Tanaman Cabai atau bisa disebut cabe bagi sebagian orang merupakan jenis sayuran dengan permintaan yang cukup besar di Indonesia. Dalam bahasa jawa sering disebut lombok masuk ke dalam keluarga genus capsicum.
Jaman dahulu tanaman cabai ini masuk ke dalam rempah-rempah yang diperdagangkan di Asia Tenggara. Cabai ini menjadi penguat rasa makanan, bahkan bagi masakan padang bumbu ini menjadi bahan makanan pokok.
Permintaan dari konsumen akan produk cabai ini memang tergolong cukup besar. Dengan harga yang lumayan stabil dibanding harga sayur lainnya. Bisa ditanam di dataran tinggi maupun dataran rendah. Untuk itulah bisatani.com mencoba mengulas lengkap tentang penjelasan tanaman ini.
Jenis Tanaman Cabai yang Sering Ditanam di Indonesia
Karena permintaan dari pasar yang cukup besar tak heran banyak petani yang menanam cabai. Beberapa jenis tanaman yang sering ditanam oleh petani Indonesia diantaranya adalah :
- Cabai putih atau sret (dalam bahasa jawa cengis)
- Keriting dengan ciri buah lebih panjang dan ulir
- Bentuk besar hampir seperti keriting namun memiliki bentuk lebih besar dan lurus
- Bulat paprika yang berbentuk seperti tomat dan memiliki tingkat kepedasan yang maksimal
Mungkin masih ada jenis cabe lainnya yang sering di tanam di Indonesia. Namun 4 jenis di atas adalah tanaman yang sering di tanam.
Tips Menanam Cabai Yang Benar
Step lengkap menanam cabe dengan benar mungkin ada beberapa versi. Namun ada hal penting yang harus anda perhatikan sebelum menanam tanaman ini. Berikut beberapa poin penting yang perlu anda perhatikan.
A. Persiapan Bibit Tanaman Cabai
Persiapkan bibit yang baik, jika anda menyemai sendiri ada baiknya memilih jenis benih yang tahan terhadap penyakit. Selain itu sesuaikan juga dengan kondisi tanah yang akan ditanam. Berada pada ketinggian berapa dari atas laut dan pilihlah biji yang cocok dengan kondisi tanah anda.
Ada juga yang jual bibit yang sudah siap tanam, jika anda memilih untuk membeli benih yang siap tanam ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Tanya jenis bibit apa yang ditanam, ketahanan bibit terhadap cuaca ekstrim dan juga tahan terhadap penyakit.
B. Pengolahan Lahan yang Baik
Lahan atau tanah harus diolah terlebih dahulu sebelum di tanam. diolah dan dibuat menjadi gundukan. Banyak dari petani menggunakan plastik mulsa untuk menutupi gundukan (dalam bahasa jawa bedengan) agar terhindar dari serangan gulma atau rumput yang mengganggu.
Selain itu yang perlu diperhatikan adalah sirkulasi udara agar kondisi lahan tidak terlalu lembab. Karena kelembapan udara berpengaruh terhadap penyebaran hama dan penyakit pada tanaman cabai.
C. Pilih Waktu Penanaman
Pilihlah waktu penanaman yang tepat misalkan tidak saat kemarau ekstrim atau sebaliknya. Ada tips lain dari beberapa sumber petani bahwa tanamlah cabai saat yang nanam tidak terlalu banyak.
D. Pengendalian Hama dan Penyakit
Ada baiknya dilakukan penyemprotan secara rutin dan melakukan pencegahan. Pencegahan akan lebih mudah dan murah daripada mengobati yang sudah terjadi.
Misalkan pada saat awal penanaman sebelumnya disemprot obat agar terhindar dari hama pemotong bibit. Misalkan menggunakan obat dengan bahan aktif dimetoat maupun lamda sihalotrin.
Untuk pengendalian yang lain saat tanaman cabai mulai tumbuh bisa melakukan penyemprotan minimal seminggu sekali. Misalkan dengan kombinasi obat abamectin untuk hama thrips/ulat dan pencegah busuk (patek cabai) menggunakan mankozeb.
Jenis Hama Yang Sering Menyerang Tanaman Cabai
Sebelum anda memulai untuk menanam ada baiknya mengetahui jenis hama yang sering menyerang. Karena hama ini dapat mengakibatkan penurunan produktifitas hasil pertanian.
Bahkan beberapa hama yang menyerang dalam jumlah besar dapat melumpuhkan banyak tanaman. Oleh karena itu kita perlu mencegahnya terlebih dahulu sebelum cabe yang kita tanam terserang oleh hama tersebut.
Beberapa hama yang sering menyerang cabai diantaranya adalah :
1. Tikus dan Hama Bawah Tanah Merusak Akar Tanaman Cabai
Hama bawah tanah inilah yang paling banyak menyebabkan kerugian pada petani. Biasanya menyerang pada awal tanam atau saat tanaman masih baru.
Hama tikus biasanya menyerang akar melalui bawah hingga ke batang. Untuk lebih lengkap cara mencegah tikus menyerang sawah kita bisa baca artikel : Cara Membasmi Tikus di Sawah.
Selain tikus juga terdapat hama lain seperti uret, cacing kecil, dan hama lain yang merusak akar. Ketika akar rusak biasanya tanaman akan sulit tumbuh.
2. Thrips dan Tungau Penyebab Daun Keriting Cabe
Kendala pada petani yang sering terjadi adalah daun keriting yang disebabkan oleh hama thrips. Bagi sebagian petani mengira hal ini disebabkan oleh virus.
Memang kadang jika karena kesalahan pemupukan atau faktor cuaca juga bisa menyebabkan daun mengkerut disertai layu total beserta batangnya.
Berbeda daun keriting yang disebabkan oleh thrips biasanya akan keriting ke bawah dan ke atas hanya pada daunnya saja.
Daun menjadi keriting disebabkan karena adanya thrips yang bersembunyi di atas maupun di bawah daun.
Untuk lebih lengkap cara mengatasinya bisa baca artikel : Cara Mengobati Daun Keriting Pada Cabai.
3. Ulat Daun dan Lalat Buah Menyerang Buah Cabai
Hama lain yang menyerang tanaman cabai juga ada ulat daun yang sering menggerogoti daun dari cabai. Daun yang terkupas akan berpengaruh terhadap kesuburan tanaman.
Daun yang sudah di makan oleh ulat juga mempengaruhi hasil panen juga. Bahkan kadang memakan batang yang membuat batang busuk dan tanaman menjadi layu seutuhnya.
Lalat buah juga sering menyerang tanaman cabe ini. Hama ini berbeda dengan lalat pada sampah rumahan yang berwarna hitam, hewan yang menyerang di lahan hampir menyerupai lebah kecil berwarna kekuningan.
Biasanya lalat buah akan menyedot sari buah cabai yang meninggalkan bekas lubang. Dari bekas lubang inilah buah akan menjadi busuk seluruhnya.
Dan hama lainnya yang sering menyerang. Untuk lebih lengkap bisa baca artikel : hama yang sering menyerang pada tanaman cabai.
Bagi anda yang ingin info lebih lanjut bisa subscribe chanel youtube bisatani untuk melihat video lebih jelas tentang pertanian modern.