Bisatani.com, Propamokarb – Bermacam-macam jenis penyakit yang menyerang pada tanaman. Jika dikendalikan secara tepat dan akurat penyakit pada tanaman tidak akan menimbulkan dampak kerugian yang besar bagi para petani. Karena jika dibiarkan atau dikendalikan secara kurang tepat akan menimbulkan dampak seperti tanaman mati, hasil panen menurun bahkan gagal panen.
Ada berbagai cara pengendalian penyakit pada tanaman seperti secara kultur teknis, biologi maupun secara kimia. Dari ketiga cara ini pengendalian secara kimiawi atau penggunaan pestisida ada salah satu cara yang paling banyak digunakan oleh para petani. Penggunaan pestisida ini dirasa yang paling efisien saat ini bagi para petani karena tepat sasaran dan cepat kinerjanya.
Untuk mengendalikan penyakit pada tanaman secara kimiawi menggunakan pestisida yang berjenis fungisida. Fungisida ini mengandung bahan aktif yang berguna untuk mengendalikan penyakit pada tanaman. Ada bermacam-macam jenis bahan aktif pada fungisida seperti Mankozeb, Simoksanil, Klorotaronil, Azokistrobin, Difenokonazol, Heksakonazol, Tebukunazol, Propamokarb, dan lain-lain.
Propamokarb merupakan jenis bahan aktif fungisida yang bersifat sistemik. Untuk penjelasan lebih lengkap mengenai bahan aktif ini terus simak artikel ini.
Apa itu bahan aktif Propamokarb?
Propamokarb merupakan salah satu jenis bahan aktif fungisida. Bahan aktif ini oleh FRAC (Fungicide Resistence Action Committee) dimasukkan kedalam golongan “Karbamat” dengan kode kerja 28. Beberapa jenis bahan aktfi yang termasuk dalam golongan ini seperti Iodokarb dan Protiokarb.
Propamokarb termasuk dalam golongan fungisida yang memiliki resiko resistensi yang sedang bagi jamur patogen penyebab penyakit. Bahan aktif ini juga memiliki sifat toksisitas yang rendah bagi burung, ikan dan mamalia. Oleh WHO bahan aktif ini diberi label biru yang berarti “Perhatian“.
Cara kerja bahan aktif Propamokarb
Propamokarb merupakan bahan aktif fungisida yang bekerja secara sistemik. Setelah disemprotkan pada tanaman bahan aktif ini akan diserap oleh tanaman dan disebarkan keseluruh bagian tanaman melalui jaringan pada tanaman. Bahan aktif ini juga bersifat preventif serta kuratif. Bisa diaplikasikan sebagai pencengahan sebelum adanya serangan penyakit serta diaplikasin jika sudah ada gejala serangan penyakit.
Propamokarb juga memiliki spektrum yang luas, yang berarti dapat mengendalikan beberapa jenis jamur patogen penyebab penyakit pada tanaman.
Bahan aktif ini bekerja dengan cara mengganggu sintesis membran dan lipid pada jamur patogen. Proses permeabilitas sel membran dan asam lemak pada jamur patogen akan terganggu sehingga lama-lama akan menyebabkan jamur tidak berkembang dan mati.
Dosis dan cara penggunaan
Untuk dosis dan cara penggunaan kita menggunakan beberapa merk dagang berbahan aktif Propamokarb yang sudah ada dipasaran:
- Previcur 722 SL dengan dosis Propamokarb hidroklorida 722 g/l.
- Untuk perlakuan benih rendam selama 4-6 jam pada air hangat yang sudah diberikan Previcur. Gunakan dosis dengan konsentrasi 1,5-2 ml previcur untuk setiap 1 liter air.
- Embun bulu (Peronospora destructor) pada tanaman bawang merah. Gunakan dosis dengan konsenstrasi 500-750 ml previcur untuk setiap hektar lahan.
- Bercak daun (Altemaria sp) pada tanaman kubis. Gunakan dosis dengan konsentrasi 1,5-3 ml previcur untuk setiap 1 liter air.
- Consento 450 SC dengan dosis Propamokarb hidroklorida 375 g/l.
- Busuk buah (Phytophthora capsici) pada tanaman cabai. Gunakan dosis dengan konsentrasi 1,5-2 liter consento untuk setiap 1 hektar lahan.
- Embun bulu (Phytophtora infestans) pada tanaman kentang. Gunakan dosis dengan konsenstrasi 1,5-2 liter consento untuk setiap 1 hektar lahan.
Manfaat dan keunggulan
Berikut manfaat dan keunggulan bahan aktif fungisida Propamokarb.
- Propamokarb merupakan bahan aktif fungisida yang bekerja secara sistemik.
- Bahan aktif fungisida yang bersifat preventif dan kuratif.
- Bisa digunakan untuk perlakuan benih.
- Tidak menimbulkan resistensi yang bersilangan dengan bahan aktif lain.
Jenis penyakit yang mampu dikendalikan
Adapaun jenis-jenis penyakit yang mampu dikendalikan menggunakan bahan aktif Propamokarb :
- Embun bulu (Peronospora destructor) pada tanaman bawang merah.
- Busuk buah (Phytophthora capsici) pada tanaman cabai merah.
- Bulai (Peronoscleros[ora maydis) pada tanaman jagung.
- Hawar daun (Phytoptora infestans) pada tanaman kentang dan tomat.
- Embun bulu (Pseudoperonospora cubensis) pada tanaman melon dan semangka.
- Lanas (Phytophthora nicotianae) pada tanaman tembakau.
- Rebah batang atau mati bibit (Pytium sp) pada tanaman cabai, tembakau, kubis dan pinus.
- Bercak daun (Alternaria sp) pada tanaman kubis.
- Antraknosa (Colletotrichum lagenarium) pada tanaman melon.
Merk dagang fungisida berbahan aktif Propamokarb
Berikut merk dagang fungisida berbahan aktif Propamokarb yang ada dipasaran:
- Acep 722 SL yang diproduksi oleh PT Advansia Indotani.
- Agrotech 722 SL yang diproduksi oleh PT Global Agrotech.
- Consento 450 SC yang diproduksi oleh PT Bayer Indonesia.
- Pentacur 722 SL yang diproduksi oleh PT Saprotan Utama.
- Previcur-N 722 SL yang diproduksi oleh PT Bayer Indonesia.
- Proplant 722 SL yang diproduksi oleh PT Nufarm Indonesia.
- Vidi 722 SL yang diproduksi oleh PT Multi Sarana Indotani.
Demikian pembahasan mengenai fungisida berbahan aktif Propamokarb. Semoga bisa menjadi pedoman bagi petani yang baru belajar dan menambah wawasan bagi petani yang sudah berpengalaman. Ingat, selalu gunakan pestisida dengan bijak agar tidak menimbulkan resistensi, overdosis pada tanaman dan pencemaran bagi alam dan lingkungan.