Bisatani.com, Fentoat – Suatu pertanian dikatakan sukses apabila hasil panen yang didapatkan melimpah serta harga jual produknya tinggi. Hal tersebut akan diperoleh apabila telah menerapkan sistem pertanian yang tepat. Tentunya, untuk mencapai itu semua ada berbagai hal dasar yang perlu diperhatikan.
Langkah awal yang mesti dilakukan seperti pengolahan lahan yang sesuai dengan jenis tanaman. Pemilihan bibit atau benih yang berkualitas serta upaya pengendalian hama dan penyakit yang mengganggu.
Dalam hal pengendalian hama kita bisa menggunakan insektisida yang mana terbilang cepat dan efektif. Penggunaan insektisida juga harus disesuaikan dengan jenis tanaman berserta hama yang menyerang.
Salah satu bahan aktif yang terkandung dalam insektisida adalah fentoat. Untuk bahan aktif sendiri biasanya petani tidak terlalu memperhatikan dan cenderung terpaku dengan merk. Maka dari itu tim bisatani telah merangkum tentang bahan aktif fentoat, langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.
Apa itu bahan aktif fentoat ?
Fentoat merupakan salah satu zat kimia yang biasa digunakan dalam pertanian sebagai obat untuk mengendalikan hama. Biasanya bahan aktif ini tersedia dipasaran dalam bentuk cairan dengan warna coklat kekuningan dengan sifat mudah dilarutkan.
Selain itu ciri khas dari bahan aktif ini adalah mempunyai bau yang sangat menyengat dan cenderung membuat pusing hingga mual. Maka dari dari itu dalam pengaplikasiannya harus menggunakan APD yang lengkap.
Bahan aktif fentoat merupakan insektisida yang masuk kedalam golongan pestisida organosfat. Mekanisme kerja bahan aktif ini sama dengan bahan aktif asefat, klorpirifos, profenofos, dimetoat, dan lain sebagainya.
Cara kerja bahan aktif fentoat
Bahan aktif ini masuk kedalam golongan organosfat yang bekerja dengan menghambat sistem syaraf. Fentoat merupakan salah satu insektisida sebagai racun kontak dan lambung. Yang mana akan bekerja apabila zat ini telah terjadi kontak ataupun tertelan oleh hama sasaran.
Bahan aktif ini termsuk jenis insektisida yang disukai oleh petani karena mempunyai daya basmi yang cepat dan sudah terbukti kualitasnya. Penggunaan obat yang bersifat organosfat ini sangat dianjurkan oleh Departemen Pertaian karena mempunyai sifat mudah hilang di alam.
Cara Aplikasi
Bahan aktif ini berupa cairan yang sangat mudah untuk dilarutkan. Hal itu tentu akan memudahkan dalam proses pengaplikasian. Sebelum digunakan bahan aktif ini perlu untuk dilarutkan terlebih dahulu menggunakan air yang bersih. Untuk dosisnya sendiri disesuaikan dengan jenis tanaman dan hama yang menyerang. Berikut ini adalah contoh aplikasi menggunakan obat dengan bahan aktif fentoat dari berbagai merk dagang.
- Veto dengan kandungan sebesar 650 g/l yang bisa digunakan pada tanaman cabai dan kedelai untuk mengendalikan ulat grayak. Besaran dosis yang diperlukan adalah 1 – 2 ml/l
- Dharmasan dengan kandungan fentoat sebesar 600 g/l yang dapat digunakan pada berbagai tanaman. Pada tanaman bawang merah digunakan untuk mengendalikan hama ulat grayak dengan dosis 1 – 2 ml/l. Untuk tanaman kapas dapat digunakan untuk mengendalikan hama pengerek buah dan pucuk, yang memerlukan dosis 2 l/ha. Sedangkan pada tanaman lada dapat digunakan untuk mengendalikan hama pengisap buah (Dasynus pipeis) dengan membutuhkan dosis 1,5 – 3 ml/l.
Jenis hama yang dapat dikendalikan
Bahan aktif ini dapat digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama pada tanaman. Berikut ini adalah beberapa contoh hama yang dikendalikan dengan bahan aktif fentoat, diantaranya :
- Ulat grayak
Siapa petani yang tidak tahu tentang ulat ini? Karena seorang petani sudah pasti tahu tentan hama yang satu ini. Hama ulat yang hampir ada pada semua jenis tanaman. Ulat grayak memiliki ciri fisik seperti tidak memiliki bulu dan pada tubuhnya berwarna kehijauan dan memiliki motif seperti baju tentara. Sehingga sebagian orang menyebutnya dengan ulat tentara.
Serangan hama ulat grayak terbilang masif dan kerusakan yang ditimbulkan juga cukup parah. Dalam waktu satu malam ulat ini dapat mengahabiskan suatu tanaman. Ulat jenis ini biasanya aktif pada malam hari sedangkan pada siang hari biasanya akan bersembunyi di permukaan tanah.
2. Lembing atau Walang sangit
Hama yang satu ini memiliki ciri khas yaitu dapat mengeluarkan aroma bau dari dalam tubuhnya. Hama walang sangit dapat dengan mudah dijumpai pada tanaman padi. Walang sangit akan merusak tanaman dengan cara menghisap cairan yang ada pada tanaman.
Biasanya hama ini akan menghisap cairan tanaman mulai dari pangkal sampai pada buah. Hal itu tentu akan membuat tanaman menjadi kekurangan akan nutrisi dan lama-kelamaan akan membuat tanaman menjadi menguning.
3. Lalat buah
Biasanya hama ini akan menyerang tanaman baik buah-buahan ataupun sayuran. Dampak serangan hama ini terbilang cukup serius karena dapat berakibat pada gagalnya panen.
Hama lalat buah merusak tanaman dengan cara memakan daging buah, yang mana hal tersebut akan membuat tanaman menjadi rusak. Lalat betina juga akan meletakkan telurnya dalam buah, sehingga larva yang telah menetas akan memakan dan menyebabkan buah menjadi busuk.
Merk dagang
Pada saat ini untuk mendapatkan bahan aktif fentoat bisa dengan mengunjungi toko pertanian ataupun bisa memesan melalui marketpalce. Untuk pilihan merk yang tersedia pun tidak banyak, hanya ada beberapa saja. Berikut ini adalah merk dagang obat dengan bahan aktif fentoat, seperti :
- Bahsan 650 EC diproduksi oleh PT Bahtera Boniaga Lestari
- Dharmasan 600 EC diproduksi oleh PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
- Tridasan 600 EC diproduksi oleh PT Trida Kimia sakti (Jakarta)
- Veto 650 EC diproduksi oleh PT Mitra Kreasidharma (Jakarta)