HomeHama TanamanUlat Tanah - Hama Pemotong Tanaman

Ulat Tanah – Hama Pemotong Tanaman

Bisatani.com, Ulat Tanah – Siapa yang tidak mengenal hama ulat. Hama ini ada banyak sekali jenisnya. Mulai dari ulat daun, ulat tanah, ulat api, ulat krop, ulat penggulung daun dan lain-lain. Baik dari tahap awal tanam sampai masa panen ada berbagai macam jenis hama ulat yang menyerang. Misal pada saat awal tanam ada hama ulat tanah yang suka memotong tanaman yang baru saja ditanam. Ada juga ulat daun dan ulat grayak yang menyerang tanaman pada fase tanaman muda sampai dewasa.

Ulat tanah (Agrotis sp.) merupakan jenis hama yang menyerang tanaman pada awal masa tanam. Hama ini sangat suka tanaman yang masih muda dan terkadang juga menyerang tanaman di semua tahap pertumbuhan. Kali ini Bisatani.com akan membahas mengenai hama Ulat Tanah, baik itu gejala dan ciri-ciri serangan serta cara penanggulangannya. Tetap simak artikel ini dari Bisatani.com.

Apa itu Hama Ulat Tanah (Agrotis sp.)?

Ulat tanah atau dalam bahasa ilmiahnya Agrotis ipsililon. Hama ini merupakan jenis hama yang biasa menyerang pada fase awal tanaman. Mereka dikenal juga sebagai ulat perusak tanaman muda. Hama ini berwarna kehitaman, mempunyai corak garis atau berbintik pada tubuhnya. Pupa atau kepompong mereka berwarna cokelat.

Ulat Tanah - Hama Pemotong Tanaman

Hama ini mempunyai tubuh yang lunak dan panjang. Panjang mereka bisa mencapai 1 sampai 1,75 inci. Mereka akan bersembunyi di dalam tanah atau di bawah bagian tanaman pada siang hari. Sedangkan pada malam hari, mereka akan aktif keluar dari dalam tempat persembunyian untuk mencari makanan. Hama ini bisa bersembunyi kedalam tanah 5 sampai 10 cm di bawah permukaan tanah.

Untuk fase dewasa atau ngengat, ukuran panjang sayap bisa mencapai kisaran 16-19 mm dan lebar bisa mencapai 6-8 mm. Sayap depan ngengat ulat tanah memiliki warna cokelat muda dan tua dengan bagian tepian luar yang berwarna lebih gelap. Sedangkan untuk sayap bagian belakang memiliki warna putih.

Hama ini biasanya aktif pada malam hari tetapi pada siang hari lebih suka bersembunyi didalam tanah. Bentuk ngengat betina tidak jauh berbeda dengan ngengat jantan akan tetapi memiliki warna yang lebih gelap daripada ngengat jantan.

Ketika dalam fase larva atau ulat, ketika disentuh atau diganggu mereka akan menggulung membentuk huruf C. Pada fase ngengat ketika disentuh atau diganggu mereka akan menjatuhkan diri dan pura-pura mati.

Ngengat dapat hidup selama 20 hari. Untuk lamanya perkembangan hama ini dari telur hingga dewasa (ngengat) berlangsung dalam kisaran 51 hari.

Siklus Hidup Ulat Tanah 

Ngengat atau fase dewasa akan meletakkan telur-telur mereka secara satu persatu atau berkelompok dibawah daun pada tanaman. Terkadang ada juga yang diletakkan pada pada tanah yang lembab atau celah-celah tanah.

Ngengat pada sayuran

Telur mereka berwarna putih seperti mutiara dan akan berubah warna menjadi kuning. Lama-kelamaan telur mereka berubah menjadi merah dengan titik cokelat gelap pada puncaknya. Titik tersebut merupakan kepala larva yang mengalami perkembangan didalam telur. Pada saat telur menjelang menetas telur akan berubah warna menjadi gelap agak kebiruan.

Bentuk telur ngengat kerucut terpancung dan terdapat garis tengah dibagian dasarnya kira-kira 0,5 mm. Ngengat betina bisa bertelur sebanyak 1.430 sampai 2.775 butir telur. Fase telur ini berlangsung selama kurang lebih 3-4 hari tergantung suhu lingkungan sekitar.

