Bisatani.com, Nitenpiram – Serangan hama dan penyakit merupakan salah satu pokok permasalahan yang selalu dialami oleh setiap petani. Berbagai cara bisa dilakukan untuk mengendalikan serangan hama dan juga penyakit. Ada yang menggunakan cara secara teknis, biologi serta kimiawi. Pengendalian hama secara kimiawi merupakan jenis pengendalian yang paling sering digunakan oleh para petani.
Pengendalian secara kimiawi merupakan pengendalian serangan hama dan penyakit menggunakan pestisida. Insektisida merupakan jenis pestisida untuk mengendalikan serangan hama sedangan fungisida merupakan jenis pestisida untuk mengendalikan penyakit pada tanaman.
Ada banyak sekali jenis bahan aktif insektisida menyesuaikan dengan jenis hama yang ditanggulangi. Nitenpiram merupakan salah satu bahan aktif insektisida yang digunakan untuk mengendalikan hama pada tanaman. Untuk mengetahui info lengkap mengenai insektisida ini terus simak artikel berikut.
Apa itu bahan aktif Nitenpiram?
Nitenpiram merupakan salah satu jenis bahan aktif insektisida. Dalam IRAC (Insecticide Resistence Action Committee) dimasukan kedalam golongan Neonicotinoid. Nitenpiram memiliki kode kerja 4A dan termasuk golongan jenis baru. Golongan ini pertama kali didaftarkan oleh US-EPA (United States Enviromental Protection Agency) pada tahun 1990an.
Secara kimiawi golongan ini termasuk dekat dengan zat kimia nikotin. Adapun beberapa bahan aktif yang termasuk satu golongan dengan Nitenpiram seperti Imidakloprid, Tiametoksam, Dinotefuran, Asetamiprid, Klotianidin, Tiakloprid dan lain-lain.
Berbeda dengan golongan Organofosfat, golongan Neonicotinoid tidak memiliki toksisitas yang tinggi. Jadi golongan ini kurang beracun untuk burung dan mamalia. Nitenpiram oleh EPA dikategorikan dalam kelas 2 dan 3 yang diberi label warna biru “Perhatian” dan kuning “Berbahaya“.
Cara kerja bahan aktif Nitenpiram
Nitenporam merupakan bahan aktif insektisida yang bekerja secara sistemik sebagai racun kontak dan juga lambung. Bahan aktif ini juga masuk kedalam golongan yang mempunyai spektrum luas yang sangat efektif untuk mengendalikan jenis hama berkulit lunak.
Setelah penyemprotan pada tanaman, bahan aktif ini akan terserap kedalam jaringan dan akan disebarkan keseluruh bagian tanaman. Jika ada hama yang menyerang, serangga akan mati karena efek keracunan memakan bagian tanaman.
Ketika nitenpiram terkena serangga atau serangga ini mengkonsumsi bagian tanaman akan terjadi sebuah reaksi didalam tubuh serangga. Dimana reaksi dari bahan ini akan mengakibatkan gangguan saraf pusat pada hama serangga. Saraf dan otot serangga mengalami getaran hebat yang menyebabkan serangga kejang-kejang lalu mati. Serangga akan kehilangan kemampuan untuk makan, berjalan dan juga terbang.
Dosis dan cara penggunaan
Untuk dosis dan cara penggunaan kita mengambil sampel dari beberapa merk dagang insektisida yang mengandung bahan aktif Nitenpiram :
- Hades 123 SL dengan dosis Nitenpiram 123 g/l. Untuk mengendalikan hama wereng cokelat (Nilaparvata lugens) pada tanaman padi. Gunakan dosis dengan konsentrasi 1 ml hades untuk setiap 1 liter air.
- Cypran 12,5 WP dengan dosis Nitenpiram 12,5%. Untuk mengendalikan hama trips (Thrips parvispinus) pada tanaman cabai. Gunakan dosis dengan konsentrasi 1,5 gram cypran untuk setiap 1 liter air.
- Ares 100 SL dengan dosis Nitenpiram 100 g/l. Untuk mengendalikan hama kutu daun (Myzus persicae) pada tanaman cabai. Gunakan dosis dengan konsentrasi 0,75-1 ml ares untuk setiap 1 liter air.
Ingat, selalu gunakan insektisida sesuai dosis anjuran agar tidak menyebabkan hama menjadi resisten, tanaman mengalami overdosis dan menyebabkan pencemaran tanah serta lingkungan.
Manfaat dan keunggulan bahan aktif Nitenpiram
Berikut beberapa manfaat serta keunggulan insektisida berbahan aktif Nitenpiram :
- Merupakan insektisida yang bekerja secara sistemik sebagai racun kontak dan lambung.
- Golongan insektisida yang mempunyai spektrum luas.
- Tidak menimbulkan toksisitas yang tinggi pada burung dan mamalia.
Jenis hama yang bisa dikendalikan
Berikut jenis-jenis hama yang bisa dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif Nitenpiram :
-
Wereng coklat (Nilaparvata lugens)
-
Hama Trips (Thrips parvispinus)
-
Kutu daun (Myzus persicae)
Merk dagang insektisida berbahan aktif Nitenpiram
Berikut beberapa merk dagang dengan bahan aktif Nitenpiram yang ada di pasaran :
- Ares 100 SL yang diproduksi oleh PT Deltagro Mulia Sejati.
- Cypiran 12,5 WP yang diproduksi oleh PT Indagro.
- Desanto 200 SL yang diproduksi oleh PT Mitra Indotani Abadi.
- Devotion 10 SP yang diproduksi oleh PT Mitra Indotani Abadi.
- Gavin 35 WP yang diproduksi oleh CV Artha Buana Mandiri.
- Hades 123 SL yang diproduksi oleh PT Prima Karya.
- Ketave 100 SL yang diproduksi oleh PT Excel Meg Indo.
- Niten 100 SL yang diproduksi oleh CV Indotraco.
- Ohio 10 WP yang diproduksi oleh CV Indotraco.
- Qaishar 10 WP yang diproduksi oleh CV Indo Agro Chemical
- Teballo 250 SL yang diproduksi oleh PT Petrosida Gresik.
- Zeus 10 WP yang diproduksi oleh CV Artha Buana Mandiri.
Demikian penjelasan mengenai bahan aktif Nitenpiram. Semoga bermanfaat dan membantu para petani yang baru belajar dan menambah ilmu bagi petani yang sudah berpengalaman.