Bisatani.com, Sundep dan Beluk – Tanaman padi merupakan salah satu jenis tanaman penghasil bahan makanan pokok bagi manusia. Padi akan menghasilkan beras yang merupakan sumber makanan pokok terbesar di Asia dan 3 besar di dunia.
Karena besarnya kebutuhan akan makanan pokok tersebut, banyak petani yang mencoba untuk membudidayakan tanaman tersebut. Keberhasilan dari budidaya tanaman padi juga tak lepas dari cara perawatan tanaman serta pengendalian dari serangan hama dan juga penyakit.
Ada banyak sekali jenis hama dan penyakit yang dapat menyerang tanaman padi. Sundep dan Beluk merupakan salah satu jenis hama yang menyerang tanaman padi.
Untuk mengetahui apa itu hama Sundep dan Beluk, gejala serangan hama serta cara pengendalian hama tersebut terus simak artikel berikut.
Apa itu Hama Sundep dan Beluk?
Sundep dan Beluk merupakan jenis hama yang menyerang pada sejak padi masih dipersemaian sampai tanaman padi membentuk malai. Hama ini juga sering disebut hama penggerek batang padi.
Penggerek batang merupakan salah satu jenis hama pengganggu utama pada tanaman padi. Aktifitas hama ini dipengaruhi oleh lingkungan baik dari kelembapan udara, suhu, angin serta cahaya.
Tahukah kamu jika Sundep dan Beluk ini merupakan satu jenis hama tetapi dibedakan dari fase serangan hama.
- Sundep biasanya menyerang tanaman padi pada fase vegetatif. Dalam bentuk larva hama ini akan memotong bagian tengah anakan padi. Pucuk anakan padi akan layu, kering lalu mati.
- Beluk menyerang tanaman padi pada fase generatif. Pada fase generatif biasanya padi mulai membentuk malai. Jika terserang hama maka akan mengakibatkan bulir pada padi menjadi hampa karena proses pengisian padi yang tidak sempurna. Hal ini disebabkan karena pembuluh batang pada tanaman padi telah rusak.
Jenis-jenis Hama Sundep dan Beluk
Ternyata di Indonesi ada beberapa jenis sundep atau beluk yang menyerang pada tanaman padi. Ada 4 jenis Sundep atau penggerek batang padi yang biasanya menyerang tanaman padi. Berikut beberapa jenis hama penggerek batang (sundep dan beluk) pada tanaman padi :
-
Penggerek Batang Padi Kuning (Scirpophaga incertulas)
Imago akan meletakkan telur sebanyak 50 sampai 150 butir yang diletakan secara berkelompok. Telur tersebut ditutupi rambut halus yang berwarna cokelat kekuningan. Imago akan meletakkan telur di malam hari yaitu kisaran pukul 19.00-22.00, kurang lebih selama 3-5 malam sejak malam pertama. Satu imago betina bisa mengahsilkan 100 hingga 600 butir telur. Lama fase telur yaitu 6 sampai 7 hari.
Larva yang menetas akan berwarna putih kekuningan atau kehijauan. Panjang dari larva bisa mencapai 25 mm. Lamanya stadium larva yaitu 28 hingga 35 hari yang akan terbagi dalam 5-7 instar.
Memasuki fase pupa, larva kemudian akan membentuk kokon berupa selaput benang yang berwarna putih. Panjang pupa dapat mencapi 12 hingga 15 mm. Lamanya stadium pupa bisa mencapai 6 hingga 23 hari.
Imago atau ngengat akan keluar dari dalam pupa. Ngengat jantan memiliki ciri-ciri sayap depan yang berbintik gelap sedangkan untuk betina berwarna kuning. Bagian sayap depan juga memiliki bintik berwarna hitam. Ngengat betina memiliki tubuh yang lebih panjang daripada ngengat jantan yaitu 17 mm. Untuk ngengat jantan hanya memiliki panjang mencapai 14 mm.
Ngengat dapat terbang sejauh 6 hingga 10 km. Pada fase imago atau ngengat, hama ini bisa bertahan hidup 5 sampai 10 hari.
-
Penggerek Batang Padi Putih (Scirpophaga innotata)
Imago akan meletakkan telur sebanyak 170 hingga 260 butir dalam satu kelompok. Biasanya telur akan diletakkan di permukaan atas daun atau pada bagian pelepah padi. Telur berwarna cokelat kekuningan dan tertutup rambut halus. Stadium telur berlangsung selama 4 hingga 9 hari.
Larva pada penggerak padi putih hampir sama dengan penggerek batang padi kuning. Panjang maksimal larva bisa mencapai 21 mm. Lamanya stadium larva bisa mencapai 19-31 hari. Jika mengalami diapause bisa berlangsung hingga 3 bulan.