Larva yang baru saja menetas berwarna kuning kecoklatan dengan panjang kisaran 1 sampai 2 mm. Larva akan langsung bersembunyi didalam tanah karena tidak suka dengan cahaya matahari secara langsung. Mereka akan bersembunyi sedalam 5-10 cm didalam tanah atau gumpalan tanah. Hama ini akan aktif kembali pada malam hari untuk mencari makan. Mereka makan dengan cara menggigit pangkal tanaman yang masih muda atau permukaan daun.

Hama ini mengalami 5 fase ganti kulit pada fase larva. Larva yang sudah masuk fase akhir akan berwarna cokelat kehitaman. Panjangnya bisa mencapai kisaran 25-50 mm. Semakin dewasa hama ini semakin rakus dan berjalan dengan cepat. Dalam semalam mereka bisa memotong pangkal batang dan memakan habis tanaman yang masih muda. Fase larva berlangsung dalam kisaran 36 hari.

Pupa ulat tanah

Ketika memasuki fase pupa, larva akan bersembunyi didalam tanah, tetapi ada juga yang berada dipermukaan tanah. Fase pupa berlangsung dalam kisaran 5 sampai 6 hari. Ngengat akan keluar dari dalam pupa dan menjalani siklus dari bertelur sampai mati. Umur ngengat kisaran 20 hari.

Gejala Serangan Hama Ulat Tanah

Dikarenakan mereka menyerang pada fase awal tanam, biasanya tanaman yang terserang tidak akan tumbuh sampai dewasa karena mati. Berikut ciri-ciri gejala serangan hama ini:

  1. Tanaman yang masih muda dalam semalam tiba-tiba menjadi layu.
  2. Batang tanaman terpotong seperti ada bekas gigitan.
  3. Adanya bekas gigitan pada daun tanaman yang masih muda atau baru saja ditanam.

Hampir semua tanaman bisa terserang hama ini. Beberapa tanaman yang sering terserang hama ini seperti tanaman tomat, kubis, tembakau, jagung, tebu, bawang, padi, kentang dan sebagainya.

Cara Pengendalian Serangan Hama

  • Kultur Jaringan

Lakukan pengolahan tanah dengan baik agar pupa dan ulat yang ada didalam tanah juga ikut terbunuh. Lakukan sanitasi dan pembersihan lahan dari gulma yang juga merupakan tempat dimana ngengat Agrotis sp meletakan telur.

  • Teknis atau Mekanis

Ambil dan kumpulkan ulat tanah yang ada pada tanaman lalu musnahkan. Karena hama ini aktif pada senja – malam hari, ada baiknya perburuan dilakukuan pada saat hama sedang aktif.

  • Pengendalian hayati

Kumbang tanah (Carabidae)

Manfaatkan musuh alami bagi hama ulat tanah seperti parasitoid Apanteles, Goniophana heterocera, Tritaxys braueri dan Cuphocera varia. Predator seperti kumbang tanah (Carabidae). Ada juga patogen penyakit yang bisa menyerang hama ini seperto jamur Metharrizium spp dan Borthis sp, serta nematoda Steirnema sp.

  • Pengendalian Kimia

Apa bila terjadi serangan hama yang parah, bisa juga dilakukan pengendalian secara kimia. Ingat, selalu bijaksana dalam melakukan pengendalian dengan cara ini. Selalu gunakan dosis yang dianjurkan dan janganlah berlebihan.

Pengendalian secara kimia bisa menggunakan insektisida berbahan aktif Lamda sihalotrin, Beta siflutrin, Sipermetrin, Karbofuran, Fipronil, Asefat, dll.

Demikian informasi mengenai hama Ulat tanah (Agrotis sp) dari Bisatani.com. Semoga bisa membantu dan bermanfaat bagi penghobi tanaman, petani yang baru saja belajar maupun petani yang sudah berpengalaman. Salam petani sukses….

Recent Articles

Leave A Reply

Please enter your comment!
Please enter your name here

Stay on op - Ge the daily news in your inbox