Hama pada tanaman bawang merah maupun putih biasanya ada berbagai macam. Mulai yang menyerang daun bahkan umbi dan akarnya. Cara mengatasi penyakit hama pada bawang ini banyak dicari oleh petani. Hal ini karena tingginya tingkat penanaman umbi satu ini di Indonesia.
Bawang merupakan salah satu sayuran berbentuk umbi yang potensial untuk dikembangkan di Indonesia. Tanaman bawang ini merupakan salah satu sumber pendapatan dan kesempatan bekerja bagi masyarakat sebagian kota. Seperti kota Tegal, Brebes, dan kota lainnya.
Umbi jenis ini banyak mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin, hingga mineral yang tentunya berguna bagi kesehatan manusia. Tidak hanya manusia, banyak serangga yang membutuhkan kandungan diatas. Oleh karena itu banyak serangga atau hama yang menyerang pada tanaman bawang.
Hama Bawang Merah dan Putih Yang Biasa Menyerang
Ada beberapa organisme pengganggu pada bawang merah atau putih yang mengganggu pertumbuhan tanaman. Hewan perusak ini dalam istilah pertanian sering disebut dengan OPT atau organisme pengganggu tumbuhan.
Untuk itu diperlukan perlakuan khusus untuk mengatasi beberapa OPT atau hama pada bawang merah atau putih. Diantara beberapa organisme pengganggu tanaman umbi ini diantaranya adalah.
Ulat Bawang (Ulat Grayak)
Salah satu serangga yang hampir menyerang semua jenis tanaman pertanian. Ulat grayak ini juga banyak ditemukan di cabai, kubis, tomat dan tanaman hortikultura lainnya.
Ulat grayak termasuk dalam jenis serangga yang dapat bermetamorfosis dengan sempurna. Pada siang hari hama ini tidak tampak karena mereka berlindung didalam daun atau tempat yang teduh.
Serangga ini merusak tanaman dengan memakan daun sehingga meninggalkan lubang dan merusak kualitas tanaman. Bahkan serangga ini masuk ke daun bawang dan meninggalkan telur di dalamnya. Telur yang dihasilkan cukup banyak untuk satu ekornya.
Untuk cara mengatasi hama pada bawang ini bisa dilakukan dengan model penyemprotan insektisida baik kimia maupun alami. Untuk kimia bisa menggunakan dosis yang rendah pada tahap awal tanam. Dosis rendah pada tahap awal bisa menggunakan obat dengan bahan aktif metomil maupun asefat.
Jika sudah terserang ulat grayak secara menyeluruh, bisa dilakukan penyemprotan lanjutan. Gunakan obat dengan bahan aktif emamektin atau klorfinapir. Untuk bahan alami anda juga bisa membuat obat menggunakan sari tembakau.
Penyemprotan lebih baik dilakukan pada pagi hari sebelum serangga ini beraktifitas. Karena jika matahari sudah mulai panas jenis OPT ini akan berlindung ke tempat yang teduh. Ditakutkan tidak terkena semprotan obat atau penyemprotan tidak sempurna.
Hama Thrips
OTP dengan ciri ciri memiliki tubuh sepanjang 1mm dengan sayap berumbai. Biasanya memiliki warna kuning hingga coklat bahkan diberbagai tempat ada thrips berwarna hitam.
Thrips ini biasanya akan menyerang tanaman dengan makan daun bawang sehingga menimbulkan bercak hitam pada daun. Bercak hitam ini akan mengganggu proses produksi daun sehingga hasil umbi kurang maksimal.
Diberbagai tanaman lain seperti tanaman cabai (cabe) hama ini juga menyebabkan daun mengkerut hingga menyebabkan busuk daun. Bahkan ketika betina dari Thrips ini bertelur bisa mencapai 80 telur. Perkembangannya cukup pesat, oleh karena itu wajib dicegah sebelum menyerang tanaman anda.
Beberapa obat yang bisa mencegah dan membasmi hama ini biasanya menggunakan imidakloprid. Bahan aktif ini mampu mengusir dan membasmi kutu-kutuan seperti hama thrips, wereng, walang dan lain sebagainya.
Jenis obat lain bisa menggunakan abamektin atau profenofos yang cara kerjanya hampir sama. Untuk obat yang organik anda bisa membuat dengan bahan yang memiliki ciri menyengat. Seperti perasan cabai, perasan bawang, hingg sari tembakau.
Orong-Orong Atau Anjing Tanah
Memiliki bentuk cengkerik dan memiliki sepasang kaki depan yang kuat untuk merusak. Serangga ini dapat terbang dan juga mebuat lubang di tanah. Biasanya akan menyerang pada umbi atau akar tanaman.
Ketika tanaman terserang hama pada bawang merah atau putih ini ditandai dengan layunya tanaman. Hal ini disebabkan karena rusaknya akar yang merupakan jalannya air atau mineral dari tanah ke daun.
Untuk pencegahannya anda bisa baca artikel cara menanam bawang merah dan putih lengkap. Di dalam artikel tersebut menerangkan bahwa ada perlakuan awal yaitu pemberian karbofuran saat awal pemberian pupuk kandang.
Jika serangan terjadi saat tanaman sudah mulai besar. Anda bisa mengatasinya dengan pengocoran atau penyemprotan pada tanah menggunakan obat dimetoat.
Hama Lalat Penggorok Daun Pada Bawang
Hama ini pernah ramai diberitakan di Desa Klampok, Kabupaten Brebes pada tahun 2000-an. OPT ini menyerang bawang merah maupun putih mulai dari umur 15 hari hingga menjelang panen.
Serangga jenis ini tergolong baru di Indonesia. Dipercaya jika OPT ini berasal dari benua Amerika Latin yang masuk ke Indonesia sekitar tahun 90-an. Biasanya lalat penggorok ini akan meninggalkan telur di dalam daun bawang.
Merusak dengan cara melubangi dan memakan daun bawang sehingga proses produksi tanaman kurang sempurna. Biasanya serangan hama ini ditandai dengan adanya bintik putih akibat tusukan ovipositor. Selain itu juga meninggalkan liang korokan larva yang berkelok.
Untuk mengatasi hama ini biasanya menggunakan obat dengan bahan aktif metomil atau perangkap lalat yang memiliki warna kuning dan hijau.
Beberapa hama di atas bisa dicegah sebelum timbulnya tingkat keparahan yang tinggi. Ada baiknya mencegah dengan pola tanam yang baik dan pengobatan dengan dosis rendah. Pemberian dosis rendah namun rutin lebih baik untuk mencegah terjadinya resistensi dari hama bawang.
Itulah beberapa hama bawang merah dan putih yang biasa menjadi kendala petani di Indonesia. Jangan lupa tonton juga penjelasan seputar pertanian modern di Youtube Bisatani agar petani di Indonesia semakin maju.