Bisatani.com, Tikus Sawah – Kebanyakan orang sudah tidak asing lagi dengan hewan yang satu ini. Tikus merupakan salah satu jenis hewan pengerat yang dapat hidup pada berbagai habitat. Hewan ini dapat ditemukan baik itu di rumah, gedung, selokan maupun sawah atau ladang.
Tikus menjadi hewan pengganggu yang cukup meresahkan karena dapat merusak berbagai jenis benda yang dilewatinya. Pada lingkungan rumah hewan ini dapat merusak mulai dari pakaian, perbotan hingga kusen rumah.
Sedangkan pada lingkungan pertanian tikus menjadi hama yang cukup meresahkan. Tikus dapat merusak berbagai jenis tanaman. Tanaman yang telah terserang hama tikus akan rusak sehingga nilai ekonomisnya menjadi berkurang. Sehingga hal tersebut dapat membuat petani mengalami kerugian. baca juga : Cara Membasmi dan Mengusir Tikus di Sawah Maupun Rumah
Pada artikel kali ini, tim bisatani telah merangkum informasi mengenai hama tikus sawah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya langsung saja simak penjelasannya dibawah ini.
Apa itu Hama Tikus Sawah
Tikus Sawah (Rattus Argentiventer) merupakan salah satu jenis tikus yang banyak ditemukan di wilayah Asia tenggara, termasuk indonesia. Jika dibandingkan dengan tikus got, tikus sawah termasuk tikus yang berukuran tubuh kecil. Panjang tubur berkisar antara 30 – 40 cm dengan warna rambut cokelat ke abu-abuan dan tepi berwarna putih.
Kematangan seksual tikus betina ditandai dengan mulainya siklus estrus dan ovulasi pada saat memasuki umur 28 hari. Sedangkan pada tikus jantan kematangan seksual terjadi pada umur 60 hari dengan siklus estrus yang relatif tidak teratur.
Proses perkembangbiakan hama ini bisa dibilang sangat pesat. Karena sepasang ekor tikus dapat berkembangbiak menjadi 1.270 ekor hanya dalam waktu 1 tahun.
Tikus sawah merupakan salah satu jenis hewan nocturnal yang mana aktif pada malam hari. Proses mencari makan dan aktivitas hidup banyak dilakukan pada saat malam hari.
Habitat Hama Tikus Sawah
Hewan pengerat yang satu ini dapat dengan mudah dijumpai pada area persawahan, ladang, perkebunan ataupun padang rumput. Tikus sawah akan membuat lubang-lubang pada tanah sebagai tempat persembunyiannya.
Tikus akan berkembangbiak didalam lubang ataupun terowongan yang telah dibuat sebelumnya. Selain itu, tikus jenis ini juga dapat membuat sarang pada bawah batu dan sisa- sisa kayu.
Tikus merupakan salah satu hewan dengan daya adaptasi yang tinggi. Hal tersebut membuat tikus mudah ditemukan baik pada dataran tinggi ataupun dataran rendah.
Dampak Serangan Hama Tikus Sawah
Tikus menjadi salah satu hama yang harus diwaspadai, karena insensitas serangannnya termasuk tinggi. Tikus ini sangat menyukai tanaman padi dan juga jagung. Tanaman yang telah terserang akan membuat produktivitasnya turun.
Keberadaan tikus pada lahan dpat dideteksi dengan melihat keberadaan jejak kaki, kotoran, ataupun sarangnya. Berikut ini beberapa contoh dampak serangan pada berabgai jenis tanaman.
-
Padi
Pada tanaman padi hama tikus dapat merusak tanaman baik dalam semaian, masa pertumbuhan, masa panen, hingga pada gudang penyimpanan. Serangan hama tikus biasanya dilakukan secara berkelompok. Tikus dapat merusak tanaman hingga 80 % hanya dalam waktu satu malam.
Serangan tikus dapat terjadi baik secara langsung maupun tidak langsung. Tikus secara langsung merusak tanaman dengan memakan bulir padi ataupun beras. Selain itu tikus terkadang hanya merusak batang padi hanya untuk mengasah giginya.
Intensitas serangan hama tikus sangat tinggi terutama pada fase padi “bunting”. Karena pada fase ini padi sedang dalam tahap pengisian bulir yang mana sangat disukai oleh hama tikus. Hal itu diperkuat oleh ketersediaan jenis pakan yang ada pada habitat tikus.
-
Jagung
Pada tanaman jagung, umumnya tikus menyerang tanaman saat memasuki fase generatif atau fase pembentukan tongkol jagung. Bagian pertengahan dan tongkol jagung yang telah masak susu akan sangat disukai tikus.
Jika tanaman jagung telah terserang hama tikus akan membuat tongkol jagung menjadi rusak dan tanaman mudah terserang penyakit. Kebanyakan tikus akan memakan sebagian kecil tongkol jagung dan kemudian membiarkannya saja.
Kerusakan jagung akibat serangan hama tikus dapat mencapai 50 %. Akibat serangan tikus ini petani menjadi gagal panen dan mengalami kerugian.
-
Ubi jalar dan ubi kayu
Ubi jalar dan ubi kayu menjadi contoh tanaman yang tak lepas dari serangan hama tikus. Biasanya tikus akan menyerang tanaman ubi saat memasuki stadia pembentukan umbi.
Tikus akan memakan umbi secara tidak beraturan yang mana hal tersebut akan membuat tanaman ubi menjadi rusak. Bekas dari gigitan tersebut akan menyebabkan infeksi yang diikuti dengan gejala pembusukan umbi.
Perilaku hama tikus hanya merusak tanaman karena tidak menghabiskan tanaman. Tikus hanya akan memakan beberapa bagian kecil, tidak sampai habis. Jika satu tanaman sudah rusak kemudian akan pindah dan merusak tanaman yang masih sehat.
-
Cabai
Walaupun cabai mempunyai rasa yang pedas akan tetapi tanaman ini tidak luput dari serangan hama tikus sawah. Hama tikus akan menyerang tanaman cabai terutama yang sudah mulai berbuah.
Serangan tikus pada tanaman cabai ditandai dengan hilangnya jumlah cabai sedikit demi sedikit. Jika ditelusuri lebih jauh buah cabai akan terkumpul pada semak semak ataupun dibawah bedengan.
Cara Pengendalian
Hama tikus menjadi hama yang sangat merusak, dimanapun itu tempatnya. Maka dari itu perlu dilakukan upaya pengendalian untuk dapat menghindari serangan hama tersebut.
Dengan pengendalian yang tepat tentunya dapat meminimalisir ataupun menghindari kerugian. Pengendalian jenis tikus sawah berbeda dengan pengendalian tikus pada lingkungan rumah.
Untuk mengetahui cara mengendalikan tikus di sawah dan dirumah secara lengkap dapat mengunjungi link berikut. Cara Memasmi dan Mengusir Tikus di Sawah Maupun di Rumah