Bisatani.com, Lufenuron – Sebagai seorang petani, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya pestisida. Mulai dari herbisida, fungisida, insektisida, akarisida, bakterisida dan lain sebagainya. Penggunaan pestisida disini, diharapkan dapat membantu proses pertanian agar bisa tidak terjadi gagal panen.
Didalam suatu jenis pestisida mempunyai bahan aktif yang berbeda-beda. Pada prakteknya, petani cenderung kurang memahami bahan aktif yang terkandung dalam suatu pestisida. Padahal pengetahuan akan suatu bahan aktif itu sangat penting. Agar penggunaan pestisida menjadi tetap sasaran dan hasilnya dapat maksimal.
Maka dari itu tim bisatani selalu berusaha menyediakan informasi mengenai bahan aktif dari pestisida. Diharapkan melalui artikel ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan petani pada khususnya.
Pada artikel kali ini tim bisatani telah merangkum tentang bahan aktif dari insektisida dengan bahan aktif lufenuron. Untuk informasi lebih lanjut langsung saja simak penjelasnnya dibawah ini.
Apa itu bahan aktif lufenuron?
Lufenuron merupakan salah satu bahan kimia yang digunakan untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman. Bahan aktif ini diklasifikasikan ke dalam golongan insektisida Benzoilurea dengan kode kerja 15.
Menurut IRAC (Insecticide Resistance Action Commite) bahan aktif insektisida lufenuron memiliki label pita berwarna biru. Didalam pita terdapat kata “Perhatian” yang mempunyai arti bahwa bahan aktif ini termasuk jenis insektisida dengan daya racun rendah.
Bentuk fisik dari bahan aktif lufenuron dapat berupa pekatan ataupun tepung yang dapat dengan mudah untuk dilarutkan. Hal tersebut tentunya akan memudahkan dalam pengaplikasian.
Cara kerja bahan aktif lufenuron
Bahan ktif lufenuron merupakan salah satu dari sekian banyak bahan aktif yang bekerja sebagai racun kontak dan lambung. Karena termasuk insektisida dengan golongan benzoilurea bahan aktif ini bekerja dengan menghambat biosintesis kitin.
Yang dimaksud dengan biosintesis kitin adalah susunan stuktural jaringan serangga moluska ataupun arthropoda. Jadi bahan aktif ini bekerja apabila telah terjadi kontak atau termakan dari hama sasaran. Yang mana akan mengganggu jaringan saraf hama sehingga menyebabkan kelumpuhan lalu kemudian mati.
Tanpa adanya kitin sehingga membuat hama tidak bisa berkembangbiak. Selain itu lufenuron dapat juga digunakan untuk mengendalikan infeksi yang disebabkan oleh jamur. Karena pada dasarnya sel jamur juga mengandung kitin. Penggunaan bahan aktif ini sangat efektif digunakan pada berbagai jens tanaman.
Cara aplikasi
Bahan aktif lufenuron memiliki sifat berspektrum luas, yang berarti dapat digunakan pada berbagai jenis hama dan tanaman. Hal itu tentunya akan menghemat biaya karena hanya perlu satu obat untuk mengatasi berbagai hama yang menyerang tanaman.
Berikut ini adalah contoh aplikasi pada beberapa jenis tanaman beserta hama pengganggunya. Contoh pengaplikasian Kali ini menggunakan sampel dari beberapa merk obat, yaitu :
- Match 50 EC adalah merk obat dengan kandungan bahan aktif lufenuron 50 gl/l. Dapat digunakan untuk mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman Bawang merah dengan dosis 0,75 gl/l. Sedangkan ulat grayak pada tanaman cabai dan kedelai besaran dosis yang dibutuhkan adalah sebesar 0,5 – 1 ml/l. Pada tanaman kubis untuk mengendalikan hama perusak daun dan ulat krop untuk pengaplikasian memerlukan dosis sebesar 0,5 – 1 ml.
- Dklufem 50 WG berbeda dengan merk Match yang berbentuk pekatan, Dklufem memiliki bentuk butiran. Dengan kombinasi bahan aktif antara emamectin benzoate dan lufenuron. Dapat digunakan untuk mengendalikan hama ulat grayak pada tanaman bawang merah. Untuk penyemprotan dengan volume tinggi memerlukan 1,5 g/l.
Hama yang dapat dikendalikan
Dibawah ini adalah beberapa contok jenis tanaman dan hama pengganggu yang dapat diaplikasikan dengan bahan aktif lufenuron.
- Bawang merah : Ulat Grayak (Spodoptera exigua)
- Cabai : Ulat grayak (Spodoptera litura) dan Hama penggerek buah (Helicoverpa armigera)
- Kedelai : Ulat grayak (Spodoptera litura) dan Hama Penggerek polong (Mruca testulalis)
- Kubis : Hama perusak daun (Plutlla Xylostella) dan Ulat krop (Crocidolomia pavonana)
- Kacang hijau : Hama penggulung daun (lamprosema indicata)
- Hama ulat tanah (Engkuk) Pada awal tanam
- Kumbang koksi
Merk dagang
Pada saat ini ada beberapa merk dagang obat dengan bahan aktif lufenuron. Untuk obatnya sendiri, dapat didapatkan di toko petanian ataupun melalui marketplace yang ada. Biasanya bahan aktif ini tersedia dalam bentuk tepung maupun cairan. Selain itu ada beberapa merk obat dengan memadukannya dengan bahan aktif profenofos dan emamektin benzoate. Berikut ini adalah beberapa merk dagang obat dengan bahan aktif lufenuron, Seperti :
- Match 50 EC diproduksi oleh PT Syngenta Indonesia (Jakarta)
- Losmine 50 EC diproduksi oleh PT Ace Bio Care
Berikut ini adalah merk dagang dengan perpaduan 2 bahan aktif sekaligus :
- Rainfos 550 (profenofos) diproduksi oleh PT Rainbow Agrosciences (Jakarta)
- Dklufem 50 WG (emmamektin benzoat) Diproduksi oleh PT Danken Indonesia
- Armcide 50 WG (emmamektin benzoat) diproduksi oleh PT Rainbow Agrosciences
- Probas 45/35 EC (emmamektin benzoat) diproduksi oleh CV Joyo Makmur sukses
- Ghajang 56/100 (emamektin benzoat) diproduksi oleh CV Nusa Nur Agro
- Okezone 50/40 (emamektin benzoat) diproduksi oleh CV Boma sakti Tani