HomeObatTiametoksam, Bahan Aktif Insektisida Yang Tergolong Baru

Tiametoksam, Bahan Aktif Insektisida Yang Tergolong Baru

Bisatani.com, Tiametoksam – Serangan hama merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi hasil panen. Dalam kasus tertentu serangan hama juga bisa menyebabkan gagal panen jika dibiarkan saja atau ditanggulangi dengan cara yang kurang tepat. Untuk menganggulangi petani perlu paham dengan hama yang menyerang termasuk gejala-gejala dari serangan hama teresebut.

Kenapa petani harus paham dengan hama pada tanaman dan juga gejalanya? Hal ini disebabkan karena setiap hama memiliki cara penanggulangan yang berbeda-beda. Ada beberapa cara untuk mengendalikan serangan hama pada tanaman seperti pengendalian secara teknis, kultural, biologi serta pengendalian secara kimiawi. Pengendalian secara kimiawi merupakan salah satu pengendalian yang paling sering dilakukan untuk saat ini.

Pengendalian secara kimiawi yakni pengendalian serangan hama menggunakan obat-obatan kimiawi. Obat-obatan kimiawi yang dimaksud disini adalah insektisida. Ada banyak sekali jenis insektisida yang beredar dipasaran. Tetapi dari sekian banyak insektisida, beberapa insektisida memiliki bahan aktif yang sama. Nah bahan aktif inilah yang perlu petani pahami karena serangan hama pada tanaman ini bisa dikendalika dengan bahan aktif yang terkandung dalam insektisida tersebut. Oleh sebab itu alangkah baiknya bagi petani untuk memagahami bahan aktif yang terkandung dalam insektisida bukan terpaku pada merk dagangnya saja.

Ada banyak sekali jenis bahan aktif yang terkandung dalam insektisida sesuai dengan target hama yang akan dibasmi. Tiametoksam merupakan salah satu jenis bahan aktif insektisida yang ada dipasaran. Apa yang dimaksud dengan insektisida dengan bahan aktif Tiametoksam, terus simak tentang artikel ini.

Apa itu bahan aktif Tiametoksam ?

Tiametoksam merupakan salah satu bahan aktif insektisida yang termasuk dalam golongan Neonicotinoid yang memiliki kode kerja 4A. Bahan aktif ini termasuk masih baru. Golongan ini didaftarkan pertama kali oleh US-EPA (United States Enviromental Protection Agencypada tahun 1990an.

Secara kimiawi Neonicotinoid dekat dengan zat kimia nikotin. Beberapa bahan aktif yang masuk dalam golongan ini seperti Imidakloprid, tiametoksam, klotianidin, dinotefuran, asetamiprid, tiakloprid dan lain-lain.

Golongan ini termasuk golongan yang kurang beracun untuk burung dan mamalia sehingga dikembangkan untuk menggantikan golongan Organofosfat dan golongan bahan aktif insektisida lain yang mempunyai toksisitas tinggi. Oleh EPA Neonicotinoid dikategorikan dalam kelas 2 dan 3 serta diberi label warna biru “Perhatian“.

Cara kerja bahan aktif Tiametoksam

Tiametoksam merupakan bahan aktif insektisida bekerja secara sistemik. Bahan aktif insektisida ini juga memiliki spektrum yang luas. Teametoksam bersifat sebagai racun kontak dan juga racun lambung. Setelah diaplikasikan pada tanaman, bahan aktif ini akan terserap dan disebarkan ke seluruh bagian jaringan pada tanaman. Jika ada hama yang terkena pada saat penyemprotan, serangga tersebut bisa mati dan jika ada hama yang memakan bagian jaringan pada tanaman seperti daun, batang dan akar hama tersebut juga akan mati.

Insektisida dengan bahan aktif tiametoksam bekerja dengan cara mengganggu sistem syaraf pusat serangga. Sistem syaraf penerima Nictonic acetylcholinei akan terganggu sehingga serangga menjadi kehilangan kemampuan untuk berjalan, makan, dan terbang. Lama – kelamaan serangga akan mati.