Stadium pupa dari penggerek putih bisa mencapai 6-12 hari. Memasuki fase imago, akan muncul ngengat dengan warna putih dari dalam pupa. Panjang ngengat betina bisa mencapai 13 mm sedangkan untuk jantan bisa mencapai 11 mm. Ngengat juga sangat tertarik dengan cahaya.
-
Penggerek Batang Padi Bergaris (Chilo suppressalis)
Imago akan meletakan telur sebanyak 20-150 dalam satu kelompok. Biasanya telur akan diletakkan pada permukaan bawah daun di bagian pelepah atau pangkal. Bentuk telur seperti sisik dengan warna putih yang tertutup rambut. Lama stadium telur bisa mencapai 4-7 hari.
Larva yang keluar dari telur berwarna abu-abu dengan kepala cokelat. Terdapat 5 garis panjang yang berwarna cokelat di bagian tubuhnya. Panjang dari larva bisa mencapai 26 mm. Lamanya stadium larva bisa mencapai 33 hari.
Pupa dari penggerek batang padi bergaris berwarna cokelat tua dengan lama stadium mencapai 6 hari. Ngengat yang keluar dari dalam pupa memiliki kepala yang berwarna cokelat muda. Bagian sayap depan berwarna cokelat tua dengan vena sayap yang tampak jelas. Panjang ngengat bisa mencapai 1,3 mm.
-
Penggerek Batang Padi Merah Jambu (Sesamia inferens)
Imago atau ngengat akan meletakan telur secara berbaris seperti manik-manik. Biasanya telur akan diletakan diantara pelepah daun pada batang padi. Ada sekitar 30-100 butir telur dalam satu kelompok yang diletakan 2-3 baris. Telur tidak tertutup oleh sisik dan stadium bisa mencapai sekitar 6 hari.
Larva dari penggerek batang padi merah jambu memiliki kepala berwarna merah jambu dengan panjang maksimal 35 mm. Lamanya stadium larva sekitar 28-56 hari.
Pupa dari hama ini berwarna cokelat tua dengan panjang 18 mm. Larva biasanya membentuk pupa di bagian pelepah atau batang tanaman. Lama stadium pupa sekitar 8-11 hari.
Imago atau ngengat yang keluar dari dalam pupa berwarna cokelat. Bagian depan sayap mempunyai garis yang memanjang yang berwarna cokelat tua. Bagian belakang sayap berwarna putih. Panjang dari ngengat bisa mencapai 14-17 mm. Ngengat dari jenis hama ini ternyata kurang tertarik dengan cahaya.
Cara Pengendalian Hama Sundep dan Beluk
Ada beberapa cara pengendalian serangan hama Sundep dan Beluk pada tanaman padi:
-
Kultur Jaringan
- Lakukan penanaman secara serentak agar memutus sumber makanan bagi hama.
- Tanamlah padi yang lebih tahan serangan hama dan penyakit.
- Lakukan penanaman secara bergiliran dengan tanaman bukan padi atau tanaman inang hama.
- Atur waktu penanaman.
-
Fisik dan Mekanik
- Lakukan penyabitan tanaman padi serendah mungkin sampai permukaan tanah ketika memanen padi maupun disingkal. Genanglah sawah setinggi 10 cm agar pangkal jerami maupun jerami membusuk sehingga pupa dan larva mati.
- Ambil dan kumpulkan telur hama yang ada dipersemaian.
- Pasang perangkap ngengat berupa lampu jebakan.
-
Hayati atau Biologi
Memanfaatkan tawon parasitoid Parastheresia claripalpis dan Eriborus sinicus sebagai musuh alami hama penggerek batang padi (Sundep dan Beluk). Ada juga beberapa spesies laba-laba sebagai predator alami hama ini.
-
Kimiawi
Pengendalian kimiawi biasanya menggunakan insektisida. Adapun bahan aktif insektisida yang bisa digunakan adalah yang berbahan aktif Karbofuran, Fipronil, Diazinon, Abamektin, Klorantraniliprol, Bisultap, Teametoksam dan Imidakloropid.
Selalu bijaklah dalam penggendalian secara kimiawi. Lakukan pengendalian secara kimiawi dengan perlakuan hayati agar predator alami juga tidak ikut terdampak. Gunakanlah dosis yang dianjurkan sesuai dengan kemasan yang tertera.
Semoga informasi mengenai hama Sundep dan Beluk dari Bisatani.com selalu bermanfaat untuk para pembaca. Salam petani sukses.