Dosis yang diperlukan dalam pengaplikasiannya sebanyak 1 ml/l. Obat ini memliki izin tetap sampai tanggal 30 Agustus 2022.
- Tonikur 250 EC
Tonikur 250 EC diprodukai oleh CV Saprotan Utama yang bersalamat di kota Semarang. berbentuk pekatan yang berguna untuk mengendalikan penyakit bercak daun (Alternaria porri)pada tanaman bawang merah. Untuk dosis yang diperlukan cukup 0.5 ml/l. Tonikur memiliki izin tetap sampai tanggal 22 Aggustus 2021.
- Rolitop 475 SC
Berbeda dengan merk obat diatas, Rolitop 475 SC memiliki kombinasi 3 bahan aktif sekaligus. yaitu Azoksistrobin 60 g/l, Karbendazim 250 g/l, dan tebukonazol 165 g/l. Obat ini diproduksi oleh PT Rolimex Kimia Nusamas yang beralamat di Jakarta. Berguna untuk mengendalikan penyakit blast pyricularia oryzae, untuk dosisnya sendiri cukup 1 ml/l.
- Nativo 75 WG
Jika obat diatas berbentuk pekatan maka Nativo 75 wg ini berbentuk butiran. diproduksi oleh PT Bayer Indonesia, memiliki perpaduan 2 bahan aktif yaitu tebukonazol 50 % dan trifloksistrobin 25 %. Berguna untuk mengendalikan berbagai penyakit pada tanaman bunga, sayuran, buah, palawija dll. Dosis yang diperlukan untuk setiap hektarnya adalah 200 g/l.