Bisatani.com, Siprokonazol – Bicara tentang penyakit, bukan hanya manusia saja yang bisa terserang penyakit tetapi tanaman juga dapat terserang penyakit juga. Serangan penyakit pada tanaman akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, hasil panen yang menurun bahkan bisa menyebabkan gagal panen.
Perlu penanganan yang tepat dan akurat dalam mengendalikan penyakit pada tanaman. Terkadang ada beberapa petani yang melakukan pengobatan setelah tanaman terkena penyakit yang cukup parah. Padahal jika tanaman sudah mengalami gejala awal serangan penyakit, petani sudah harus melakukan pengendalian. Dilakukannya pengendalian serangan penyakit dengan segera agar penyakit tidak segera menyebar atau menular pada tanaman yang sehat. Terkadang pengendalian juga bisa dilakukan sebelum tanaman terserang penyakit.
Ada beberapa cara untuk mengendalikan penyakit, pengendalian secara kimiawi merupakan salah satu jenis pengendalian penyakit yang sampai saat ini masih sering digunakan. Pengendalian kimiawi merupakan pengendalian menggunakan pestisida. Fungisida merupakan jenis pestisida yang digunakan untuk mengendalikan penyakit pada tanaman. Ada berbagai macam jenis bahan aktif yang terkandung didalam fungisida sesuai dengan penyakit yang akan dikendaliakan. Contoh beberapa bahan aktif fungisida seperti Mankozeb, Klorotalonil, Simoksanil, Azokistrobin, Difenokonazol, Siprokonazol, Tembaga, Sulfur dan lain-lain.
Siprokonazol merupakan salah satu jenis bahan aktif fungisida yang akan kita bahas kali ini. Untuk informasi lebih lengkapnya terus simak artikel ini.
Apa itu bahan aktif Siprokonazol?
Siprokonazol merupakan salah satu jenis bahan aktif fungisida. Menurut FRAC (Fungicide Resistence Action Committee) bahan aktif ini masuk kedalam golongan Triazole dengan kode kerja 3. Adapun bahan aktif lain yang juga termasuk kedalam golongan ini adalah Azakonazol, Difenokonazol, Heksakonazol, Propikonazol, dan Tebukonazol.
Golongan ini memiliki resiko resistensi yang sedang terhadap patogen jamur penyebab penyakit. Bahan aktif ini tergolong Monosite inhibitor yaitu bahan aktif ini bekerja dengan cara mengganggu membran sel jamur patogen yang menyebabkan penyakit pada tanaman.
Karena Siprokonazol termasuk dalam golongan triazol, bahan aktif ini juga memiliki sifat untuk merangsang pertumbuhan atau biasa disebut zat pengatur tumbuh (ZPT).
Cara kerja bahan aktif Siprokonazol
Siprokonazol merupakan jenis bahan aktif ini bekerja secara sistemik yang bersifat protektif dan juga kuratif. Karena bekerja secara sistemik setelah dilakukan penyemprotan pada tanaman, bahan aktif ini juga akan terserap oleh tanaman dan akan disebarkan keseluruh bagian tanaman melalui jaringan tanaman. Hal ini akan mencegah serangan jamur patogen pada tanaman.
Bahan aktif ini juga mempunyai spektrum yang luas sehingga mampu mengendalikan beberapa jenis jamur patogen penyebab penyakit pada tanaman.
Bahan aktif ini bekerja dengan cara menghambat demetilasi sterol pada jamur patogen. Biosisntesis ergosterol pada membran sel jamur patogen akan terganggu dan terhambat sehingga akan menyebabkan perkembangan jamur patogen terhanti.
Dosis dan cara penggunaan
Untuk dosis dan cara penggunaan kita menggunakan sampel dari beberapa merk dagang fungisida berbahan aktif siprokonazol yang ada di pasaran :
- Acapela System 280 SC dengan dosis Siprokonazol 80 g/l. Untuk mengendalikan penyakit bercak ungu (Alternaria porri) pada tanaman bawang merah. Gunakan dosis dengan konsentrasi 700 ml acapela system untuk setiap 1 hektar lahan.
- Dkcyprobin 280 SC dengan dosis Siprokonazol 80 g/l. Untuk mengendalikan penyakit karat daun (Phakospora sp) pada tanaman kedelai. Gunakan dosis dengan konsentrasi 1,5 ml dkcytrobin untuk setiap 1 liter air.
- Kingstar 84 WG dengan dosis Siprokonazol 24%. Untuk mengendalikan penyakit bercak coklat sempit (Cercospora janseana). Gunakan dosis dengan konsentrasi 2 gram kingstar untuk setiap 1 liter air.
Selalu gunakan pestisida sesuai dosis yang dianjurkan. Hindari menggunakan dengan takaran yang dilebihkan dari dosis yang tertera agar tidak menyebabkan penyakit menjadi resisten, tanaman mengalami overdosis serta menyebabkan pencemaran lingkungan.
Manfaat dan keunggulan bahan aktif Siprokonazol
- Bahan aktif fungisida yang bekerja secara sistemik, bersifat protektif dan kuratif.\
- Siprokonazol merupakan bahan aktif fungisida dengan spektrum luas.
- Membuat daun atau tanaman lebih hijau dan sehat.
- Mengendalikan penyakit dari luar dan dalam.
Jenis penyakit yang bisa dikendalikan
Berikut jenis-jenis penyakit yang mampu dikendalikan oleh fungisida berbahan aktif Siprokonazol :
- Bercak ungu (Alternaria porri)Â pada tanaman bawang merah.
- Antraknosa (Colletrichum circinas)Â pada tanaman bawang merah.
- Hawar pelepah (Rhizoctonia solani)Â pada tanaman padi.
- Blas (Phyricularia oryzae)Â pada tanaman padi.
- Bercak daun (Cercospora oryzae)Â pada tanaman padi.
- Bulir kotor (Dirty panicle)Â pada tanaman padi.
- Busuk batang (Helminthosporium oryzae)Â pada tanaman padi.
- Karat daun (Phakospora sp)Â pada tanaman kedelai.
- Bercak coklat sempit (Cercospora janseana)Â pada tanaman padi.
Merk dagang fungisida dengan bahan aktif Siprokonazol
Adapun merk dagang fungisida berbahan aktif Siprokonazol yang ada di pasaran adalah sebagai berikut :
- Acapela System 280 SC yang diproduksi oleh PT DuPont Agricultural Indonesia.
- Cougar 280 yang diproduksi oleh PT UPL Indonesia.
- Dkcyprobin 280 SC diproduksi oleh PT Danken Indonesia.
- Kenisa 280 SC yang diproduksi oleh CV Artha Buana Mandiri.
- Kingstar 84 WG yang diproduksi oleh PT Rainbow Agrosciences.
Demikian penjelasan mengenai fungisida berbahan aktif Siprokonazol. Semoga bermanfaat bagi petani yang baru belajar serta bisa menambah wawasan bagi petani yang sudah berpengalaman.