Bisatani.com, Embun bulu – Di musim hujan seperti saat ini pertumbuhan penyakit yang dapat menyerang tanaman menjadi lebih cepat. Apalagi ditambah dengan jenis jamur (cendawan) yang beraneka ragam. Hal tersebut akan membuat jenis serangan penyakit pada tanaman menjadi bermacam -macam.
Cendawan dapat menyerang dan menginfeksi tanaman dengan cepat. Dampak yang ditimbulkan dari serangan jamur dapat dibilang cukup serius. Karena apabila tidak ditangani dengan tepat akan membuat kerugian bagi pertanian itu sendiri.
Biasanya perkembangan jamur akan lebih cepat pada lingkungan yang lembab, terutama pada musim hujan. Salah satu penyakit yang dapat menyerang tanaman yaitu penyakit embun bulu. Nah, pada artikel kali ini tim bisatani akan berbagi informasi mengenai penyakit embun bulu.
Untuk mengetahui informasi secara lebih lengkap mengenai penyakit tersebut dapat langsung simak penjelasannya dibawah ini.
Apa Itu Penyakit Embun Bulu
Pentakit Embun bulu (Downy mildew) merupakan jenis penyakit yang dapat menyerang atau menginfeksi berbagai jenis tanaman. Pada saat ini penyakit tersebut dapat ditemukan hampir diseluruh dunia. Yang mana dapat ditemukan mulai dari Amerika latin, Eropa, Asia timur, Asia selatan dan Asia tenggara dan termasuk indonesia.
Di Indonesia sendiri serangan penyakit ini dapat mengakibatkan turunya produksi hasil pertanian hingga 15 %. Ciri khas dari penyakit ini yaitu akan membuat bercak daun yang ditumbuhi jamur dengan membentuk bulu bulu halus.
Walaupun serangan jamur tersebut tidak separah penyakit karat yang mencapai 50 % akan tetapi tetap harus tetap dikendalikan. Kerana dapat menurunkan kualitas yang berakibat menjadi tidak laku untuk dijual.
Penyebab Penyakit Embun Bulu
Penyakit yang satu ini disebabkan oleh cendawan (jamur) peronospora dan dapat menyerang berbagai tanaman. Seperti tanaman bawang merah, kembang kol, bawang merah, bawang putih, kacang kacangan, dan juga tamaman hias. Biasanya penyebab penyakit embun bulu pada setiap tanaman mempunyai jenis jamur yang berbeda.
Serangan jamur ini akan meningkat apabila telah memasuki musim hujan. Apabila curah hujan tinggi dan suhu lingkungan antara 15 – 23 º C akan memperparah serangan jamur ini. Pada suhu tersebut jamur dapat beradaptasi dengan baik pada tanaman inangnya. Jamur akan dengan mudah menyebar dengan bantuan angin dan percikan air hujan
Pada awalnya spora dari jamur akan berkecambah dan membuat struktur. Kemudian akan masuk ke dalam tanaman melalui pori pori daun bagian bawah. Setelah itu akan menyebar keseluruh jaringan dan akan membentuk lapisan jamur (bulu) di luar jaringan.
Gejala & Dampak Serangan
Pada umunya serangan terjadi pada daun muda dan akan muncul bintik-bintik kekungingan pada permukaan tanaman. Seiring berjalannya waktu bintik bintik tersebut akan membesar dan membentuk lingkaran.
Bintik-bintik tersebut dibatasi oleh pembuluh yang mana bagian tengahnya akan berubah warna menjadi coklat. Setelah bebearpa hari akan muncul lapisan bulu tebal berwarna abu-abu.
Akibat serangan tersebut akan membuat tanaman menjadi kekurangan unsur hara dan menyebabkan tehambatnya pertumbuhan. Secara tidak langsung akan berpengaruh juga terhadap buah dan bagian yang lain.
Selain itu serangan penyakit embun bulu dapat meyebabkan daun menjadi rontok, tanaman menjadi kerdil, hingga kematian pada tunas. Yang mana hal tersebut akan berkaibat menurunnnya kuantitas hasil produksi.
Jenis tanaman yang dapat terserang
Penyakit embun bulu dapat menyerang bebagai jenis tanaman mulai dari buah-buahan, sayuran , hingga kacang-kacangan. Berikut ini adalah beberapa contoh tanaman yang dapat terserang penyakit embun bulu seperti :
1. Bawang merah
Serangan penyakit embun bulu pada tanaman bawang merah biasanya terjadi saat kondisi lembab, berkabut dan curah hujan tinggi. Penyakit pada tanaman bawang ini disebabkan oleh cendawan Peronospora destructor.
Gelaja serangan ditandai dengan munculnya spora yang banyak dan membentuk bulu bulu halus berwarna ungu. Yang mana spora tersebut dapat menutupi daun bagian luar maupun umbi dan batang.
Apabila serangan terjadi pada awal pertumbuhan tanaman bawang merah tetap dapat bertahan, akan tetapi pertumbuhannya terganggu. Bercak infeksi yang terjadi pada daun akan menyebar keseluruh lapisan umbi. Akibatnya umbi akan berubah menjadi berwarna cokelat.
Pada tingkat serangan yang lebih lanjut, umbi bawang merah menjadi busuk dan akan dijumpai anyaman miselia yang berwarna hitam.
2. Semangka
Pada tanaman semangka jenis penyakit embun bulu disebabkan oleh cendawan pseudoperonospora cubebnsis. Ketika memasuki musim hujan dengan kondisi yang lembab penyakit ini akan lebih cepat menyebar.
Gejala awal serangan penyakit dapat di lihat dengan munculnya bintik pada bagian atas daun. Pada tingkat serangan yang lebih lajut daun akan berubah menjadi cokelat kemudian akan gugur.
Serangan tersebut dapat membuat petani mengalami kerugian, pasalnya produktivitas tanaman menjadi berkurang.
3. Kedelai
Penyakit embun bulu pada tanaman dapat terjadi karena disebabkan oleh cendawan peronospora manshurica. Penyakit ini telah menyebar keseluruh wilayah yang merupakan sentra penghasil kedelai.
Gejala serangan penyakit ini ditandai dengan munculnya bercak dengan warna kuning dan akan berubah menjadi coklat. Nah, pada permukaan bawah daun akan muncul spora yang menyerupai bulu. Maka dari itu penyakit ini disebut dengan penyakit embun bulu.
Proses penyebaran terjadi karena terbawa angin dan percikan air hujan. Maka dari itu ketika memasuki musim hujan harus melakukan perawatan yang ektra. Agar tanaman tidak terserang penyakit yang satu ini.
Cara Pengendalian
Pengendalian harus dilakukan baik secara preventif dan kuratif. Artinya pengendalian harus mulai dilakukan walaupun belum terjadi serangan penyakit ataupun setalah tanaman terserang. Berikut ini adalah upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah tanaman agar tidak terserang penyakit embun bulu seperti :
- Pemilihan benih unggul, yang tahan terhadap penyakit.
- Memberikan jarak yang cukup antar tanaman agar kondisi lingkungan tidak menjadi lembab.
- Melakukan rotasi tanaman sebagai pemutus rantai penyakit.
- Pemupukan yang berimbang.
- Melakukan penyiangan terhadap gulma.
Jika telah terjadi serangan bisa dengan menyemprotkan fungisida dengan bahan aktif azoksistrobin. Penyemprotan dilakukan secara menyeluruh pada tanaman agar tidak menyebar ke bagian yang masih sehat.