Dosis dan cara penggunaan

Tiametoksam, Bahan Aktif Insektisida Yang Tergolong Baru

Untuk dosis dan cara penggunaan kita mengambil dari beberapa sampel merk dagang insektisida dengan bahan aktif tiametoksam yang beredar di pasaran :

  1. Pandawa 60 WP dengan dosis tiametoksam 10% untuk mengendalikan hama penggerek batang kuning (Scircophaga incertulas) pada tanaman padi. Gunakan dosis dengan konsentrasi 1 kg pandawa untuk 1 hektar lahan.
  2. Thioxam 54 WP dengan dosis tiametoksam 50% untuk mengendalikan hama kutu daun (Myzus persicae). Gunakan dosis dengan konsentrasi 0,75 gram thioxam untuk 1 liter air.
  3. Virtako 300 SC dengan dosis tiametoksam 200 g/l untuk mengendalikan hama ulat grayak (Spodoptera litura). Gunakan dosis dengan konsentrasi 0,15 ml untuk setiap 1 liter air.

Selalu gunakan insektisida sesuai dosis yang dianjurkan agar hama tidak menjadi resisten, tanaman mengalami overdosis serta memberikan dampak pencemaran terhadap lingkungan.

Manfaat dan keunggulan bahan aktif Tiametoksam

  1. Bahan aktif tiametoksam bekerja secara sistemik, kontak dan lambung.
  2. Memiliki spektrum yang luas.
  3. Pada beberapa merk dagang bisa digunakan untuk perlakuan benih.
  4. Memiliki tosisitas yang rendah terhadap mamalia dan burung.

Jenis-jenis hama yang bisa dikendalikan

Tiametoksam, Bahan Aktif Insektisida Yang Tergolong Baru Tiametoksam, Bahan Aktif Insektisida Yang Tergolong Baru

Beriku jenis-jenis hama yang bisa dikendalikan menggunakan insektisida berbahan aktif tiametoksam :

  1. Kutu daun (Rhopaloshiphum maidis) pada tanaman jagung.
  2. Lalat bibit (Atherigona sp) pada tanaman jagung.
  3. Wereng (Peregrinus maidis) pada tanaman jagung.
  4. Kutu daun (Aphis sp) pada tanaman kacang tanah.
  5. Kutu daun (Myzus persicae) pada tanaman cabai.
  6. Ulat grayak (Spodoptera litura) pada tanaman cabai.
  7. Penggerek batang (Scirpophaga incertulas) pada tanaman padi.
  8. Wereng coklat (Nilaparvarta lugens) pada tanaman padi.
  9. Penggerek polong (Etiella zincenella) pada tanaman kedelai.
  10. Ulat grayak (Spodoptera exigua) pada tanaman bawang merah.
  11. Penggerek polong (Maruca testulalis) pada tanaman kacang panjang.

Merk dagang insektisida berbahan aktif Tiametoksam

Berikut beberapa merk dagang insektisida dengan bahan aktif tiametoksam yang ada di pasaran:

  1. Actara 25 WG (PT Syngenta Indonesia).
  2. Agita 10 WG (PT Novindo Agritech Hutama).
  3. Alimo 247 SC (PT Advansia Indotani).
  4. Bm Hamati 25 WG (PT Behn Meyer Agricare).
  5. Colam 247 ZC (PT Rainbow Agrosciences).
  6. Dektin 30 WG (PT Harina Chemicals Industry).
  7. Edo 25 WG (PT Deltagro Mulia Sejati).
  8. Gavin 35 WP (CV Artha Buana Mandiri).

Demikian penjelasan mengenai insektisida dengan bahan aktif Tiametoksam semoga bisa membantu petani yang baru belajar dan bisa menambah wawasan tambahan bagi petani yang sudah berpengalaman. Ingat, selalu bijak dalam menggunakan obat-obatan kimia agar tidak merusak lingkungan sekitar.

Recent Articles

Leave A Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay on op - Ge the daily news in your inbox